Akhirnyaaa nulis bagian ketiga perjalanan dari Mannheim-Köln-Paris-Köln-Mannheim...
Sekitar pukul 12 siang kami sudah dijemput bus wisata kami dan bersiap untuk kembali ke Jerman. Kebetulan tour guide kami orangnya ramah, bonusnya ganteng haha iya iya vida mah sukanya gitu. Nggak kok, tapi emang beneran ramah. Hehe
Akhirnyaaa kami pagi sekitar pukul 08:30 tiba di Paris, inget ya ini tanggal 25.10.2014. Perjalanan yang lumayan syekaliii... Cuma numpang tidur di dalem bus, trus paginya langsung tancep. Na gut...
Pagi itu...
Sebelumnya aku uda cerita tentang paket tour perjalanannya belom? Kalo belom aku ceritain paket tour perjalanannya, kalo uda ya itung-itung berbonus lah ya nulisnya lagi. So, jadi kami menggunakan agen perjalanan bernama Mango Tours. Di agen perjalanan ini terdapat berbagai macam paket perjalanan ke berbagai macam negara. Iya, aku sama wida memilih ke Paris karna emang kami ingin ke sana. Also, di paket perjalanan ini ada paket yang 3 hari 2 malam bahkan sampai satu minggu di Paris. Iya karna kami mengingat waktu dan segala macamnya, kami mengambil paket 3 hari 2 malam (dapat jatah hotel, sarapan, bisa dianter kemana-mana, dan dapet tourguide juga. Mengingat karna kami nggak ngerti dengan bahasa mereka, makanya beruntunglah kami mempunyai guide). So, rupa-rupanya yang kami kira salah hahaha jadi hotel yang kami kira 2 malam, jadi cuma semalam, karna kami berangkat tanggal 24.10 dini hari, alhasil jatahnya adalah semaleman tidur di dalam bus. Baru dapat kamar hotel tanggal 25.10 setelah sampai di Paris. Fix yaa..
Terus paket perjalanan, kami kira kami akan diantar kemana-mana menggunakan bus wisata ini, ternyata pas uda beberapa jam sampai di Paris kami ditawarin paket, ada paket yang ikutan wisata bareng dengan menggunakan bus, atau jalan sendiri tanpa menggunakan bus. Waktu ada beberapa tempat wisata yang ditawarkan (Stadtrundfahrt, Montparnase, Eiffelturm, Versailles, Museum Louvre, sama apalagi aku lupa. Pokoknya ada beberapa macam) terus akhirnya kami berdua pun memilih ikutan Stadtrundfahrt aja, biar nanti kalo jalan sendirian tanpa guide nggak nyasar dan nggak bingung. Maksudnya sih gitu tapi tau-tau...
Oh je.. Ini perut uda nggak bisa diajak kompromi dan kudu berburu toilet dulu. Toilet di bus lagi rusak, alhasil aku sama wida turun saat itu di Palais des Congress semacam gedung pertemuan di Paris. Kami (aku doang sih) uda nggak fokus sama lingkungan sekitar. Yang penting mau ke toilet, uda nggak kuat, aaahhh sialaaaan huhuhu perut ini nggak bisa kompromi ketika perjalanan penting kaya begini huaaah... Baiklah... Aku sama wida pun masuk ke gedung pertemuan, mencari-cari toilet. Pas masuk dan pas banget ada toilet, taunyaaaaaa huaaaah (nangis pun menjadi), toiletnya lagi dibersihin dan ngga ada yang boleh masuk sebelum toiletnya beres. Aiiiiihh asli paraaaah :((((
Beberapa detik, menit bahkan sekitar 45 menitan menunggu, rupanya toilet belum beres juga. Tapi perut ini nggak bisa kompromi, kepikiran aja waktu itu megang batu, tapi nggak ada batu. Akhirnya cuma bisa nahan-nahan sama isyarat muka yang nggak karuan padahal baru bangun tidur. Duh lah Gusti, maunya jongkok tapii tapi tapiii huhuhu okelah, beberapa kali wida mengomel dengan tingkah aku yang (mungkin) bikin malu. Na ja... Mau gimana lagi cobaaa??? Uda nggak bisa ditunggu-tunggu gitu pokoknya. Duhlah...
Yauda deh, akhirnya keluar cari toilet yang lain, menyelusuri jalan di sekitar gedung pertemuan, taunya ada toilet gitu di jalan. Pas nemu, duh nggak bisa ngebuka pintunya. Kayaknya sih ada orang di dalem waktu itu. Pokoknya toilet di jalan, tapi sistemnya otomatis gitu pintunya. Makin sediiiihh, dan wida juga masih (sedikit) mengomel karna tingkah aku yang seriusan memalukan hahaha maaf ya wida.. Ngerepotin :(((
Yauda ambil jalan yang lain, ke restoran mau nggak mau. Akhirnya kami masuk ke salah satu restoran yang dari tadi kami wira wiri ngelewatinnya. Daripada keluar di celana? Itu kan makin memalukan yang menjadi-jadi. Di negeri orang pula zzz... Dengan kata lain, kalo kami di restoran yauda mau nggak mau juga harus pesen minimal kopi atau roti gitulah buat sarapan. Kebetulan kami pun juga lapar karna barang-barang kami tinggal di dalam bus. Oke, waktu itu akhirnya aku numpang toilet di restoran dan kami memesan sarapan ala kadarnya, memilih yang paling murah. Espresso dan croissant. Cukup. Iya kami berdua nggak suka kopi, intinya bukan penggemar kopi yang fanatik, akhirnya espresso cuma seteguk dua teguk selesai. Paiiiitt bo' mending pesen double croissant daripada harus sama espresso. Ini kan cuma formalitas aja, orang niatnya cuma numpang toilet doang T.T
Nah setelah itu, kami balik lagi ke palais de congress, dan nggak malu-malu ngambil foto di sana. Iya kan sebelumnya uda nggak fokus, sekarang uda lega jadi uda mulai fokus lagi. Kami menunggu bus jemputan, iya karna kami ditinggal pergi sama mereka, terus diturunin lah kami di sana. Dan yang paling nggak bisa dilupain adalah kami tertinggal paket perjalanan kami yang sudah kami bayar. Stadtrundfahrt. Saking nggak fokusnya, terlalu fokus sama yang di perut, yauda akhirnya kami ditinggal... Huah.. Dan itu baru sadar ketika kami berfoto-foto ria.
Sekitar 2 jam kemudia bus kami pun tiba dan menjemput kami. Sempet sih si wida nggak percaya kalo kami berdua tertinggal stadtrundfahrt. Terus dia tanya lagi di hotel, jam berapa stadtrundfahr, taunya emang kami berdua tertinggal. Terus akhirnya kami nggak mau rugi dong, kudu diganti sama wisata yang lain, terus dapet 2 wisata dong. Tiket montparnasse sama ikut ke Versailles. Setelah tiba di hotel, kami bergegas, berdandan dan memulai berpetualan di Paris dengan bahasa Inggris yang pas-pasan. Mengingat karna baru sarapan hanya dengan croissant akhirnya kami berniat membeli makan. Kebetulan di depan hotel kami ada resto McD, alhasil pergilah kami ke sana. Tapiiii... Taunya mahaaal jugaaa... Beda kaya di Jerman huhu tau nggak apa yang kami rasakan setelah pertama kali menginjakkan kaki di Paris? --ternyata Jerman lebih oke, dari Paris-- huehehehe tetep lah ya Jerman di hati akuuu :D
Setelah memberi 2 burger di McD (yang mahal) itu, akhirnya kami menuju ke stasiun metro, dan mulai memencet-mencet tombol mesin tiket yang kami pun bingung harus menggunakan tiket apa. Semakin bingung ujungnya si wida tanya ke petugas dengan menggunakan bahasa Inggris. Akhirnya kami membeli tiket sekali jalan, yang harganya masih lumayan, dan berencana akan berjalan kaki dari tempat wisata yang satu ke tempat wisata yang lain. Tau-tau pas mau masuk, ada seorang ibu-ibu yang memberikan tiketnya kepada kami, meskipun cuma satu tiket yah lumayan, jadi nanti si wida nggak perlu beli tiket pulangnya menuju hotel.
Tempat dari kami menginap sampai tujuan wisata jaraknya lumayan kalo menggunakan metro. Akhirnya kami berhenti di halte yang jangkauannya pun tak begitu jauh dari tempat tujuan. Halte tempat kami menginap bernama Galleni sedangkan tujuan wisata kami bermacam-macam. Lalu kami memutuskan untuk mengambil halte yang bernama Reaumur Sebastopo. Dari Sebastopo ini, kami pun melanjutkan perjalanan menuju ke museum Louvre. Kalau boleh mengira-ngirak jarak dari Sebastopo hingga museum Louvre sekitar 2-3 kilometer. Lumayan bangeeett -____- nggak papa, daripada kami harus bolak balik membeli tiket metro, jadi demi pengiritan nggak papa lah yaa huhu
Beberapa kali melewati bangunan yang cukup keren-keren, ya tak lupa slalu kami berfoto ria. Tuh kan apa aku bilang, nyasar pun tak masalah asalkan menemukan tempat yang cukup istimewa :') saat itu kami melewati Palais Royal, lalu berjalan mengarah ke Museum du louvre. Sebelumnya ada toko pernak pernik untuk oleh-oleh, dan kami pun tidak melewatkannya dan membeli beberapa barang yang bisa dibawa pulang untuk oleh-oleh. Ohyeah tinggal jalan sekitar 10 menit tibalah kami di Louvre. Ramaaaaaiii syekaliii... Banyak orang yang berkunjung ke sana. Sayangnya kami tak bisa masuk, mengingat budget, dan waktu yang antriannya cukup panjang. Akhirnya kami melanjutkan perjalanan ke Arc de Tromphe sekalian menuju ke Eiffel.
Dari Louvre ke Arc de Tromphe berjarak sekitar 1-2 kilometer. Lumayan, karna memang tidak begitu jauh dari Louvre. Cukup berjalan lurus sampai balik ke Palais des Congres. Tapi seingat saya itu bukan Arc de Tromphe deh yang di deket Louvre T.T itu namanya de Rivoli (mirip sama Arc de tromphe), trus berjalan hinggal ke Place de la concorde. Karna tujuan utama kami ada Eiffel, kami rela berjalan kaki sekitar 5 kilo dari Louvre. Aihhh... Gilaaaa itu jauuuuh bangeeet huhu gak jauh sih, iya lumayan ngejar-ngejar waktu soalnya. Tapi akhirnyaa sampai juga ke Eiffel! Alhamdulillah ya Allah... Liat 1 dari 7 keajaiban dunia. Huah... Luar biasa cantiiiiikkk.... :')
de Rivoli |
Nah, dari Eiffel sini nih yang niat gilak sampai ke Montparnasse. Seingat saya dari ujung hingga ujung lagi. Kemungkinan besar ada 8 kilometer jarak dari Eiffel sampai Montparnasse. Aih seriusan niat banget. Iya maklum kan soalnya uda dapet tiket Montparnasse, kalo nggak masuk, uda dibeli sayang juga. Kayaknya waktu itu sekitar 1,5 jam kami berjalan kaki. Sempat berdebat di jalan, karna kami hanya bermodalkan peta dan saat itu uda gelap. Jadi antara mengira-ngira dan yakin aja gitu. Zzz... Akhirnyaa tetep jadi dan sampai juga di Montparnasse. Melihat menara Eiffel dari atas, melihat pemandangan Paris dari lantai 56, dan itu liar biasa kereeeeen... Asliiii gokiiilll... Alhamdulillah :))) iyah butuh perjuangan banget jalan kakinya. Baru sadar aja rupanya kami jalan kaki sejauh itu menuju Montparnasse. Bahkan wida aja sampai bilang "kamu tau nggak, ternyata kita jalan kaki dari ujung sampai ujung" dan itu keliatan banget dari atas menara, sejauh apa kami berdua jalan kaki hahahaha mampus!!! Uda macam tukang becak aja ini betisnya, seksi berotot gitu hahaha ups.
Setelah puas memandang-mandangi dari menara Montparnasse, kami pun memutuskan untuk kembali ke hotel dan beristirahat. Tapi kami udah kapok nggak mau jalan kaki lagi, udah cukup lah ya latihan kakinya. Saatnya memanjakkan diri dengan menggunakan metro. Hihihi... Dan sampailah kami di hotel kembali dan tidur dengan nyenyak sembari menunggu kejutan paginya. :D
Paris, 26.10.2014
Kami bangun dengan keadaan sadar (iyalah ya lo kate apaan bangun dengan keadaan nggak sadar zzz) maksudnya kami aufgeregt dengan petualangan kami hari ini. Cuman bedanya, hari ini kami lebih memilih ikut dengan bus daripada jalan sendiri sih. Padahal rencananya kami juga ingin berkunjung ke Notre Dame. Iya jelas aja gagal, jarak dari Versailles sampe Notre Dame juga lumayan. Mending kami nggak usah ikutan pake bus aja sekalian. Tapi karna kami dari kemarin sudah berlelah-lelah melatih otot kaki kami sampai seksi, maka baiklah beristirahat dan bersantai di dalam bus saja itu udah cukup.
Soooo... Pas tiba di Versailles, yaampuuuunn... Antriannya dari ujung sampai ujung. Seriusan panjang bener, anakonda aja mungkin kalah sama antrian masuk ke istana Versailles. Iya dan kami gagal nggak akan masuk, mengingat rogohan kantong udah kosong ya kami berjalan-jalan mengitari sekeliling Versailles. Sekaligus cuma berfoto di depan istananya saja udah cukup. Hehehe... Setelah berkeliling-keliling rupanya bagian belakang istana ada taman yang luar biasa cantik. Kami uda semangat ingin masuk, tapi rupanya tetep aja suruh beli tiket dulu. Harapan pun pupus sudah. Baiklah, tidak apa-apa. Numpang toilet aja nggak papa, yang gratis haha..
Versailles Tor |
Herbst in Paris |
Sekitar pukul 12 siang kami sudah dijemput bus wisata kami dan bersiap untuk kembali ke Jerman. Kebetulan tour guide kami orangnya ramah, bonusnya ganteng haha iya iya vida mah sukanya gitu. Nggak kok, tapi emang beneran ramah. Hehe
Dan.. Melanjutkan perjalanan kembali ke rumah. Kami harus turun lagi di Köln, karna kami sudah membeli tiket kereta dari Köln-Mannheim/ Stuttgart. Tapi-tapi cerita sedih menghampiri kami saat kami menunggu di peron stasiun.
Sebaiknya buat teman-teman yang bepergian harus hati-hati dan menjaga barangnya baik-baik. Jangan seperti aku yang sangat teledor dengan barang apalagi barang orang lain. Itu mengakibatkan hal yang fatal. Iya kalo barangnya balik yang penting-penting semacam paspor. Kalo misal nggak? Itu urusannya bakalan seriusan repot. Maaf ya Widaaaaa huhu aku slalu merasa bersalah kalo inget kejadian di Köln itu :(((( bisa-bisanya aku nggak liat, padahal baru 5 menit ditinggal, orang lewat langsung ngambil barang aja tanpa permisi. Tapi untungnya paspor balik, meskipun tas, dompet dan handphone nggak balik lagi, yang penting paspornya balik. Alhamdulillah... Tapi kalo diinget, seriusan bikin ngerasa sangat bersalah. Na ja, buat pembelajaran aku sih terutama, biar lebih waspada dan nggak teledor, dan nggak einfach langsung pergi gitu aja dari tempat duduk padahal ada barang berharga di sampingku.
Perjalanan kami diakhiri dengan rasa mengharukan karna ditambah lagi kami harus tertinggal kereta yang sudah kami nanti-nanti beberapa lama :((( aih sedih gitu. Rasanya senang-senang yang di Paris kemarin cuman lewat aja, nggak ngelekat terus. Tau-tau ilang aja gitu. Alhasil kami pesan tiket bus saat itu juga, aku turun di Mannheim dan Wida turun di Stuttgart. Das was...
Mannheim, 14.03.2014
-vida hasan-