Showing posts with label #30HariMenulisSuratCinta. Show all posts
Showing posts with label #30HariMenulisSuratCinta. Show all posts

7 February 2013

Keluarga, Rumahku oh BDSku..

7 Februari 2013

Dear BDS,

halloooooo temans sekaligus keluarga. Sudah lama sekali kita tak berkumpul, tak bercengkerama tak hang out bersama. Sudah kemana saja? Seperti baru kemarin saja aku bertegur sapa dengan kalian. Seperti baru kemarin aku berkumpul bersama kalian. Tapi rupanya, perkumpulan kita sudah (bisa dikatakan) berakhir sejak 2 tahun yang lalu. Mengawali karir, ceileeee karir, bersama kalian, sungguh adalah pembelajaran yang sangat berharga untukku. Teman, sahabat, keluarga, itu lah yang aku rasakan ketika aku bergabung, bersendau gurau, bercengkerama, bahkan bermain bersama kalian. Rasanya meskipun lelah telah merasuk ke dalam jiwa dan raga, seketika enyah entah kemana. Menghilang bersama buliran canda dan tawa kalian. Seperti kalian telah menelan itu semua untukku.

2 tahun "hidup" di BDS adalah hal yang memang sedari dulu aku impikan. Hal yang memang sedari dulu ingin aku lakukan. Melakukan kegiatan kampus bersama kalian, melakukan segalanya bersama kalian, sekaligus belajar bersama kalian. Inget banget, aku nangis dan bener-bener nangis pas baca sebuah surat untuk kalian, pas hari terakhir bersama kalian, pas hari di mana aku dan kawan-kawanku telah menyerahkan jabatanku untuk kalian. Itu smua karna aku benar-benar sayang, karna aku benar-benar "ada" di sana, karna aku benar-benar nyaman bersama kalian.

Bang Ari, Habibi, Angga, Abi, Silpi, dan semua yang tidak dapat tersebut satu-per satu adalah sebagian yang memotivasi, sebagian yang memberi semangat ketika aku terjatuh, ketika salah satu dari kita terjatuh. Sungguh, kenangan yang aku buat bersama kalian benar-benar tak dapat aku lupakan seumur hidupku. Potret kenangan slalu ada bersamaku, aku simpan rapi dalam memoriku agar aku dapat menceritakan kebersamaan kita dulu untuk anakku kelak. Betapa aku bangga menyayangi kalian, betapa aku bangga memiliki kalian. Dan sekarang, rasa-rasanya memori itu slalu datang kembali, slalu menghantuiku kembali. Apakah ini benar-benar karna aku begitu merindukan kalian? Kapan kita bertemu? berjumpa? bercengkerama? bermain bersama? Aku rinduuuuu sungguuuuh rinduuuu :')

~Vida Hasan~

Here We Are :')


Share:

6 February 2013

Untuk Impian

Untuk impianku,

mungkin tidak hanya aku saja yang senang bermimpi, untuk mimpi semua yang benar-benar mempunyai mimpi. Aku tahu, cerita tentang jungkir balik kehidupan. Aku tahu, cerita tentang impian yang terkadang hanya sekedar mimpi, yang sekedar hanya tersimpan di dalam memori. Aku tahu itu semua, tapi bisakah impianku akan aku nikmati suatu saat nanti? Bisakah kamu berkonspirasi kepadaku wahai impian?

Lemah? Iya, kalau dibilang aku lemah, tentu saja aku (sedikit) lemah. Karna impian itu sungguh tak pernah berujung bahkan aku tak tahu sampai seberapa jauh aku hanya bisa berangan-angan tentangmu, iya tentangmu impian. Mungkin saja, bahkan andaikata sebuah impian dapat berkata adakah kamu menerimaku sebagai partner sejatimu kelak? Ah tentu saja, tentu saja itu semua hanya khayalanku belaka karna pada kenyataannya kamu tak akan pernah berbicara. Kecuali hati, hati yang akan berbicara kepadaku, kemanakah passion itu aku dapat dan kemanakah impian itu akan terwujud.

Tuhan begitu tau aku impian, karna Dia yang menciptakan aku. Dan aku yakin, Dia akan membawaku ke tempatmu yang lebih baik. Ke tempat impian yang lain. Namun, meskipun demikian saat ini setidaknya aku akan berjuang agar bisa menggapaimu agar aku bisa "berpeluk mesra" denganmu. 

Untuk impian, aku tak begitu obsesi dengan apa yang aku utarakan kan? Itu hanya sekedar ungkapan bahwa aku benar-benar ingin memilikimu. Karna memang aku merasa yakin bahwa kamu adalah impian yang tepat untukku. Dan mudah-mudahan perjuanganku juga tidak hanya sebentar di sini. Karna apapun yang aku lakukan adalah perjuangan yang tidak sia-sia. Tidak ada perjuangan yang sia-sia, yang ada hanyalah kita menyia-nyiakan perjuangan itu. Semoga aku dapat bersentuh denganmu :')

~Vida Hasan~
Share:

5 February 2013

Li Syaoran

Haaaaii Li Syaoran,

aduh, aku harus gimana untuk membuka percakapan dalam surat ini. Sempat bingung, karna aku gak tau harus mengirimkan surat buat siapa. Pada akhirnya, jatuhlah suratku ini buatmu Li.. Kenapa? Karna aku suka sekali dengan tokohmu di Manga Cardcaptor Sakura dan tentu saja juga di Tsubasa Resorvoir Chronicles. Dua manga ini adalah termasuk favoritku selain doraemon dan detective conan. Hhehe

Aku sampai pernah memimpikan dirimu Li, memimpikan bahwa kamu benar-benar nyata. Imajinasiku saat membacamu sungguh tak dapat dikendalikan. Hampir saja aku gila, jika aku melewatkan satu episode dalam ceritamu. Ah.. sungguh, sesungguh-sungguhnya aku cemburu saat kamu selalu bermesraan dengan Sakura. Tapi, aku tahu dan aku rela karna memang Sakura adalah yang terbaik untukmu, karna bagaimanapun Sakura juga salah satu tokoh yang aku sukai juga. Sampai terkadang aku membayangkan, adakah seorang Li yang benar-benar Li Syaoran di dunia ini? Atau minimal sosok yang hampir sama dengan sosokmu Li. Yah.. aku tahu karna itu hanyalah imajinasiku. Aku tahu sekali. Tapi Li, tapi... Benar-benar kamu uda bikin aku meleleh kayak margarin yang dipanasin.

Hmm... Sosokmu Li, yang slalu melindungi Sakura, yang slalu berusaha untuk berjuang demi Sakura bahkan kamu merelakan nyawa dan jasadmu hanya untuk Sakura seorang. Itulah yang aku kagumi di balik sosok Li yang egois, yang slalu jaga image. Tapi di balik itu semua sosok Li lah yang slalu melindungi seorang gadis, seorang perempuan.

Cukup sekian Li, surat dariku. Aku tahu ini sungguh tak pantas aku berikan untukmu, tapi ini hanya sekedar untuk mengungkapkan bahwa aku bermimpi (berkhayal lebih tepatnya) bahwa ada sosok Li yang slalu ada untuk melindungiku. Tetaplah bersama Sakura, karna aku hanyalah sekedar menjadi pengagummu.

~Vida Hasan~
Share:

3 February 2013

Kamu yang (tidak slalu) Diharap

Yogyakarta, 3 Februari 2013

Hai kamu, sungguh aku memang tidak begitu berharap kepada kamu yang memang (mungkin) sudah hilang rasa untukku. 
Hai kamu, sungguh aku juga memang sudah tak punya malu untuk menuliskan ini. Parah ya aku. Stress ya aku. Atau bahkan aku pun gila. Tentu saja aku menjadi gila itu semua karena kamu. 
Bukan kamu namanya, kalau kamu gak cukup sekali untuk menyakiti, bukan kamu namanya, kalau kamu gak cukup sekali untuk membuatku bersenyum. Lalu untuk apa sesungguhnya kamu slalu merajai pikiran serta perasaanku? Kamu pernah merasakan itu? Aku yakin kamu belum pernah. Aku saja gak bisa ngebalas apa yang sudah kamu lakukan kepadaku. Mungkin ini takdir. Iya takdir. Karna aku gak bisa membalas yang sudah kamu lakukan kepadaku.
AH sungguh ironis, tetapi aku (masih) bersyukur meskipun begitu. Rasa ini, iya aku merasakan semua rasa ini. Antara sakit, senang, susah, sedih semuanya. Itu semua karena cinta. Dan tentu saja cinta ini buat kamu. Iya buat kamu. Karna sampai sekarang kamu (masih) slalu ada di hatiku meski aku juga tidak mengharapkan kamu kembali kepadaku.

~vida hasan~
Share:

31 January 2013

Deutschabteilung 2008


31 Januari 2013

Dearest friends,

kaliaaaaaaaaannn para angkatan 2008, jurusan pendidikan bahasa Jerman UNY. Sumpah, kangeeeeen banget sama kalian. Pengen banget kumpul lagi. Tapi, sekarang bener-bener udah misah. Iya. Kita telah berpisah. Semoga waktu dapat mempertemukan kita semuanya kembali, semoga ada kesempatan agar kita bisa bercengkerama kembali seperti dulu. Seperti 4 tahun silam. Iya. 4 tahun silam.
Hari ini, tanggal 31 Januari 2013 akhirnya selesai sudah tugas kita menjadi seorang mahasiswa, seorang pelajar yang berjuang untuk belajar bagaimana memahami hidup, bagaimana memahami ilmu. Ah... sungguh, aku tak menyangka secepat ini ternyata perjuangan kita. Cepat? Yah, bisa dikatakan juga agak sedikit terlambat karna seharusnya 6 bulan yang lalu, kita sudah tidak berada di sini. But, it’s oke, itu gak masalah karna (meskipun) akhirnya gak semua angkatan 2008 bareng lulusnya, setidaknya ada beberapa (banyak) yang wisuda di tahun ini.
Sungguh, aku telah belajar banyak dari kalian. Sungguh, aku telah belajar memahami hidup dari kalian. Banyak hal, yang tidak bisa aku rangkum dengan hanya menuliskan sebuah surat yang cukup singkat ini. Kalian sungguh luar biasa, mengenal kalian adalah salah satu kebanggaan tersendiri buat aku. Dari Sabang sampai Merauke. Iya, di sini aku belajar banyak tentang bagaimana karakter kalian. Ah sungguh, kalian memang membuatku menjadi rindu akan kebersamaan, akan kenakalan, akan kecupuan dan akan akan yang lain. Hehehe
Mumpung aku masih sanggup untuk menulis, hingga pada akhirnya surat ini aku tulis untuk kalian. Karena kalian sungguh sangat berhak untuk tau ungkapan isi hatiku. Ungkapan yang (mungkin) tidak dapat terucap dengan berbagai ucapan melainkan terucap melalui berbagai kata-kata.
Mba Jupe, Mitha, Otoy, Mimi Nina, Nani, Hanirla, Piki, Dimas, Lulu, Ijank, Mbok Par, Dini, Elfi, Uyuy, Enyot, Cempaka, Sefi, Fera, Rakyan, temen-temen kelas reguler A yang pada akhirnya entah kemana misah satu-satu, tapi yang jelas aku sayang sama kalian karna kalian yang dari awal, aku mengenal kalian. Gak ketinggalan juga buat temen-temen 2008 yang lain yang memang gak bisa disebut satu-satu (kepanjangan tar kalo disebut satu-satu), yang akhirnya kita menjadi satu kelas besar dari semester 5 sampai 8. Bener-bener dah. Aku bakal kangen dan rinduuuuuu banget sama kalian.
Kalian baik-baik ya kawan... semoga sukses dengan impian kalian. Semoga semoga dan semoga semuanya slalu sukses. Amiiiinnnnn....
Love you always guys...

~Vida Hasan~
Share:

30 January 2013

Kepada Cinta

30 Januari 2013

Kepada Cinta yang selalu memberi warna kehidupan
Kepada Cinta yang juga selalu memberi penderitaan
Kepada Cinta yang memberi arti serta makna cinta yang sesungguhnya
Terima kasih atas cinta yang datang untukku
Tanpa rasa cinta, aku gak akan pernah merasakan senang, susah, duka, cita, dan rasa lainnya.

Semua rasa itu telah bercampur menjadi satu.
Ah terkadang saja banyak orang yang berfikiran bahwa cinta itu sakit.
Meski sakit tapi juga indah.
Karna cinta itu dikenang.
Terima kasih cinta telah memberiku hidup..

~Vida Hasan~
Share:

29 January 2013

Kota Kelahiran "Pemalang"

29 Januari 2013

Pemalang Ikhlas,
itulah jargon yang berdiri kokoh terbentang di alun-alun kotamu..
Meskipun kecil, tapi kamu adalah salah satu kota terunik yang aku kenal. Tak ada yang mengenalmu, seperti aku mengenalmu. Sekarang, aku memang sedang berusaha di kota orang, karena aku berjuang untukmu, untuk menorehkan keringatku di mana aku lahir di tanahmu. Banyak kenangan yang telah tertinggal di sana. Hidupku, ragaku hingga jiwaku smua menjadi satu di tanah tempat aku lahir.

Kamu tahu, kadang tiap kali orang tidak mengenalmu rasa sakit pun sempat muncul. Rasanya kamu benar-benar tidak dikenal oleh banyak orang dan itu membuatku lebih bersemangat agar aku bisa mengenalkanmu ke berbagai penjuru di Indonesia bahkan di dunia. (amiiiinnn)

Sudah 438 tahun rupanya kamu berdiri di belahan bumi jawa Indonesia. Lama.. bahkan melebihi umur negeri kita sendiri. Sejarah yang tertulis adalah hal yang paling mengesankan. Hal yang banyak membuatku lebih belajar bagaimana arti tentang kehidupan. Yah budaya pun demikian, aaaaa kangen sama masakan khasnya jugaaaa. Banyak banget. Ada nasi grombyang, lontong dekem, apem comal, srabi goreng, kamir (dorayaki arab) dan masih banyak lagi.. Itu adalah beberapa makanan yang slalu aku rindukan ketika aku pulang. Emang dah Pemalang top banget.

Selamat ulang tahun kota lahirku yang ke 438 tahun (24 Januari 2013). Semoga semakin jaya, maju, makmur dan tentunya menambah jam terbang bagi yang pengangguran. hihihi :D

~Vida Hasan~
Share:

27 January 2013

Kepada (calon) suamiku

Semoga hadirnya surat ini, akan membuatmu merasa yakin bahwa kita memang ditakdirkan bersama, bahwa memang kita adalah separuh raga dan jiwa yang selayaknya bersama. Hanya bersamamu aku hidup dan menyerahkan segalanya untukmu. 

Kepada (calon) suamiku mendatang,

aku telah dihidupkan oleh Tuhan ke dunia. Dia meniupkan roh untukku, agar aku dapat melihat dunia, agar aku dapat menemukanmu, dan kamu juga dapat menemukanku kelak. Dia telah mempersiapkan segala hal untukku (calon) suamiku. Awalnya, aku takut untuk hidup dan menghadapi hidup. Tapi, Dia yang slalu menguatkan aku, agar aku tetap berjuang  dan berjumpa denganmu nantinya. Kau tau (calon) suamiku, kau adalah laki-laki terpilih dan yang dipilihkan oleh Tuhan untukku. Aku adalah bagian dari tulang rusukmu yang hilang dan kau pun juga demikian. Yang pada akhirnya pun, nanti akan disatukan dalam sebuah ikatan yang disebut dengan pernikahan. Setidaknya, kita telah menunaikkan sunnah Rasul untuk menjalin cinta bersama-sama. Ketika saatnya tiba, aku pun mengandung satu roh dalam diriku untuk menjaga kita kelak di masa depan, untuk merawat kita kelak di masa depan. Dia adalah calon untuk berbakti kepada kita berdua, nusa bangsa serta agama.

Wahai (calon) suamiku, sungguh aku bahagia memilikimu. Aku merasa utuh ketika aku bersamamu, apalagi jika ditambah dengan anak kita kelak. Itu akan melengkapi segalanya yang utuh, karna aku merasa sempurna dengan itu semua. (calon) suamiku yang tercinta, terima kasih telah membuatku slalu merasa bahwa aku adalah wanita yang "terhormat" karna kamu slalu saja mengutarakan kata-kata manis di depanku. Aku ingat, seseorang pernah berkata demikian "pernikahan itu seperti kita berlayar. Untuk mencapai pulau impian, banyak yang terjadi dalam perjalanan. Perjalanan untuk menuju ke pulau impian tersebut tidak akan pernah mulus. Pasti akan banyak gelombang, yang slalu berusaha untuk mematahkan kapal. Tergantung bagaimana kita untuk mengendalikan kapal itu, agar tetap mencapai ke pulau impian tersebut." Itu sungguh kalimat yang menyentuh hati (calon) suamiku. Semoga kita berdua slalu terus berjalan dan berlayar di jalanNya. Karna bagaimana pun keadaan, bagaimana pun kondisi kita, ketika dihadapi dengan berbagai masalah slalu mengingatNya. Aku yakin, kamu adalah pilihanNya, jadi kamu akan slalu menjadi imam yang baik untukku dan untuk anak-anak kita (kelak).

Aku akan slalu mencintaimu (calon) suamiku, hingga hanya ajal yang akan memisahkan aku dan kamu. Hingga nantinya kita hidup di dunia yang berbeda, aku slalu mencintai kamu (calon) suamiku...

Dari (calon) istrimu

~Vida Hasan~
Share:

Hai Red-I

27 Januari 2013

Hai Rediiiii... Uda 2 minggu lamanya ya ternyata kita gak berjumpa :( kangen nih sama kamu Red. Apa kabarmu di sana yang slalu terkungkum di parkiran kosan? Mesti uda bulukan dan gak terawat dengan baik karna pemiliknya sedang mudik dan meninggalkanmu di sana.. :( Maafkan aku ya Redi... T.T

Kamu itu kenapa slalu bikin aku kangen? Apa karna kamu slalu membantuku dalam segala aktifitasku, jadi kamu emang ngangenin banget... Kamu udah slalu ngebantuin aku, mengantarku kemana pun aku mau dan kemana pun aku tuju. Dan itu slalu perginya sama kamu. Dulu, pas aku belum punya kamu, segala aktifitas sempat terhamabat. Susah untuk kemana-mana. Tapi, setelah ada kamu.. Aktifitasku cukup bahkan sangat lancar. Terima kasih Rediii...

Kamu pengen tau, filosofis namamu kenapa aku memberi namamu dengan Redi? Red itu bahasa Inggris yang berarti merah sedangkan vokal I juga dari bahasa Inggris yang artinya aku. Jadi, kamu itu merahku. Ya karna warna kamu merah, meskipun (agak) ada sedikit perak, tapi emang lebih dominan merah. Hehehh

Oh Redi, aku gak pengen ngejual kamu ke siapapun. Cuma kamu yang aku punya selama aku di kota rantau. Temenku kemarin tanya kamu, dan dia pengen beli kamu, tapi aku bener-bener gak rela. Soalnya kamu uda slalu nemenin aku. Intinya, aku akan tetap pertahanin kamu, karna kamu adalah yang terbaik untukku... Tunggu aku di kota rantauanku Red. Segera aku akan kembali.. Dah Redi. sepeda merahkuuuuu... :')

Yang mengagumi kehebatanmu
~Vida Hasan~
Share:

25 January 2013

Mbah Uti

25 Januari 2013

Mbah Uti yang telah tenang di sisiNya,

mbah Uti, mbah Uti di sana baik kan? Gak diapa-apakan kan sama Pemilik Hidup? Aku kangen sama simbah, makanya aku nulis surat ini buat simbah. Meskipun aku tau, simbah juga gak akan mungkin membaca suratku ini. Tapi, aku yakin simbah bisa mendengarkan keluh kesah dan rinduku ke simbah. Aku rindu dan kangen sekali sama masakan yang dibuat sama mbah Uti. Entah kenapa tiba-tiba merasa, kalo aku pengen banget makan masakannya simbah.  Bukan berarti masakan mama gak enak mbah, masakan mama juga enak. Tapi mungkin karna simbah orang dulu, jadi beda aja gitu sama masakannya simbah. Masakannya mbah Uti bikin aku slalu kembang kempis nafasnya karna kepedesan. Dan yang paling aku suka adalah sayur asem, penyet ikan tengiri dan panggang, telur dadar campur cabe uleg, soto tauco, bakso daging, pokoknya semua masakan mbah Uti yang mbah Uti pernah buat.

Mbah Uti tau, pas aku dapat kabar simbah uda gak ada? Saat itu, aku lagi di Jogja mbah, lagi panas-panasnya ngurusin organisasi di kampus. (seharusnya) saat itu di Kampus, aku disuruh mewakili organisasiku untuk menjadi tim futsal. Tapi, pas mau berangkat bapak tiba-tiba menelfonku dan mengabarkan bahwa simbah uda gak ada. Saat aku mendengar bapak bilang seperti itu, aku bener-bener gak percaya dan aku ingin sekali segera pulang saat itu juga. Gak mau tau, pokoknya aku harus pulang saat itu juga. Akhirnya, aku menelfon travel dan Alhamdulillah aku dapet tempat duduk. Itu cuman karna aku ingin melihat simbah, ingin memastikan bahwa kabar ini gak bener. Aku langsung lemas dan menangis mbah, gak tau harus ngapain. Aku belum ikhlas dengan kepergian yang benar-benar mengejutkan itu. Aku merasa bahwa baru satu bulan yang lalu aku berjumpa denganmu. Dan aku ingat simbah pesen apa sama aku saat itu, pas aku berjumpa terakhir kali dengan simbah. Simbah cuma bilang "Vida sekolah sing rajin nggih, ben cepet lulus. Bapak kaleh mama direwangi" (vida sekolah yang rajin ya, biar cepet lulus. Bapak sama mama dibantu). Itu pesen simbah yang sampai sekarang aku slalu mengingatnya. 

Kadang, aku gak percaya mbah Uti bakal ninggalin aku secepet ini. Aku merasa baru kemarin aku lahir dan bertemu dengan sosok yang mirip sekali dengan mama. Tapi mbah, simbah tau? Aku bahagia, iya bahagia, karna banyak orang yang bilang padaku bahwa mbah Uti pergi dengan membawa kebahagiaan. Mbah Uti, masih sempat bercengkerama dengan budhe, terus tertawa dan akhirnya mbah Uti menghembuskan nafas terakhir dengan senyuman dan lafadzh Allah. Subhanallah, itulah yang menguatkan aku saat itu.

Mbah Uti, meskipun banyak orang yang berkata seperti itu, aku masih belum menerima ini semua. Aku masih belum ikhlas dan percaya dengan kepergian mbah Uti yang menurut aku secara tiba-tiba. Aku tahu tentang kun fayakun mbah, jadi memang harus dipersiapkan segalanya, iya segalanya. Karna umur hanya Tuhan lah yang menentukan. Semua kehidupan kita di dunia hanya Dialah yang mengaturnya. Aku tau tentang itu mbah, tapi (ya Allah kuatkan aku)... Aku ingat, ketika terakhir kali mbah Uti akan di bungkus dengan kain kafan. Aku melihat wajah seri dan bersih mbah Uti, namun justru itu yang buat aku gak kuat sampai aku menangis sejadi-jadinya, dan iya sampai mbah Uti masuk ke tempat peristirahatan terakhir pun aku masih menangis sejadi-jadinya. Gak cuma aku mbah, mba Meri (sepupu) juga sama seperti aku, ya karna mbah Uti adalah panutan buatku. Mbah Uti adalah sosok yang luar biasa buatku. Saat itu, aku gak pernah bisa membendung air mataku yang pada akhirnya air tersebut pun jebol karna gak rela ditinggal sama mbah Uti. Semua orang di sana bilang padaku "mpun Da, ikhlas. Simbah ayu kan? Simbah mpun tenang teng mriko" (sudah Da, ikhlas. Simbah cantik kan? Simbah uda tenang di sana). Ya, tentu saja simbah sudah tenang di sisi Sang Pemilik Hidup.

Mbah Uti, ini adalah sebagian kecil yang aku sampaikan melalui kata-kata, mbah. Masih banyak hal yang pengen banget aku ceritain sama simbah. Terimalah kecup rinduku dan sayangku untuk simbah. Meski aku tau, aku gak akan bisa menggapai kecupan dari simbah.

Dari cucu simbah yang bandel
~Vida Hasan~
Share:

24 January 2013

Kepada Pagi

24 Januari 2013,

Halo pagiii,
selamat pagi. Terima kasih telah diberi kesempatan untuk melihatmu kembali. Terima kasih karna aku telah diberi kesempatan juga untuk melihat sang mentari yang masih malu untuk menampakkan dirinya di hadapanku. Padahal, aku butuh pancaran sinar murninya untuk menyelimuti dan menghangatkan pagiku ini.

Pagi, ada kabar apa pagi ini? Semoga kamu selalu memberikan kabar baik untukku, kabar yang slalu membuatku tersenyum hangat. Pagi, kecintaanku padamu membuahkan sebuah makna yang panjang. Makna tentang kehidupan. Makna yang selalu memberiku sadar akan luar biasanya hidup ini. Rangkaian doa pagi diselipkan dalam alunan syahdu dhuha, mengucap syukur pada Sang Illahi Rabbi.

Pagi, tetaplah berkembang. Agar aku dapat menikmati hiruk pikuknya kehidupan. Karna tanpamu aku hanyalah sebuah angan. Karna hanya kamu aku dapat menjadi nyata.

~Vida Hasan~
Share:

23 January 2013

Surat Cintaku UntukNya


23 Januari 2013

Sudah 10 hari ini, aku menulis surat cinta. Tapi, aku hanya menuliskannya untuk orang-orang yang slalu berada di sekitarku (secara kasat mata). Tapi adakah aku lupa, dengan Yang Maha memberi Hidup. Tuhan, ini adalah beberapa lembar kata dan kalimat yang aku tujukan untukMu. Hanya untukMu...

Ketika aku bersimpuh di hadapanMu
Sungguhlah hatiku berdegup cepat
Memutar balikkan arah ingin segera aku lakukan
Merasa tidak pantas saja karna aku benar-benar kotor
Sungguh raga ini tak mampu
Ketika aku slalu bersimpuh di hadapanMu
mencintaiMu adalah hal yang sangat membuatku merasa nyaman
Kaulah penghangat jiwa dalam tubuhku
Kau hidupkan sehelai nafasMu untukku
Agar aku mampu tuk bertahan hidup
Cintaku, tak mampu raga ini menyentuhMu
Mohon beri aku sebuah kecupanMu
Beri aku sebuah belaianMu
Agar aku mampu tuk bertahan hidup
Menghadapi dunia yang penuh dengan kenikmatan lahir batinMu
MerinduiMu pun adalah satu hal yang membuatku merasa
Bahwa aku memang harus bertemu denganMu
Dalam rangkaian doa dan sholatku
Bermunajat padaMu, itulah yang ingin ku lakukan ketika malam tiba
Namun, jiwa busuk di dada slalu menarikku
Agar aku tak dapat berbincang denganMu ketika malam tiba
Ku pasrahkan segalanya padaMu
Karna Kaulah Sang Sutradara di hidupku…

~Vida Hasan~
Share:

22 January 2013

Buat Baba dan Ibu Adel

Pemalang, 22 Januari 2013

Assalamualaikum,

ibuuuu Adeeeel... apa kabar? Bapak Duta juga apa kabar? Baik-baik yaaa.. Bapak sama ibu, cukup membaca aja. Yah, mungkin sih ini semacam surat dari fans, surat cintanya fans kepada idolanya. Nah, saat ini aku lagi ikut proyek yang namanya #30HariMenulisSuratCinta. Setiap selasa, ada surat bertema gitu Pak, Bu. Dan selasa minggu ini adalah, mengirim surat cinta buat seleb gitu. Kenapa aku kirimnya ke kalian, karena emang kalian seleb banget buat aku. Pasangan seleb yang cool, paling sweet banget, dan paling apa adanya. Itu menambah kecintaanku, menambah sukaku sama kalian.

Aku gak nyangka banget kalo aku bisa bener-bener suka sama kalian. Cuma, yang paling sangat disayangkan adalah, aku slalu jaim di depan kalian. Itu disebabkan karna aku gak pernah PeDe. Aku cuma bisa menikmati aja melihat kalian berdua, seneeeeng bangeeet... rasanyaa adeeeem bangeeeet... Malu aja gitu kalo pas keberuntungan aku berjumpa sama kalian. Mungkin kalian hanya bersikap biasa, tapi bener-bener dah, kalo ketemu ibu dan baba itu rasanya jedar jeder gitu :| bingung mau ngomong apa. Pertama ketemu juga cuma bisa mendem rasa seneng aja. Aneh yaa.. padahal masih suka ketemu meskipun gak sering-sering, tapi groginya masih aja ada gitu.. Harusnya emang tiap hari deh ketemunya hehe...
Kalian bener-bener inspirasi buat aku. Gak cuma buat aku, tapi juga (mungkin) anak-anak Sheila Gank. Ini surat emang agak sedikit absurd sih sebenernya. Soalnya aku bener-bener nulis apa adanya -.- Maaf ya bapak Duta dan ibu Adel, kalo isinya absurd banget... :(

Aku gak akan cerita banyak di tulisan ini bu Adel, pak Duta. Aku hanya ingin mengungkapkan apa yang aku rasakan kalo pas ketemu kalian. Langgeng teruuuuus hingga ujung waktu... the both of you is so so fantastic *ngomong apa coba* -__- semoga aku bisa berjumpa kembali dengan kalian. Rangkaian kata ini memang tak seindah lagu yang disampaikan oleh bapak Duta. Tapi setidaknya, rangkaian kata ini mewakili perasaanku ketika berjumpa, ketika melihat kalian bersama. :)

Wassalamualaikum..

Dari fansmu

~Vida Hasan~


Share:

21 January 2013

Tuxedo Bertopeng

Ini surat absurd cuma buat tuxedo bertopeng yang slalu buat aku gak bisa tidur beberapa hari terakhir... 

21 Januari 2013


Dear Tuxedo Bertopeng,
beberapa terakhir ini kamu selalu saja bikin aku ini galau. Apa sih yang sebenernya uda kamu perbuat ke aku? Aku cuma ingin berusaha lupa, lupa akan segala hal tentang kamu. Tapi kamu selalu saja menghantui pikiran dan perasaanku. Kamu pasti bikin jampi-jampi ya buat aku? Kamu pasti melakukan sesuatu hal biar aku selalu inget sama kamu, Tuxedo.
Coba, tanggung jawab! Lakukan sesuatu biar aku bisa melupakanmu saat-saat ini saja. Nanti, kalau skripsweetku telah usai, aku pasti mampu untuk memikirkanmu. #aseeekkk senang kan kamu? Kamu puas dengan kondisiku yang seperti ini sekarang ini? Ahhh... aku yakin, kamu pun pasti gak ngerti kok apa yang aku rasain. Kamu hanya memberikanku mantra, tapi aku tak dapat memberikan umpan balik untukmu biar kamu juga naksir sama aku. *Waaaaaooooow*
Hai Tuxedo Bertopeng, tiap hari, tiap waktu, tiap detik pikiranku melayang gak karuan entah kemana. Fufufufu pengen deh, minum jamu pelupa sementara waktu biar kamu itu bisa ilang dari pikiranku. Kamu itu selalu menggangguku. Padahal aku tak pernah mengganggumu.
Coba saja kalau aku mampu untuk menyukai cinta lamaku (hahahaa) pasti sekarang aku tidak akan mengingat-ingat namamu dalam otakku dan menyimpan namamu dalam hatiku ini.
Ahhhhh Tuxedo Bertopeng, Pleaaaseee doooonk jangan bikin aku pingsan ketika aku melihat kamu. Kenapa tatapanmu tajam seperti seekor elang yang akan memangsa? Kenapa kamu memberikanku tanda nama kamu ke dalam hatiku. Aku ingin menghapus namamu dengan tipe-x biar putih seperti sedia kala.

~Sailormoon~ :p
Share:

19 January 2013

Cuma 10 Kalimat

19 Januari 2013

Ini teruntuk sahabatku, terkasih, tersayang, dan tercinta @RanIsmail


(satu) halo kakak cantik.

(dua) apa kabar?

(tiga) slalu dalam lindunganNya yaa.

(empat) kakak yang perhatian.

(lima) kakak yang baik.

(enam) terima kasih telah menjadi sahabatku selama di Jogja.

(tujuh) selalu perhatian

(delapan) selalu "ngemong" aku :D

(sembilan) I Love Youuuu

(sepuluh) and I'll always be miss you


dari dududmu *kisshug*
Share:

18 January 2013

Tuan yang Berinisial R

Surat ini aku persembahkan untuk tuan R, yang slalu memberikan senyum untukku, memberikanku harapan, dan impian...

Tuan R,

uda lama banget kita kenal. Pertama kita kenal itu via sosmed ya. Aku kelas 3 SMA saat itu, dan tuan udah kuliah. Tuan, sejujurnya aku senang ketika berbincang dengan tuan. Rasa gundahku seakan sirna. Tuanlah yang slalu memberikanku senyum dan tertawa kala itu. Tuan, adalah orang yang sangat aku hormati, karena jasa tuan yang (menurutku) tidak ternilai harganya.

Tuan, saat aku membaca komentar-komentarmu, aku merasa terbang. Aku merasa hidup karna aku seakan lupa dengan masa laluku. Tuan yang slalu memberiku harapan dan impian. Sampai saat ini.

Tuan itu seperti obat penawar sakitku. Tuan itu seperti penawar malarinduku. Tuan telah menjadi "dokter" dalam hidupku. Oleh karena itu juga, tuan pun sekarang slalu menghantui hidupku. Bersembunyi dari balik bayang-bayang jiwaku. Ini hanya sekedar ungkapanku untuk tuanku, karna tuan slalu membantuku keluar dari jeruji besi kehidupan.

Tapi sekarang tuan telah menjauh, dan hatiku kembali merajalela tuan. Tuan, sembuhkan penyakit "hatiku" kembali seperti tuan menyembuhkannya ketika dulu. Karna dengan begitu, hatiku kembali utuh untuk tuan.

Dari yang "menjamumu"

~Vida Hasan~
Share:

17 January 2013

D.U.L.U

Pemalang, 17 Januari 2013


Kepada yang tersayang dan terkasih,

halooo.. kamu apa kabar? semoga baik slalu ya. Aku slalu mendoakanmu meskipun kamu gak pernah mendoakan kabarku.

Dulu itu adalah waktu yang singkat, soalnya kita gak bisa ngerasain waktu bareng-bareng yang begitu lama.

Dulu adalah waktu yang singkat, soalnya tiba-tiba kamu hilang gitu aja di hadapan aku.

Dulu adalah waktu yang singkat, soalnya aku gak bisa ngerasain apa yang kamu rasain juga.

Dulu adalah waktu yang singkat, soalnya kamu juga gak bisa ngerasain apa yang aku rasain.

Dulu itu indah, dulu itu bahagia karena dulu itu adalah kamu.

Rasa yang dulu pun masih ada. Masih ada sampai sekarang. Masih tersimpan rapi sampai sekarang. Cuma untuk kamu. Iya, untuk kamu.

Dari aku yang dulu

~Vida Hasan~
Share:

16 January 2013

Untuk Lelaki Idaman Mama

Pemalang, 16 Januari 2013


Dear Bapakku yang ganteng,

ciyeee bapakku ganteng, ganteng banget malahan heheh... Semoga pas bapak baca surat ini, bapak slalu sehat walafiat dan selalu dilindungi Allah SWT. Bapak inget, dulu aku pernah buat surat kan buat bapak dan akhirnya dijadikan buku yang judulnya kumpulan surat buat ayah. Nah, ini adalah surat aku yang kedua buat bapak. Kali ini, aku gak mencetaknya, tapi aku tulis di blog biar orang pada tahu, kalo bapak itu lelaki yang hebat. Lelakinya mama yang selalu setia sama mama (aminnn).

Aku yakin, kalo bapak baca surat ini pasti bapak akan kaget. Kok bisa, aku nulis surat seperti ini? Ungkapan rasa sayangku untuk bapak gak bisa tersampaikan semua lewat lisan pak. Surat yang lalu pun belum cukup untuk menyampaikan rasa sayang, cinta dan terima kasuhku buat bapak. Masih banyak kata-kata yang ingin sekali disampaikan. Ini hanyalah semacam perwakilan dari kata-kataku buat bapak. Aku hanya bisa menuliskannya ke dalam beberapa kalimat yang mungkin kalo dibayangkan hanya sekedar gombalan kata-kata semata. 

Satu hal, bukan satu tapi beberapa hal bapak itu kalem, cuek dan meskipun sering ngomel-ngomel, bapak slalu saja bikin adem ayem suasana. Gak pernah nuntut anak-anaknya menjadi keinginan bapak. Membebaskan anak-anaknya untuk memilih jalur hidupnya sendiri. Aku bangga pak, aku senang dengan keputusan bapak yang selalu memberikan hak kebebasan untuk anak-anaknya. Terima kasih telah percaya pada anak-anakmu yang (masih) belum bisa memberikan "senyum" untukmu.

(Mungkin) hal yang buat bapak bangga saat ini adalah, aku akhirnya bisa lulus kuliah juga. Jadi, setidaknya tugas bapak telah selesai menyekolahkan aku. Tapi tapi, sekarang aku yang bakalan dilanda kebingungan karna aku harus mampu berdiri sendiri. Gak pengen lah kaya dulu pas masih "diasuh" sama bapak. Apa-apa itu bapak yang slalu ngebeliin aku, karna pengen anaknya seneng, karna pengen hidup anaknya gak kaya bapak pas dulu. Serba susah.

Dari serba susah itulah, (seharusnya) aku lebih bisa belajar pak, lebih bisa menghargai usaha bapak. Gak pengen setiap kali pengen beli sesuatu bilang "Pak, beli ini, Pak beli itu." Kayaknya memang bener-bener banyak maunya banget :| Bapak tahu, aku bangga banget pasang nama bapak di belakang namaku. Aku sering menggunakannya untuk username di social network, seolah-olah ingin mentenarkan nama bapak ke semua orang. heheh :D

Terima kasih ya pak. Terima kasih banyak sudah menyekolahkan aku sampai sekarang dari 17 tahun yang lalu. Doakan slalu anakmu pak. Love you always :*

Dari anak gadismu yang sudah (beranjak) dewasa
Vida Hasan


Share:

14 January 2013

Gara-gara Poconggg

Pemalang,  15 Januari 2013

Dear Abang Poconggg,


bang, apa kabar bang? Bang? Masih suka lompat-lompat kah? Gak capek apa, dirimu lompat-lompat terus? Mau aku pijetin? Tapi aku minta bayaran ya... Baru deh aku mau buat mijetin kakimu. Tapi pertanyaannya adalah emang situ punya kaki bang? Kaki dua-duanya kan diiket pake kain kafan -___- Tapi nih, meskipun abang poconggg itu diiket atas dan bawah, tapi abang tetepan paling keren kok. Sungguh! Suer! Gak boong :D

Aku tau abang pocong, tapi abang pasti gak tau aku. Iyalah, abang kan seleb twit yang terkenal di seantero raya. Nah, kenapa aku bisa bilang abang poconggg ini keren, soalnya abang tetep bisa mikir buat nulis, buat bikin karya, ngomong aja bisa. But, anyway btw busway yang ngetik karya abang poconggg siapa? Abang ngetik sendiri kah? Atau ngetiknya pake mulut atau pake hidung? Oh... jangan-jangan pake gigi kali ya :| bercanda bang, bercanda hihihii

Abang poconggg tau gak, ini surat apa? Tau gak? Jangan pura-pura gak tau tapinya, aku sedih nih, kalo abang pura-pura gak tau :| aku nulis surat cinta lhoh buat Abang. So sweet gak? Aku emang gak pandai pake kata-kata romantis bang, tapi (semoga) aku pandai juga memikat hati abang, soalnya hati abang juga uda memikat hati aku #eeaaa...

First time I saw your twitt (halah sok-sokan banget gayaan pake Inggris), gak tau kenapa ngerasa feelnya beda. Abang suka banget sama masang status yang aneh-aneh, tapi kadang bisa bikin ketawa ngakak sampek puas. Rahasianya apaan sih bang, biar dapet retweet banyak gitu kaya abang poconggg? Well, aku slalu berharap bisa ketemu langsung sama abang. Tapi ternyata, pas abang ke Jogja slalu aja momentnya gak tepat. Kenapa sih bang poconggg dateng disaat yang tidak tepat? Mesti deh jatuhnya pas aku lagi melakukan sesuatu hal yang memang gak bisa ditinggalin. Aku kan jadinya cediiihh :((

Aku naksir bang poconggg deh beneran, enggak boong :| Abang mau gak jadi pacar aku? #eh *dilompatin sampe mampus* -___- cuma ngefans kok bang, gak berharap banyak gitu biar bisa jadi pacarnya abang heeheh :p Abang ganteng nan keren uda punya pacar kah? pasti udah kan? Yaampuuuun.. beruntungnya si wanita, bisa dapet pacar kaya abang poconggg :D Soalnya, aku pengen bisa talkactive kaya abang, punya imajinasi luas, wawasan yang keren, dan bisa nulis terutama. Tipe idaman banget dah... Pengen bang, akunya punya pacar yang suka nulis. Jadi, biar bisa buat sharing.

Abang tau, bedanya poconggg sama gendurowo? Menurutku, kalo dipikir secara filosofis, poconggg itu unik banget. Kenapa? Ibaratkan poconggg itu sebuah masalah, yang harus dihadapin. Dia diikat atas dan bawah, hingga akhirnya dia gak bisa jalan. Makanya, dia harus bisa berpikir bagaimana caranya biar dia gak hanya bertahan hidup seperti ini. (Mungkin) ini adalah hal yang sangat bikin dia terkekang, karena dia tidak bisa bergerak dan hidup bebas. Sama seperti kita terkena masalah, pastinya, kita akan merasa terbelenggu sama masalah tersebut. Nah pada akhirnya, si poconggg pun tetep akan slalu berusaha berjalan terus, lebih tepatnya melompat untuk mencapai tujuan yang dicapai meskipun dia diikat di kepala dan di kaki. Yah ibaratnya kehidupan itu seperti itulah. Gak bisa bayangin sih, kalo dunia ini semuanya seperti poconggg hahahaha pasti bakal banyak yang melompat-lompat :|

Yah mungkin ini filosofi dari aku pribadi sih. Pemaknaan yang entah gak ngerti bener apa gak, tapi memang menurut aku begitu. But terima kasih telah memberikan makna tentang hidup dari kata poconggg. Kalo gak ada abang, aku gak akan kenal sama setan pocong. Pikiranku mesti bakalan serem terus. Semoga ada dunia perpocongan kalo gitu. Biar bisa kenal hidupnya pocong :|

Bang, bang... Ini surat isinya semakin gak karuan kayaknya kalo dipikir. Yauda deh, aku tutup aja. Lega rasanya bisa ngungkapin ini semua sama bang poconggg. Selalu menginspirasi dan bikin gokil. Contohnya aku, yang setiap hari semakin gak waras, udah gila malahan, no uda ditingkat gila akut karna uda naksir berat sama bang poconggg...

Semoga selalu sukses abang pocongggku yang ganteng nan imut nan nan nan... :* (Hidup (mati) Poconggg!!!) Berharap bisa bertemu langsung dengan abang pocong yang slalu memberi inspirasi buat aku.


~Vida Hasan~


Share:

23 December 2012

The Most Beautiful Woman in The World

Dear Mama,

Yap! Mungkin telat kalau mau tulis ini. Tapi kalo dari kamusku gak akan pernah ada yang telat selagi kita punya kemauan :) Seharusnya, aku mengisi lembaran tulisan ini ke proyek #dearmama dan dijadikan sebuah buku kumpulan surat buat mamanya. Pasti keren, tapi itu terbit tahun lalu bertepatan juga pas akan memperingati hari ibu. But, for me, everyday is mother day.

Well, cuma mau bilang. Thanks for everything mama. Terima kasih untuk segala hal yang mama berikan untukku. Bahkan sampai saat ini, sampai aku sebesar ini pun belum bisa membalas apapun bahkan memberikan apapun buat mama. Aku tahu, aku bukan anak yang (boleh) dibilang mandiri, patuh, bahkan ngebahagiain mama pun belum. Aku masih manja, masih minta ini dan itu sama mama. Padahal mama banting tulang buat ngebiayain sekolah aku, kuliah aku, bahkan kos-kosan dan uang sakuku pun dari mama semua. Mungkin tidak hanya dari mama, tapi juga dari bapak. Aku merasa gak adil sekarang ini, tahun lalu aku nulis surat ke bapak, masa pas ada proyek nulis surat buat mama aku gak ikutan? Aku jahat kan ma? Aku gak adil kan ma? :(

Tapi mungkin gak masalah, meskipun suratku ini tidak tercantum di buku kumpulan surat anak buat mamanya, tapi surat ini (mudah-mudahan) masih bisa dibaca sama seluruh blogger di negeri ini, bahwa betapa aku sayaaaaaaaang banget sama mama. 

Aku pengen kaya mama, pintar masak, jarang mengeluh, bahkan ketika mama punya masalah pun, mama jarang membicarakannya. Sekali diobrolin masalahnya mama, pasti mama akan merasa pusing. Aku tahu, mama pernah bilang sama aku kalo mama punya benjolan di punggung mama. Itu sakit. Sakit kalo pas mama bilang ke aku kaya gitu. Aku merasa punya tanggung jawab, tidak hanya merasa bahkan sudah seharusnya aku bertanggung jawab buat ngejaga mama. Masakan mama juga paling top markotop buat aku. Gak ada lah yang nandingin masakan mama (semua anak akan bilang kaya begitu). Tapi beneran, masakan mama dibuat dengan perasaan cinta, hati yang tulus dan jari-jemari yang lembut. Di Jogja, aku gak bisa ngedapetin hal seperti ini ma. Aku slalu makan sesuka hatiku. Kalau pengen makan, ya makan, kalo gak, yaudah gak makan.

Ma, maafin kesalahanku ya. Karna aku belum bisa jadi yang terbaik buat mama. Aku tahu, mama selalu berdoa di setipa sujud sholat mama. Mama slalu mendoakanku agar aku slalu sukses dan bisa ngebahagiain mama. Aku janji ma, I'll promise, that I'll be a succes woman. *amiiinn*

Mama, sehat selalu. Tunggu agar aku bisa menjadi gadis yang bisa membahagiakan mama, tunggu agar aku bisa membalas semua kebaikan mama yang selama ini mama berikan buat aku. Meskipun, mungkin tidak sebanding dengan apa yang diberikan mama buat aku.

Terima kasih Ma... Terima Kasih. Selamat Hari Ibu. You are the most beautiful woman in the world. :")


~Vida Hasan~
Share: