31 January 2016

Nunukers (part 2)

Selasa, 22 Desember 2015

Pagi ini kami sempat di php oleh bapak Bupati. Karena rencananya memang hari ini kami akan berjumpa dg bapak Bupati, yang minimal berjumpa dengan pejabat yang setara dengan bagian-bagian bupati. Wakil boleh, sekretaris boleh, whatever lah. Namun, kegalauan kami sempat diruntuhkan oleh gempa kembali yang berkekuatan 4,1 SR. Saya yang masih duduk santai, tau-tau merasakan getaran di kursi yang saya duduki hahaha tak kira kak Iva mengguncangkan kursi saya, tapi ternyata gempa melanda. Setelah panik karena gempa, kami melanjutkan perencanaan yang akan kami jalankan hari ini. Hari ini kami berencana menuju ke PMI, Basarnas Kabupaten Nunukan, dan Diknas kesehatan. 

Menuju ke PMI tidak terlalu jauh dari hotel tempat kami menginap. Kami hanya tinggal jalan kaki sekitar 15 menit, karena sehari sebelumnya pak Akhmad sudah mengantarkan kami berkeliling ke daerah Nunukan yang dekat dengan pantai. Makanya kami jadi liar bertekad untuk menuju ke sana sendiri. Kami berjalan dengan menggunakan rompi "kebesaran" kami yang sempat dilihat oleh beberapa warga sekitar haha dan kami hanya bergembira serta salam sapa dengan warga setempat.

Sampailah kami di PMI yang bermaksud untuk perkenalan diri dan segala macamnya. Alhamdulillah disambut dengan baik dari pihak PMI setempat, jika ada kegiatan kami bisa menghubungi dan bekerja sama dengan pihak PMI. Nah, setelah dari PMI kami menuju ke pantai. Waaaa ini semuanya pada excited karena di seberang sana adalah Malaysia, jadi kami merasa bahwa kami benar-benar menginjakkan kaki di tapal batas negeri ini.

Di sebelah tempat kami berdiri ada pasar tradisional, jadi kami mulai memasuki ke dalam dan bertegur sapa dengan para penjual (lebih tepatnya meninjau lokasi). Kami berjalan mengitari wilayah tersebut, dan berujung di penjual es degan. Wah pokoknya mah luar binasah kalo sudah berada di warung es degan ini. Kami sempat berjumpa dengan beberapa orang yang luar biasa karena beliau adalah salah seorang pendaftar PM angkatan XII dan salah satu penggerak pendidikan juga. Karena beliau salah seorang penggerak juga di daerah Sebatik, setidaknya kami bisa berkolaborasi bersama-sama.

Setelah puas mengobrol-ngobrol, kami melanjutkan perjalanan menuju ke Basarnas. Kami tetap saja menyewa angkutan dimanapun kami berada. Angkot di Nunukan sendiri berbentuk semacam mobil carry, dan kami ber11 berusaha untuk tetap bisa masuk ke dalam mobil semua. Cimps sendiri duduk di depan, dan sisanya kami ber10  duduk di bagian tengah mobil. Hoaaaah semacam sayuran yang ditumpuk-tumpuklah kita ini. Tapi alhamdulillah lancar-lancar semuanya dan cukup ber10 dalam satu angkot.

Angkot kami sewa dengan harga yang menurut kami cukup murah, gile gile lah pokoknya gaining commitment kami ber10 😂😂😂 yang awalnya harganya seberapa jadi seberapa. Bapak angkotnya berasal dari Flores, dan beliau baiknya luar biasa. Karena ketika kami melewati Basarnas baru, si bapak angkot bilang kalo belum pindah tempatnya. Akhirnya, si bapak langsung lanjut menuju ke kantor yang lama. Sesampainya di sana, rupanya kantor lama sudah dipindah ke tempat baru, berputarlah kami kembali menuju kantor basarnas yang baru. Ketika kami turun dari angkot, kami langsung berjumpa dg kepala Basarnas kabupaten Nunukan, bapak Octavianto. "Darimana ini?" Tanyanya. Kami langsung memperkenalkan diri dan menyampaikan tujuan kami ke basarnas ini.

"Kok kalian bisa pake angkot? Keren-kerem seperti ini kok pake angkot?" -- "loh pak, kami juga ingin menikmati fasilitas yang ada di Nunukan termasuk angkotnya. Biar tahu dan nggak merepotkan yang lain juga hehe" si Bapak hanya senyam-senyum melihat tingkah kami ini. Kami pun mengobras cyantik dengan tim basarnas, Alhamdulillah kami disambut baik dan luar biasa sekali oleh mereka. Mereka menjelaskan peralatan yang digunakan untuk tim sar termasuk peralatan yang ada di dalam mobilnya. "Kalian pulang naik apa ini?" -- "gampang pak, nanti kami numpang orang saja"--"ah gini aja, kita antar dengan menggunakan mobil sar. Nanti 2 kali saja bolak balik" kami langsung terpana "seriusaaaaann??" Waaa asik banget ini mah, syukur alhamdulillah karen hari ini kami dipertemukan dg orang baik lagi. Lalu kami pun diantar hingga diknas menggunakan mobil sar.

Sesampainya di Diskes (Dinas Kesehatan), kami menanti bapak kepala sekaligus menunggu pak Ahmad selesai urusannya. Sebelumnya memang kami sudah laporan bahwa kami berencana berkeliling sembari menunggu informasi untuk berjumpa dengan bupati setempat. Tapi, karna tidak ada informasi akhirnya kami hanya bisa menunggu cantik sembari menantikan kabar baik. Menanti kepala diskes pun seperti menunggu yang tak pasti karna cukup lama yang ujungnya kami pun lapar. Akhirnya kami pun mencari warung di sekitar dinas tersebut, dan warungnya bernama warung "ojo lali". Waah yang jual ibu dari Jawa namanya bu Maya yang aslinya orang Solo, ibunya ramah sekali dan baik hati, alhamdulillah beliau sabar sekali. Setidaknya kami (saya terutama) bercakap menggunakan bahasa jawa 😂😂😂😂 everywhere, when you meet the same people from your region, it's really like an angel 😃 then, yes right! Saya seperti bertemu dg keluarga lama tapi baru dipertemukan hari itu. Aaa really feels home! Kami pun bertukar nomor supaya ketika ke Nunukan, saya bisa berkunjung ke rumahnya atau minimal berkunjung di warungnya yang yahud habis lah pokoknya.

Setelah itu, kami pun kembali menunggu di ruang tunggu dinas kesehatan, pokoknya kerjaan kami saat itu hanya menunggu dan menunggu saja. Karena memang sudah cukup lama menunggu, tetiba kak Iva mendapat panggilan dari pak Ahmad dan kami disarankan menuju ke diknas yang berada di belakang gedung dinas kesehatan. Setelah bertemu dan mengobrol asik dengan pak Ahmad, beberapa dari kami pun bertemu dengan kepala dinas kesehatan. Saat itu, saya, chimps, dan Bagja yang berjumpa dengan kepala dinas kesehatan.

Bapaknya mungkin sudah lelah, karena agak diburu-buru dengan beberapa pertanyaan. Iya karena saat itu waktu menunjukkan pukul 15:00 yang mana sudah waktunya kantor hampir selesai. Kami pun berjumpa tidak terlalu lama, karena memang waktulah yang memaksa kehendak kami ini :((( but well, kami tetap saja mendapat kontak dari para petinggi di dinas kesehatannya. Jadi kalau ada hal apa-apa kami bisa menghubungi beliau-beliau.

And theeen kami kembali menuju ke kantor diknas dan kawan kami sedang berada di ruang kepala diknas. Ah memang lah macam rumah kami diknas ini, karena entah sudah berapa kali kami bolak-balik menampakkan diri kami ini di gedung ini :))) rupanya pas masuk, semua sedang ngobrol santai dengan pak Jai, sembari menikmati snack sore yang tiada hentinya kami makan terus :))) (habis enak soalnya) hahaha

Kami pun masih diantar oleh pak Mus menuju hotel kami, lah pokoknya seru-seruan aja menimpkmati hari terakhir bersama sebelum kami dipencar di desa masing-masing :D karena besok rabu kami akan dipisahkan oleh jarak dan tak tahu kapan kami akan diperjumpakan kembali. 

Malamnya, kami pun menikmati makan malam bersama sembari bercakap-cakap santai. Aaa bakalan merindukan hal seperti ini, berkumpul bersama dg Nunukers yang lainnya. Untung saja, mereka tidak jadi mengantar saya sampai Sebatik, coba kalo sampai diantar saya justru akan semakin sedih :)))

Then, this our activity. Hope your enjoy with the story. :)))


-vidahasan-
SDN 005 Sebatik Tengah, Kampung Lourdres.

Share:

1 January 2016

Catatan Akhir Tahun 2015

Sebatik, 1 Januari 2016

Well, membuka awal tahun ini saya mengucapkan banyak-banyak bersyukur sekali, karena diberi amanah untuk melakukan pengabdian saya. Sebenernya ini telat, no! mungkin bukan telat, karea keterbatasan yang saya miliki jadi tulisan ini agak telat sedikit. Entahlah...

Tahun lalu, saya masih ingat ketika merayakan tahun baru di tempat kerja bersama dengan Bewohner dan beberapa rekan kerja saya, karena tahun lalu saya diharuskan untuk bekerja di malam tahun baru. Rasanya, memang masih belum menyangka bahwa saat ini saya berada dimana dan tahun lalu berada dimana. Rindu Jerman? Hmm... pertanyaan ini yang kadang sering dilontarkan ke saya, saya memang rindu Jerman, namun lebih tepatnya saya merindukan teman-teman saya di sana. 2 tahun di sana memberikan banyak hal yang seumur-umur belum pernah saya dapatkan, jika di flashback kembali kejadian apa saja yang saya alami, sangatlah banyak. Bahkan, saya sulit untuk mengungkapkan satu persatu (maklum saja, hutang menulis saya di Berlin bagian akhir pun belum selesai). Macamana pula laaaahh :(((

2015 adalah tahun yang begitu berarti, bukan berarti tahun-tahun sebelumnya tidak berarti, justru setiap tahun buat saya adalah kesan tersendiri buat saya. 2 tahun jauh dari rumah, membuat langkah ini tak mau kunjung berhenti. Rasanya ingin bergerak terus menerus sekalipun memang nggak tau harus kemana. Membuat keputusan besar untuk kembali pulang ke tanah air adalah hal yang awalnya berat namun pada akhirnya membuat saya semakin yakin, bahwa tanah air adalah tempat saya untuk mengabdikan diri saya ini. 

bulan Agustus akhir 2015 saya kembali ke tanah air dan 1,5 bulan kemudian saya berangkat kembali untuk melakukan pelatihan sebagai calon pengajar muda angkatan XI. Rasanya, benar-benar baru berhenti kaki ini, langsung saya bergerak kembali menuju perjuangan berikutnya. Namun, tugas saat ini yang saya jalankan cukup berat karena menyangkut dengan pendidikan. Amanah adalah tanggung jawab, sedangkan tanggung jawab harus diselesaikan hingga tuntas demi pendidikan di penjuru negeri.

Desember, tepat tanggal 20 2015 saya diberangkatkan menuju ke daerah penempatan. Kami ber10 sungguh terlalu bahagia karena di sana pasti kami akan dipertemukan dengan orang-orang yang luar biasa. Saya mengajar, tapi saya juga ingin diajar, karena ilmu saya pun masih jauh dari apa yang orang sangka-sangka. Di sini saya belajar untuk bisa menunaikan tanggung jawab saya, belajar bersama dengan anak-anak dan masyarakat sekitar. Sungguh, betapapun apa yang kita hadapi, apa yang kita dapatkan adalah sebuah anugrah yang tak ternilai harganya. Belajar dari kalimat bahagia itu sederhana, sesederhana kita menarik bibir kita ke kanan dan kiri (senyum). 




Thank you so much 2015, what a beatiful year I had. Frohes Neujahr und einen Guten Rutsch wuensche euch. :))

--vidahasan--
keluarga Bu Saminah, Kampung Lourdres Sebatik Tengah 
Share: