Showing posts with label French. Show all posts
Showing posts with label French. Show all posts

14 March 2015

Köln-Paris (Part 3)

Akhirnyaaa nulis bagian ketiga perjalanan dari Mannheim-Köln-Paris-Köln-Mannheim...

Akhirnyaaa kami pagi sekitar pukul 08:30 tiba di Paris, inget ya ini tanggal 25.10.2014. Perjalanan yang lumayan syekaliii... Cuma numpang tidur di dalem bus, trus paginya langsung tancep. Na gut... 


Pagi itu...

Sebelumnya aku uda cerita tentang paket tour perjalanannya belom? Kalo belom aku ceritain paket tour perjalanannya, kalo uda ya itung-itung berbonus lah ya nulisnya lagi. So, jadi kami menggunakan agen perjalanan bernama Mango Tours. Di agen perjalanan ini terdapat berbagai macam paket perjalanan ke berbagai macam negara. Iya, aku sama wida memilih ke Paris karna emang kami ingin ke sana. Also, di paket perjalanan ini ada paket yang 3 hari 2 malam bahkan sampai satu minggu di Paris. Iya karna kami mengingat waktu dan segala macamnya, kami mengambil paket 3 hari 2 malam (dapat jatah hotel, sarapan, bisa dianter kemana-mana, dan dapet tourguide juga. Mengingat karna kami nggak ngerti dengan bahasa mereka, makanya beruntunglah kami mempunyai guide). So, rupa-rupanya yang kami kira salah hahaha jadi hotel yang kami kira 2 malam, jadi cuma semalam, karna kami berangkat tanggal 24.10 dini hari, alhasil jatahnya adalah semaleman tidur di dalam bus. Baru dapat kamar hotel tanggal 25.10 setelah sampai di Paris. Fix yaa..

Terus paket perjalanan, kami kira kami akan diantar kemana-mana menggunakan bus wisata ini, ternyata pas uda beberapa jam sampai di Paris kami ditawarin paket, ada paket yang ikutan wisata bareng dengan menggunakan bus, atau jalan sendiri tanpa menggunakan bus. Waktu ada beberapa tempat wisata yang ditawarkan (Stadtrundfahrt, Montparnase, Eiffelturm, Versailles, Museum Louvre, sama apalagi aku lupa. Pokoknya ada beberapa macam) terus akhirnya kami berdua pun memilih ikutan Stadtrundfahrt aja, biar nanti kalo jalan sendirian tanpa guide nggak nyasar dan nggak bingung. Maksudnya sih gitu tapi tau-tau... 

Oh je.. Ini perut uda nggak bisa diajak kompromi dan kudu berburu toilet dulu. Toilet di bus lagi rusak, alhasil aku sama wida turun saat itu di Palais des Congress semacam gedung pertemuan di Paris. Kami (aku doang sih) uda nggak fokus sama lingkungan sekitar. Yang penting mau ke toilet, uda nggak kuat, aaahhh sialaaaan huhuhu perut ini nggak bisa kompromi ketika perjalanan penting kaya begini huaaah... Baiklah... Aku sama wida pun masuk ke gedung pertemuan, mencari-cari toilet. Pas masuk dan pas banget ada toilet, taunyaaaaaa huaaaah (nangis pun menjadi), toiletnya lagi dibersihin dan ngga ada yang boleh masuk sebelum toiletnya beres. Aiiiiihh asli paraaaah :((((

Beberapa detik, menit bahkan sekitar 45 menitan menunggu, rupanya toilet belum beres juga. Tapi perut ini nggak bisa kompromi, kepikiran aja waktu itu megang batu, tapi nggak ada batu. Akhirnya cuma bisa nahan-nahan sama isyarat muka yang nggak karuan padahal baru bangun tidur. Duh lah Gusti, maunya jongkok tapii tapi tapiii huhuhu okelah, beberapa kali wida mengomel dengan tingkah aku yang (mungkin) bikin malu. Na ja... Mau gimana lagi cobaaa??? Uda nggak bisa ditunggu-tunggu gitu pokoknya. Duhlah...

Yauda deh, akhirnya keluar cari toilet yang lain, menyelusuri jalan di sekitar gedung pertemuan, taunya ada toilet gitu di jalan. Pas nemu, duh nggak bisa ngebuka pintunya. Kayaknya sih ada orang di dalem waktu itu. Pokoknya toilet di jalan, tapi sistemnya otomatis gitu pintunya. Makin sediiiihh, dan wida juga masih (sedikit) mengomel karna tingkah aku yang seriusan memalukan hahaha maaf ya wida.. Ngerepotin :(((

Yauda ambil jalan yang lain, ke restoran mau nggak mau. Akhirnya kami masuk ke salah satu restoran yang dari tadi kami wira wiri ngelewatinnya. Daripada keluar di celana? Itu kan makin memalukan yang menjadi-jadi. Di negeri orang pula zzz... Dengan kata lain, kalo kami di restoran yauda mau nggak mau juga harus pesen minimal kopi atau roti gitulah buat sarapan. Kebetulan kami pun juga lapar karna barang-barang kami tinggal di dalam bus. Oke, waktu itu akhirnya aku numpang toilet di restoran dan kami memesan sarapan ala kadarnya, memilih yang paling murah. Espresso dan croissant. Cukup. Iya kami berdua nggak suka kopi, intinya bukan penggemar kopi yang fanatik, akhirnya espresso cuma seteguk dua teguk selesai. Paiiiitt bo' mending pesen double croissant daripada harus sama espresso. Ini kan cuma formalitas aja, orang niatnya cuma numpang toilet doang T.T

Nah setelah itu, kami balik lagi ke palais de congress, dan nggak malu-malu ngambil foto di sana. Iya kan sebelumnya uda nggak fokus, sekarang uda lega jadi uda mulai fokus lagi. Kami menunggu bus jemputan, iya karna kami ditinggal pergi sama mereka, terus diturunin lah kami di sana. Dan yang paling nggak bisa dilupain adalah kami tertinggal paket perjalanan kami yang sudah kami bayar. Stadtrundfahrt. Saking nggak fokusnya, terlalu fokus sama yang di perut, yauda akhirnya kami ditinggal... Huah.. Dan itu baru sadar ketika kami berfoto-foto ria.



Sekitar 2 jam kemudia bus kami pun tiba dan menjemput kami. Sempet sih si wida nggak percaya kalo kami berdua tertinggal stadtrundfahrt. Terus dia tanya lagi di hotel, jam berapa stadtrundfahr, taunya emang kami berdua tertinggal. Terus akhirnya kami nggak mau rugi dong, kudu diganti sama wisata yang lain, terus dapet 2 wisata dong. Tiket montparnasse sama ikut ke Versailles. Setelah tiba di hotel, kami bergegas, berdandan dan memulai berpetualan di Paris dengan bahasa Inggris yang pas-pasan. Mengingat karna baru sarapan hanya dengan croissant akhirnya kami berniat membeli makan. Kebetulan di depan hotel kami ada resto McD, alhasil pergilah kami ke sana. Tapiiii... Taunya mahaaal jugaaa... Beda kaya di Jerman huhu tau nggak apa yang kami rasakan setelah pertama kali menginjakkan kaki di Paris? --ternyata Jerman lebih oke, dari Paris-- huehehehe tetep lah ya Jerman di hati akuuu :D

Setelah memberi 2 burger di McD (yang mahal) itu, akhirnya kami menuju ke stasiun metro, dan mulai memencet-mencet tombol mesin tiket yang kami pun bingung harus menggunakan tiket apa. Semakin bingung ujungnya si wida tanya ke petugas dengan menggunakan bahasa Inggris. Akhirnya kami membeli tiket sekali jalan, yang harganya masih lumayan, dan berencana akan berjalan kaki dari tempat wisata yang satu ke tempat wisata yang lain. Tau-tau pas mau masuk, ada seorang ibu-ibu yang memberikan tiketnya kepada kami, meskipun cuma satu tiket yah lumayan, jadi nanti si wida nggak perlu beli tiket pulangnya menuju hotel.

Tempat dari kami menginap sampai tujuan wisata jaraknya lumayan kalo menggunakan metro. Akhirnya kami berhenti di halte yang jangkauannya pun tak begitu jauh dari tempat tujuan. Halte tempat kami menginap bernama Galleni sedangkan tujuan wisata kami bermacam-macam. Lalu kami memutuskan untuk mengambil halte yang bernama Reaumur Sebastopo. Dari Sebastopo ini, kami pun melanjutkan perjalanan menuju ke museum Louvre. Kalau boleh mengira-ngirak jarak dari Sebastopo hingga museum Louvre sekitar 2-3 kilometer. Lumayan bangeeett -____- nggak papa, daripada kami harus bolak balik membeli tiket metro, jadi demi pengiritan nggak papa lah yaa huhu


Beberapa kali melewati bangunan yang cukup keren-keren, ya tak lupa slalu kami berfoto ria. Tuh kan apa aku bilang, nyasar pun tak masalah asalkan menemukan tempat yang cukup istimewa :') saat itu kami melewati Palais Royal, lalu berjalan mengarah ke Museum du louvre. Sebelumnya ada toko pernak pernik untuk oleh-oleh, dan kami pun tidak melewatkannya dan membeli beberapa barang yang bisa dibawa pulang untuk oleh-oleh. Ohyeah tinggal jalan sekitar 10 menit tibalah kami di Louvre. Ramaaaaaiii syekaliii... Banyak orang yang berkunjung ke sana. Sayangnya kami tak bisa masuk, mengingat budget, dan waktu yang antriannya cukup panjang. Akhirnya kami melanjutkan perjalanan ke Arc de Tromphe sekalian menuju ke Eiffel. 

Louvre


Dari Louvre ke Arc de Tromphe berjarak sekitar 1-2 kilometer. Lumayan, karna memang tidak begitu jauh dari Louvre. Cukup berjalan lurus sampai balik ke Palais des Congres. Tapi seingat saya itu bukan Arc de Tromphe deh yang di deket Louvre T.T itu namanya de Rivoli (mirip sama Arc de tromphe), trus berjalan hinggal ke Place de la concorde. Karna tujuan utama kami ada Eiffel, kami rela berjalan kaki sekitar 5 kilo dari Louvre. Aihhh... Gilaaaa itu jauuuuh bangeeet huhu gak jauh sih, iya lumayan ngejar-ngejar waktu soalnya. Tapi akhirnyaa sampai juga ke Eiffel! Alhamdulillah ya Allah... Liat 1 dari 7 keajaiban dunia. Huah... Luar biasa cantiiiiikkk.... :')

de Rivoli
Eiffelturm

Nah, dari Eiffel sini nih yang niat gilak sampai ke Montparnasse. Seingat saya dari ujung hingga ujung lagi. Kemungkinan besar ada 8 kilometer jarak dari Eiffel sampai Montparnasse. Aih seriusan niat banget. Iya maklum kan soalnya uda dapet tiket Montparnasse, kalo nggak masuk, uda dibeli sayang juga. Kayaknya waktu itu sekitar 1,5 jam kami berjalan kaki. Sempat berdebat di jalan, karna kami hanya bermodalkan peta dan saat itu uda gelap. Jadi antara mengira-ngira dan yakin aja gitu. Zzz... Akhirnyaa tetep jadi dan sampai juga di Montparnasse. Melihat menara Eiffel dari atas, melihat pemandangan Paris dari lantai 56, dan itu liar biasa kereeeeen... Asliiii gokiiilll... Alhamdulillah :))) iyah butuh perjuangan banget jalan kakinya. Baru sadar aja rupanya kami jalan kaki sejauh itu menuju Montparnasse. Bahkan wida aja sampai bilang "kamu tau nggak, ternyata kita jalan kaki dari ujung sampai ujung" dan itu keliatan banget dari atas menara, sejauh apa kami berdua jalan kaki hahahaha mampus!!! Uda macam tukang becak aja ini betisnya, seksi berotot gitu hahaha ups.

Blick vom Montparnasse

Setelah puas memandang-mandangi dari menara Montparnasse, kami pun memutuskan untuk kembali ke hotel dan beristirahat. Tapi kami udah kapok nggak mau jalan kaki lagi, udah cukup lah ya latihan kakinya. Saatnya memanjakkan diri dengan menggunakan metro. Hihihi... Dan sampailah kami di hotel kembali dan tidur dengan nyenyak sembari menunggu kejutan paginya. :D



Paris, 26.10.2014

Kami bangun dengan keadaan sadar (iyalah ya lo kate apaan bangun dengan keadaan nggak sadar zzz) maksudnya kami aufgeregt dengan petualangan kami hari ini. Cuman bedanya, hari ini kami lebih memilih ikut dengan bus daripada jalan sendiri sih. Padahal rencananya kami juga ingin berkunjung ke Notre Dame. Iya jelas aja gagal, jarak dari Versailles sampe Notre Dame juga lumayan. Mending kami nggak usah ikutan pake bus aja sekalian. Tapi karna kami dari kemarin sudah berlelah-lelah melatih otot kaki kami sampai seksi, maka baiklah beristirahat dan bersantai di dalam bus saja itu udah cukup.

Soooo... Pas tiba di Versailles, yaampuuuunn... Antriannya dari ujung sampai ujung. Seriusan panjang bener, anakonda aja mungkin kalah sama antrian masuk ke istana Versailles. Iya dan kami gagal nggak akan masuk, mengingat rogohan kantong udah kosong ya kami berjalan-jalan mengitari sekeliling Versailles. Sekaligus cuma berfoto di depan istananya saja udah cukup. Hehehe... Setelah berkeliling-keliling rupanya bagian belakang istana ada taman yang luar biasa cantik. Kami uda semangat ingin masuk, tapi rupanya tetep aja suruh beli tiket dulu. Harapan pun pupus sudah. Baiklah, tidak apa-apa. Numpang toilet aja nggak papa, yang gratis haha..

Versailles Tor

Herbst in Paris

Sekitar pukul 12 siang kami sudah dijemput bus wisata kami dan bersiap untuk kembali ke Jerman. Kebetulan tour guide kami orangnya ramah, bonusnya ganteng haha iya iya vida mah sukanya gitu. Nggak kok, tapi emang beneran ramah. Hehe

Dan.. Melanjutkan perjalanan kembali ke rumah. Kami harus turun lagi di Köln, karna kami sudah membeli tiket kereta dari Köln-Mannheim/ Stuttgart. Tapi-tapi cerita sedih menghampiri kami saat kami menunggu di peron stasiun.

Sebaiknya buat teman-teman yang bepergian harus hati-hati dan menjaga barangnya baik-baik. Jangan seperti aku yang sangat teledor dengan barang apalagi barang orang lain. Itu mengakibatkan hal yang fatal. Iya kalo barangnya balik yang penting-penting semacam paspor. Kalo misal nggak? Itu urusannya bakalan seriusan repot. Maaf ya Widaaaaa huhu aku slalu merasa bersalah kalo inget kejadian di Köln itu :(((( bisa-bisanya aku nggak liat, padahal baru 5 menit ditinggal, orang lewat langsung ngambil barang aja tanpa permisi. Tapi untungnya paspor balik, meskipun tas, dompet dan handphone nggak balik lagi, yang penting paspornya balik. Alhamdulillah... Tapi kalo diinget, seriusan bikin ngerasa sangat bersalah. Na ja, buat pembelajaran aku sih terutama, biar lebih waspada dan nggak teledor, dan nggak einfach langsung pergi gitu aja dari tempat duduk padahal ada barang berharga di sampingku.

Perjalanan kami diakhiri dengan rasa mengharukan karna ditambah lagi kami harus tertinggal kereta yang sudah kami nanti-nanti beberapa lama :((( aih sedih gitu. Rasanya senang-senang yang di Paris kemarin cuman lewat aja, nggak ngelekat terus. Tau-tau ilang aja gitu. Alhasil kami pesan tiket bus saat itu juga, aku turun di Mannheim dan Wida turun di Stuttgart. Das was... 




Mannheim, 14.03.2014
-vida hasan-
Share:

5 March 2015

Köln-Paris (part 2)

Nah... Mumpung masih terngiang aja sih ini di otak hehe jadi aku tulis aja sekalian sehari setelah perjalanan bagian pertama kemarin. Jadi langsung aja yaa..

As your information. I had took many photos, but i can't uploading in my stories. Sorry... Alasannya ya karna nggak ada komputer aja udah gitu. Kalo ada pun pasti aku bakalan upload sekalian foto-foto perjalananku selama di Eropa. Tapi mungkin nanti ada page sendiri yang khusus buat foto. But wait yaa.. Just wait.. :)

So, bali lagi perjalanan dari Köln ke Paris. 

Ini tepat tanggal dua puluh empat bulan sepuluh tahun dua ribu empat belas (ah sengaja pake tulisan latin aja hahaha biar terlihat kece :p oke next). Nah setelah kami menginap semalam di Gastfamilie si Ela dan Eli, kami pun harus segera beberes paginya. Sekitar pukul 11 siang kami diantar sama Tante ke kota. Ini niat banget karna kami juga ingin sekalian jalan-jalan di Köln, mengingat karna seharian kemarin cuman duduk-duduk aja di stasiun, nggak melakukan pemotretan sama sekali, maka hasilnya hari ini kami mengebut ingin melakukan pemotretan. Kami berdua sama-sama nggak ngerti tentang Köln, dan tanpa babibu tanpa peta sama sekali.

Setelah memperbincangkan rencana mau kemana aja di Köln, aku dan wida pun turun ke bawah. Sebenernya kami berdua sudah berniat ingin menggunakan bus saja. Mengingat kembali tiket bus kemarin yang kami beli belum kami entwerfen hehe jadi kami mau menggunakan tiket tersebut. Sebelum berangkat, kami tetep ya disuruh sarapan dulu sama tante. Sisa makanan banyak semalem kan masih ada, akhirnya aku dan wida makan sepiring berdua dengan menu sate padang pake lontong (damn! Itu enaaaaakkk banget hahaha) iya kan semalem nggak makan sate padangnya. Semalem makan bakso, rendang daging, sama nasi goreng, ayam, sama apalagi lupa (maklum udah agak lamaan huehehe).

Oke, terus makan aja. Oh iya, sebelumnya juga di kamarnya Ela Eli uda makan sushi sisa kemarin haha masih ada beberapa butir sih sushinya. Lumayan, masih enak! Sayang juga kalo nggak dimakan kan? Mubadzir hihihi so, ceritanya sih perut masih kenyang gitu. Jadi akhirnya kami berdua makan sepiring gitu (so sweet kan?) heheeh... Tapi tetep enak banget sarapan pake sate padang :'>

So, setelah sarapan sebenernya sempet ditawarin juga mau bungkus makanannya apa nggak. Tapi kami tetep aja malu-malu nggak mau bawa. Repot sih agaknya. Nggak ada tempatnya juga dan tetep kekeuhlah nggak bungkus. Dalam hati kecilku sih, yah sayang nggak bungkus haha *plak* --oke lanjut lagi-- nah, pokoknya intinya setelah sarapan kami mau langsung cabut dulu gitu. Pas kami mau pamitan, si tante lagi sibuk benahin barang-barangnya, entah semacam perhiasan, mutiara-mutiara lucu gitu yang harganya terlihat nggak terjangkau hehe (mahal bo' kan belinya di Swaronvski o.o gue sih nggak mampu beli, kecuali gue kaya raya hahaha) beliau menanyai kami "ke Paris jam berapa busnya?" Terus kami jawab "jam 00:30, nanti malam tante" -- "ah lama kali. Terus kalian mau kemana seharian ini?" -- "kami mau jalan-jalan dulu di Köln. Melihat-lihat kota Köln" -- "nah habis itu?" -- "paling cuman nungguin di Hauptbahnhof doang tan" -- "barang-barangnya?" -- "mau kami titipkan di Gepäck di Hbf" -- "ah itu kan mahal. Mending nanti dititipkan aja di hotelnya saya. Jadi nggak perlu bayar kalian. Nanti saya antar kalian sampai hotel, soalnya saya juga mau sekalian ke kota. Mau beli barang" -- "oh gitu. Nggak papa tante emangnya?" -- "iya nggak papa. Nanti kalian bisa ambil makanan buat bekal kalian. Di sana masih banyak makanan. Kalian bawa bekal juga dari sini?" -- "ada tante tapi nggak semua kami ambil, cuman yoghurt sama kaffee" -- "daripada beli-beli di Paris kan mahal..." Iya begitulah kira-kira yah obrolan pagi sama tante kece satu ini hehehe baru pertama kenal, terus uda langsung dibantuin banyak. Itu menurut kami uda banyak loh dibantuinnya, padahal juga baru bener-bener pertama kali ketemu juga soalnya. Parah baiknya yaa :') terima kasih ya tante :')

Nah oke oke, dari tadi aku cerita emang muter-muter nggak karuan. Padahal udah jam 11 aja kami cabut. Kami diantar ke hotel sama tante, terus berpisah di sana. Kami menitipkan tas jinjing kami yang berat (kami? Perasaan itu tas cuman punya gue doang bukan punya wida haha) so, iya itu tas aku sebenernya akhirnya aku titipkan di hotel milik si tante (by the way gue lupa siapa nama aslinya si tante. Asal manggil tante aja gitu uda, sampe lupa nama aslinya T.T) terus kami disuruh bawa bekal dan ngambil di Hotel. Saat itu ada beberapa stuck roti kaiser, terus telur rebu, kue kering, coklat, permen, ah cukup banyak pokoknya. Sampai tas gending aja penuh haha yang penting bawa bekal deh gitu zzz

Nah here we go perjalanan kami mulai. Waktu itu juga ada temennya Ela Eli yang juga nginep di sana, terus kami jalan-jalan bareng keliling Köln. Maklum karna kami berdua nggak tau Köln, terus anaknya uda beberapa kali ke Köln, akhirnya kami mempercayakan ke dia untuk jadi tour guide kami. Sayangnya si Ela dan Eli nggak bisa ikut, karna mereka juga harus kerja. Libur cuman weekend aja, dan saat kami datang bukan weekend. Sayang sekali... :( Lanjut, kami mempercayakan ke temannya Ela Eli. Kami menggunakan trem sampai tempat tujuan, dan tau-tau jatuhlah kami di pusat perbelanjaan. (Pikir gue duhlah gue nggak mau belanja di sini. Gue mau jalan-jalan ke tempat wisata. Ini mah bukan tempat wisata. Ini malah bikin kantong boros banget) mampirlah kami bertiga ke primark, daaaaannnn betapa pun lamaaaa hahaha sampai (jujur) aku bosan nungguinnya. Secara aku nggak beli apa-apa, cuman cukup jadi pengantar aja yaelah >,<

Einkaufszentrum Koeln
Padahal targetku di Köln pengen ke Kölner Dom, Brücke, Schokolade Museum, Moschee (masjid yang terbesesar di Jerman/ kedua di Eropa). Itu sih targetku seharian itu, eh lah kok jatuhnya malah shopping! (Gue betek! Betek! Beteeeeekkk!) --tarik nafas. Cukup!--

Selang beberapa jam kemudian akhirnyaaaaaa Kölner Dom! Akhirnyaaaa... Ini gereja Kathedral namanya gereja St. Martin, bentuknya gothic dan keren banget bangunannya (maaf yaa nggak cantumin foto, mungkin bisa diliat sendiri di google macem mana bentuknya. Aaaahhhh syediiiiiihhh huhuhu). Nah gereja ini dibangun pada tahun 1248, udah tua banget kan yee? Dan gereja ini juga salah satu gereja yang dijadijakan situs warisan duni UNESCO. Asli antik banget gerejanya, ini yang paling megah gerejanya. Super gokil lah pokoknya. Hehee aku sempet juga masuk ke dalam gerejanya (silahkan yang berpendapat lain, aku cuman pengen liat dalemnya kaya gimana aja udah itu cukup) yang jelas dalemnya juga gothic gothic gitu. Waktu itu juga masih ada yang berdoa di dalam gerejanya, jadi kami juga harus pelan-pelan dan nggak boleh berisik, menghormati dan harus tetep jaga sopan santun yah.

Koelner Dom
Setelah dari gereja, kami berjalan ke arah Brücke atau jembatan yang biasanya sering untuk syuting film gitu. Di jembatan ini juga banyak gembik cinta yang bergantung di sana. Nggak usah tanya ke gue yah, gue masang apa nggak. Tapi aku sih mau jawab aku pasang kok, udah aku pasang gemboknya. Kan gembok cintanya aku sama kamu ada di hati kita berdua *eeaaaaak apasih plak* *gue ngelindur ini* hahaha nah kalo jembatan yang di Köln ini namanya Hohenzollernbrücke (jembatan Hohenzollern). Dibangun pada tahun 1946 dan selesai pada tahun 1987 (sekitar segitu sih).

Hohenzollenbruecke




Setelah itu, kami duduk-duduk santai di deket sungai Rhein. Ini gue baca wikipedia ya tentang sungai Rhein. Nah sungai Rhein ini sungai besar yang menghubungkan beberapa negara di Eropa, contohnya Jerman, Austria, Swiss, Perancis, Belanda, Lithuania, Luxemburg, Belgia, dan Itali. Ini sungai emang romantis, kalo diliat pas malam hari dari seberang gereja St. Martin itu paling paling paling banget cantik. Panjang sungai ini sekitar 1.230 km atau sekitar 760 mil. Letaknya nggak jauh kok dari gereja St. Martin, cuman jalan sekitar 500 meter, bisa menikmati duduk santai di dekat sungai Rhein. Kecuali kalo mau liat dari seberang jembatan yah, lumayan jauh jalannya hehehe

Am Rhein

Nah, setelah nggak beberapa lam duduk di dekat sungai Rhein, kami kembali melangkahkan kaki. Target selanjutnya adalah ke masjid besar di Köln. Setau aku ini masjid terbesar di Jerman dan terbesar juga di Eropa. Tepatnya cukup jauh dari koga, tapi di pusat kota tua di Köln (menurut wikipedia). Nah kawan Ela Eli minta ijin pulang, karna dia nggak mau terlalu malam sampai di rumah, apalagi dengan bawaan belanja yang banyak banget begitu. Iya kali mau jalan-jalan sambil bawa barang belanjaan. Sedangkan kami tetap melanjutkan perjalanan hingga masjid  besar Köln. Masjid ini termasuk salah satu masjid Turki di Köln, sempat beberapa kali menjadi pertentangan dengan dibangunnya masjid ini di Eropa. Namun pada tahun 2011, akhirnya masjid ini pun mulai dibangun. Waktu aku ke sana sama wida, ketika kami masuk sempat bingung karna dari luar memang tampak seperti asjid,tapi ketika masuk ke dalam seperti gedung yang banya sekali ruangan-ruangan yang fungsinya macam-macam. Masjid ini sengaja dibangun lebih modern dari masjid seperti biasanya, lebih khas Eropa, maka dari itulah masjid ini pun akhirnya diterima oleh masyarakat Eropa yang non muslim atau terutama di kota Köln.
Kami berdua nekat jalan kaki, karna ketika kami melihat di peta kota letaknya tidak terlalu jauh dari tempat dimana kami berdiri saat itu. Lagian juga, kami udah nggak punya tiket lagi, makanya baiklah kami berjalan kaki demi menggapai tujuan wisata religi kami hehehe... Daaaaaannnn lo tau? Ini jauuuhhh gilaaaaakk... Asli paraaaaahhh!!! Hahahaha sempet lemed karna jalan kakinya lumayan lama bangeeeett hahaha dengan membawa berbagai macam barang. Beberapa kali (2 kali) kami pun sempat istirahat, iyah gilak jauh bener ternyata hahaha parah lah. Tapi keyakinanku tetep harus ke sana. Kapan lagiii cobaaa?? Huhuu sekitar 10 menit kemudian kami tiba di masjid besar Köln.

Islamische Kutur Zentrum Koeln
Kami pun masuk berkeliling mencari tempat sholat, tetep nggak ketemu meskipun udah sampai di lantai paling atas. Gilak yah haha bangunan di dalamnya belum terlalu rapi sih menurutku, beberapa masih belum beres bangunannya, belum sempurna bangunannya. Untungnya kami berdua bertemu dengan mbak pengurus masjid, dan bertanya dimana letak tempat sholatnya. Terus kami pun diantar oleh si mbaknya tersebut. Dan ternyataa tempat sholatnya cukup gede meskipun lagi-lagi belum sempurna bangunannya. Beberapa menit kemudia adzan berkumandang Allahu Akbar!!! Alhamdulillah ya Allah denger suara adzan secara langsung di masjid. Kapaaan? Kapaaan terakhir dengerin suara adzan berkumandang? Entahlah, mungkin ketika lebaran Idul Fitri lalu, dan itu pun bukan di masjid. Ya Allah :((( sedih banget, merinding rasanya denger suara adzan berkumandang :')

Kami pun juga melaksanakan sholat maghrib berjamaah, meskipun nggak terlalu banyak wanitanya, yang penting kami khusyuk dan khidmat sekali ikut melaksanakannya berjamaah. Alhamdulillahirobbolalamin... :') sempat ditanya oleh jamaah lain tentang asal usul kami hihihi iya perjuangan banget rasanya untuk berjalan kaki menuju masjid ini, dan hasilnya seriusan nggak nyesel sama sekali. Denger suara adzan, sholat berjamaah, semacam benar-benar di rumah.

So. Lanjut lagi perjalanan kami berdua. Saat itu sudah mulai gelap, dan kami harus segera bergegas menuju tujuan utama kami selanjutnya. Kami nggak sempat ke museum coklat, karna waktu udah nggak nututim lagi. Akhirnya kami cuma mau liat pemandangan gereja St. Martin dari seberang. Kami pun akhirnya menggunakan trem, mengingat perjalanan sebelumnya sangatlah lumayan panjang, akhirnya kami beli tiket sekali jalan menuju ke seberang jembatan. Beberapa kali sempat berdebat sama wida dimana kami harus turun. Laluuuu... Meskipun agak jauh, tetep sampai juga di seberang jembatannya.

Pemandangan ini sih bonus sebelum kami melakukan perjalanan ke Paris. Asliiii kereeeennnn.... Cantiiiiikkk... Saat itu sekitar pukul 20:00 dan kami harus segera ke Hotel untuk mengambil koper yang telah dititipkan di sana. Kami pun kembali berjalan melewati jembatan, gereja, stasiun, dan tibalah di hotel lalu kembali lagi ke stasiun menunggu jemputan bus. Kami menunggu di cafe atau lebih tepatnya sih Backerei gitu, sekalian mau numpang nge charger sembari menunggu, makan beberapa potong roti dan minum coklat panas. Karna hawa dingin saat itu menyerbuk tubuh kami, meskipun belum sedingin musim dingin. Saat itu masuk musim gugur.

Koelner Dom am Abend

Daaaann... Tibalah perjalanan kami ke Paris beberapa jam kemudian. Kami sudah berencana bakalan molor aja di dalam bus. Capek dan ngantuk! Sooo... See you there in Paris, babe!

Mannheim, 05.03.2015
-vida hasan-
Share:

4 March 2015

Köln-Paris (Part 1)

Perjalanan ini sebenernya uda lama banget. Tapi baru sempetnya aku posting. Bukan sempet sih, waktu itu uda nulis panjang lebaaaaar banget, udah hampir selesai. Tiba-tiba ipad aku matikan, terus tulisan belum tersimpan, dan hasilnya. Jreeeeng!!! Ilang dan harus ngulang kembali dari awal. What a pity I am! Terus pas mau nulis lagi, nggak ada Lust, bad mood parah! Mutung, dan oke, daripada harus nahan-nahan cerita sendirian. Jadi aku bagi ceritanya beberapa bagian. Soalnya ini perjalanan yang cukup panjang, 4 hari 4 malam.

Also, waktu itu setelah 2 bulan aku bekerja di bidang sosial, dan tiba-tiba jadwal kerja keluar, lalu aku dapet jatah libur 4 hari. Dari tanggal 23-26 Oktober 2014. Aku dan Wida sebenernya uda berencana udah agak lama ingin melakukan perjalanan. Pas sebulan sebelumnya, aku iseng-iseng liat jadwal buat bulan oktober, dan ternyata aku dapet jatah libur 4 hari. Oh bahagi bahagia... Berkali-kali Wida tanya, "jadi libur nggak tanggal segitu? Kita bisa jalan-jalan kemana gitu" terus aku nawarin, "Aku pengen ke Paris, mau nggak kalo kita ke sana aja. Tapi aku harus nunggu dulu jadwal pastinya. Soalnya aku cuma liat di komputer, dan itu belum di genehmigt sama chefinku". Also, Wida pun nunggu keputusanku sampai jadwal pasti bulan Oktober keluar.

Saat itu Wida masih aupair, jadi dia harus minta ijin terlebih dahulu sama orang tua asuhnya. Makanya, dia juga harus bilang jauh-jauh hari, biar nggak terlalu ngedadak. Tapi aku berkali-kali bilang kalo aku pasti libur tanggal segitu, dan cuman nunggu genehmigt dari Cheffinku. So, jadwal keluar dan ternyata benar kalo aku dapat libur 4 hari. Segera aku menghubungi Wida, dan Wida pun fix kalo dia juga dapet libur di tanggal itu. Dan here we go to Paris. Oh yeeeeeaaaaaahhhh!!!

Beberapa konsultasi ke Wida, dia nyaranin pake tour Reise aja atau agen perjalanan. Dia bilang ada agen perjalanan yang dia tau, namanya mango tours. Oke dan mantap akhirnya kami menggunakan jasa agen perjalanan tersebut. Awalnya aku berencana ingin berkunjung terlebih dahulu ke Stuttgart, karna aku belum pernah sama sekali menginjakkan kaki di sana. Terus aku nyaranin Wida, gimana kalo berangkat dari Stuttgart aja, soalnya biar aku sekalian jalan-jalan di Stuttgart. Wida bilang iya nggak papa, dan oke aku booking tiket dari Stuttgart-Paris. 

Beberapa jam kemudian, pihak dari agen perjalanan menghubungi wida, dan bilang kalo mereka nggak bisa jemput penumpang dari Stuttgart. Mereka cuman mau jemput penumpang dari Köln, Saarbrücken atau Düsseldorf. Akhirnya dari ketiga kota itu, kami memilih kota Köln (kebetulan juga kami belum pernah ke Köln jadi lah pun sekalian haha). Oke, tiket uda dibooking hanya tinggal membayar dan cari tiket sampai Köln. Tapi kami bingung, kami ingin cabut dari tanggal 23, tapi perjalanan ke Paris tanggal 24 dan bahkan itu pun tengah malam sekitar pukul 00:30. 

Akhirnya, aku menghubungi kenalan, Ela namanya kalo aku berdua dengan temanku mau ke Köln dan butuh tempat buat nginep. Dia bilang, kalo dia juga harus minta ijin dulu sama Gastfamilie, dan aku harus menunggu. Tapi pada akhirnya kami diijinkan dia untuk menginap di tempatnya. Well, aku lagi-lagi merepotkan wida dalam hal pembayaran. Gara-gara kartu ATMku bukan dibuat di kota tempat aku tinggal, jadi uang nggak bisa ditransfer. Akhirnya aku minta tolong wida buat transfer ke agen. Maaf ya Wida..

Tiket udah dikirim via email, dan tinggal nunggu hari keberangkatan. Aku pun juga nyari tiket ke Köln dan wida pun demikian. Kami berjumpa langsung di Köln. Kami berangkat menggunakan Bus, dan pulangnya menggunakan kereta karna kebetulan ada harga yang lumayan terjangkau dan lagian nggak terlalu capek kalo pake kereta. Semua sudah siap. Tapi sayangnya jadwal aku dan wida beda jauh, wida berangkat terlalu pagi dari Stuttgart, dan aku berangkat terlalu sore dari Mannheim. Pfffftt... Sorry (lagi).

Hasilnya pas hari H, wida nungguin aku berjam-jam. Dia uda sampe Köln, dan aku baru berangkat naik Bus. Ahelah pokoknya.. Zzz yang penting sampai dengan selamat sampai tujuan. Aku ngegeret tas aku, iya deh bawaannya tumben agak banyak pake koper kecil hahaha kan mau stylish ceritanya, tapi tetep aja gagal. Hahaha

Oke, aku dan wida masih harus nungguin kabar dari Ela. Dia masih kerja, dan baru selesai sampai sekitar jam 20an. Kami masih harus menunggu di stasiun, kebetulan dan untungnya aku bikin sushi. Memang sengaja bikin sushi, biar nggak beli-beli di jalan. Itu banyak porsinya hahaha.. Yang penting kenyang.

Setelah sekitar pukul 19:30an aku dan wida mulai beraksi menuju ke rumah Ela. Kami belum tau sama sekali tentang Köln, dan tiket busnya itu agak berbeda. Kami sempat bingung harus menggunakan apa. Itu tiketnya mahaaaaalll... 😭😭😭 akhirnya pas dicek-cek, kami menemukan tiket ber empat harganya sekitar 10€. Oh iya ticket sekali jalan harganya 2,80€ saat itu. Makanya kami milih tiket ber empat. Kami kira tiket ber empat ini bisa buat bolak-balik, tapi ternyata itu tiket sekali jalan dan untuk 4 orang dewasa. Untung kami tanya sama seorang ibu-ibu yang juga akan naik bus yang sama dengan kami. Beliau malah bilang "yauda mending kalian nggak perlu di entwerfen. Toh juga nggak ada pemeriksaan se feeling saya" (malah ngajarin nggak bener nih ibu) hahaha..

Kami pun takut-takut di dalam bus, karna kami saat itu jadi penumpang gelap. Siaaaal hahaha parah, tapi untungnya nggak ada petugas pengontrol sih hahaha yey! Misi berhasil! Kembali kami ngabarin Ela, kalo kami udah sampai di Halte yang telah disebutkan oleh Ela. Awalnya wida nggak mau nginep di sana, karna aku belum pernah sama sekali bertemu dengan Ela, dan hari itu hari pertemuan pertama kami. Kata Wida, takut-takut ngrepotin, nggak enak, dan macem-macem. Tapi mau gimana lagi? Daripada kita berdua tidur di jalanan, di stasiun, dan hostel pun uda beberapa kali dicek mahal-mahal banget. Sediiih kaan... Jadi mending nginep di tempat kenalan sekalian.

Dan Ela pun menjemput kami, tapi bentar ternyata Ela punya kembaran. Namanya Eli, dan kerennya mereka tinggal serumah bareng. Waaahhh... Keren poool sih kalo ini. Jadi nggak berasa sendirian juga kalo gitu. Apalagi bareng sama saudara kandung, itu hal yang bikin bertahan di negeri orang. 

Jadi Ela Eli tinggal di keluarga Indo-Jerman (Gastmutter dari Indonesia dan Gastvatter dari Jerman). Dapetnya darimana? Mereka dapet dari temen sekampung mereka, yang lebih dulu berangkat ke Jerman. Kami cukup memanggil Gastmutter mereka dengan sebutan Tante. Huehehehe 

Pas uda sampe rumahnya, ternyata si Tante uda masakin makanan Indonesia. Ada Bakso, Rendang, Nasi goreng, krupuk, sate padang, lontong, wah banyak lah pokoknya. Kaya resto prasmanan gitu. Dan aseliiiii enaaaaakkk... Gue kalaaaaap hahahha

Waktu pertama dateng si tante masih belum pulang, jadi aku harus nungguin dulu beliau pulang. Baru deh kenalan sama beliau. Pas kenalan dan ngobrol-ngobrol sama beliau, ternyata beliau dulu kuliah di Jogja tapi aslinya orang Palembang. Anak-anaknya asli cantiiikk dan ganteeeng.. Hahaha mereka juga ramah-ramah banget hehehe

Sampai sekita pukul 23:00 kami selesai bercengkerama dan bersiap untuk istirahat. Oh iya, yang dateng ke rumah Tante nggak cuma hanya aku sama wida, tapi juga ada teman Ela dan Eli (aku lupa namanya siapa) yang dateng dari München.

Well, perjalanannya belum berakhir loh ya.. Masih ada beberapa bagian lagi yang belum aku tulis hehe... Tunggu aja perjalanan sela jutnya ditulis.



Mannheim, 03.03.2015
-Vida Hasan-
Share: