Jumat [24 Juni 2016] merupakan agenda
tahunan yang diadakan oleh remaja masjid Al-Aqsa Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik Tengah,
Kabupaten Nunukan. Kegiatan ini yang dikenal dengan Ramadhan Boot Camp sudah
memasuki tahun ke-3. Remaja masjid yang terdiri dari siswa-siswi SMA N 1
Sebatik Tengah sangat antusias untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut.
Agendanya pun bermacam-macam, dimulai dari materi-materi yang cukup seru, games yang membuat peserta tidak mengantuk, outbond yang diselenggarakan untuk mengisi sore hari dan bahkan ada doorprize supaya peserta semakin semangat untuk mengikuti kegiatan ini.
Hampir sebulan lamanya, saya dan
beberapa sahabat relawan lainnya dari Sekolah Guru Indonesia dan Nusantara
Sehat mendampingi adik-adik remaja ini. Pada akhirnya kegiatan ini pun jatuh
tempo pada hari H. Ramadhan Boot Camp diselenggarakan selama 3 hari dimulai
dari tanggal 24-26 Juni 2016, namun hari terakhir yaitu pada tanggal 26 Juni,
peserta dari Ramadhan Boot Camp dianjurkan untuk menginap di masjid selama
semalam. Mungkin ceritanya I’tikaf di 10 malam terakhir bulan Ramadhan ini.
Agendanya pun bermacam-macam, dimulai dari materi-materi yang cukup seru, games yang membuat peserta tidak mengantuk, outbond yang diselenggarakan untuk mengisi sore hari dan bahkan ada doorprize supaya peserta semakin semangat untuk mengikuti kegiatan ini.
Diserangkaian
kegiatan hari pertama, yaitu pembukaan Ramadhan Boot Camp ke-3 sekaligus
dilanjutkan materi-materi yang dapat menambah ilmu peserta ramadhan boot camp
ini. Di hari pertama pemateri didatangkan dari sahabat relawan bang Achmad
Salido yang membawakan tentang aqidah akhlak melalui buku Who Am I buku psikologi yang diadopsi dari kultweet @PsikologiID.
Bang Aldo menjelaskan tentang bagaimana menjadi pribadi yang dapat bermanfaat
bagi orang lain. Bang Aldo pun menyampaikan bahwa sebaik-baiknya diri kita adalah yang memberikan manfaat untuk orang lain.
Setelah bang Aldo menyampaikan materi, giliran sahabat relawan dari Indonesia Mengajar, Muhammad Mubin yang memberikan materi tentang dream mapping. Mas Mubin, memberikan motivasi untuk teman-teman di Ramadhan Bootcamp agar jangan pernah berhenti bermimpi. Karna dari mimpi itulah kita dapat mengembangkan diri kita. Bukan obsesi namun hanya saja sebagai acuan untuk dapat mengembangkan diri kita.
Berangkat dari desa di Tuban, Jawa Timur ke kota, mas Mubin sendiri sempat tidak percaya bahwa mimpinya untuk melihat langsung monas dan seluk beluk Jakarta tercapai. Ingin bersekolah gratis pun demikian, salah satu mahasiswa berprestasi dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini mempunyai motto "Man Jadda Wa Jadda". Mas Mubin pun sungguh berharap, bahwa anak-anak di Sebatik itu punya potensi, jadi jangan hanya ditanam bibitnya namun cobalah untuk menyuburkan tanamannya hingga berbuah dengan baik.
Sebagai penutup Ramadhan Boot Camp di hari pertama, pak Ust. Amin pun mengisi materi dengan tema Tauhid. Beliau memaparkan tentang bagaimana tata cara sholat yang baik, setidaknya supaya diri ini bisa khusyuk beribadah dengan Allah SWT.
Arvida Rizzqie Hanita --vidahasan--
SDN 005 Sebatik Tengah