10 May 2022

Serba Serbi Yang Lagi Viral

Eh halooo...

Lagi rame nih masalah LGBT yang sudah beredar di televisi. Trus dengan begitu sedang heboh dan rame-ramenya, aku malah ngeposted foto beliau yang sedang ramai dibicarakan :) but well yeaaahh... I just wanna share to you, that yap! he's still my friend even different, he helped me everytime, humble when i need his help. So, what's wrong on that?

Jadi, kalau boleh sharing tentang Ragil (ya sebut nama saja karena sudah terlanjur viral). Pertemuanku dengan Ragil itu tanpa sengaja dan karena kita memang ditempatkan di satu tempat kerja yang dulu aku bekerja sosial di panti berkebutuhan khusus. Boleh yaa dibaca ceritanya tentang Freiwilliges Soziales Jahr di Jerman kalau ada yang penasaran.

Di WHH (tempatku bekerja) aku satu atap dengan Ragil, awal pertemuan kami pun aku sudah merasakan bahwa he's different. Terus aku harus gimana? Menolaknya? Yaa karena kita satu atap iya kali aku menolaknya. But if you know, I have still many friend who's different like Ragil kok. Temannya Ragil juga temanku juga, dan bahkan dia yang bantuin aku mencari hostfamily saat aku pengen banget pergi ke Jerman. Di awal bertemu, mereka memang sudah sangat jujur padaku bahwa mereka penyuka sesama jenis. Aku menolak dan nggak bisa menerimu itu, itu dosa besar dalam agama Islam (aku masih belum mencari tahu di agama lain seperti apa), but at least di luar penolakan besarku tentang mereka yang penyuka sesama jenis, mereka really helpful. 

Mungkin balik lagi ke circle di mana kita bekerja kali yaa... Tapi sejujurnya pertama menginjakkan kaki di Jerman, obrolan-obrolan tentang LGBT memang sudah sering masuk di otakku. Terus-terusan nggak pernah henti bertanya "terus gimana kalo aku punya teman yang demikian? Aku harus apa? Aku harus menjauhinya kah? Atau justru aku rangkul dan aku ingatkan?" And then.. Yap! Lagi-lagi Allah nguji keimananku bertemu dengan mereka yang berbeda tersebut. Bahkan suatu ketika seorang junior mengirim pesan dan berkata jujur bahwa dia adalah penyuka sesama jenis, dia bahkan mengaku ingin sekali berubah dan sedang diusahakan untuk berubah. Meskipun pada akhirnya, sekarang ia pun juga di Jerman and I don't know what happen to him now! It could be... he's still the same as it was :)

Well, guys, saat aku di Jerman, aku sejujurnya nggak bisa lepas dari lingkaran ini. Ada beberapa alasan yang membuatku tetap berada di lingkaran tersebut. Pertama, aku masih satu tempat kerja dengan Ragil, kalau ada apa-apa aku hanya punya 2 orang Indonesia yang memang kita bekerja di satu tempat yang sama. Kollega yang lain, mereka baik tapi tetap saja berbeda bukan? Makanya, aku nggak bisa lepas dari lingkaran ini. Even kita di luar pun akan tetap dengan circle yang sama; Kedua, teman mereka adalah temanku juga, dan saat aku butuh bantuan pasti ada aja yang slalu helpful... Nggak punya kenalan lainnya. Contoh: saat aku sedang bepergian ke kota lain, dengan circle mereka aku dapat tempat untuk menginap tanpa harus memesan kamar hotel atau aku bisa dapat makan gratis dan bahkan bonus tourguide setempat karena kita nggak tau tentang kota itu. Jadi, circle mereka ya circle ku juga...; Ketiga, yaa sebagai teman doa adalah sebaik-baiknya tindakan kok. Rasululloh juga bilang kan, kalau kita mau ngasih tau seseorang hal baik lakukan dengan 3 cara dengan menyampaikan secara lisan, dengan perbuatan, dan terakhir ketika keduanya tidak bisa maka sebaik-baiknya perbuatan adalah dengan mendoakan. Mendoakan supaya mereka mendapatkan hidayah.

So, aku kenal Ragil dan Fred sebelum mereka viral seperti sekarang ini. Aku pun pernah tanya ke Ragil, apa yang menyebabkan ia demikian. Jawabnya bikin sediiiih... :( terutama di lingkungan dan penolakan-penolakan yang terjadi pada dirinya. Pernah sempat ingin berubah, tapi ketika dia bergerombol di kumpulan para pria ia justru tidak diterima dan sering dikata-katain. Akhirnya dari penolakan demikian ia menerima dirinya yang seperti itu. I know his feeling... Tapi sejujurnya emang suka nggak nyangka aja kalau dia bakalan sevulgar itu untuk "mendakwahkan" prinsipnya. and of course I'm against it... Aku nggak sepakat dengan dia memamerkan kemesraannya, kecuali dia mau menyampaikan hal-hal baik yang dia lakukan di Jerman, tentang kerja sosialnya, tentang Ausbildungnya, tentang sekolahnya, atau bahkan tentang pekerjaan dia. Do and don't when we're travelling in Germany, just it... no more! Tanpa memamerkan dan menjelaskan bahwa dirinya adalah LGBT... Make sense juga dengan demikian ia punya alasan bahwa bisa saja ada statement "gue bisa lebih sukses dari orang-orang yang suka ngehina gue" dari penolakan-penolakan masa lalu yang pernah dia dapatkan di lingkungannya :)

Aku sama sekali nggak benci Ragil, tapi aku kecewa akan sikapnya. Eventhough, he's still my friend... and finally semacam okay, Vid! It's his choice and you don't have to be angry... Doakan saja semoga ia dapat hidayah :)

Segitu dulu yaa.. pandanganku tentangnya yang sekarang lagi viral. Semoga semoga semoga ada keajaiban datang menyambutnya...

-vidahasan-

mungkin hanya ingin bilang bahwa
bullying itu bisa mengakibatkan mental health
mengakibatkan orang berambisi
lalu menjadi benci dengan apa yang disampaikan oleh orang lain
jadi kudu gimana? Harusnya merangkulnya dengan baik
Tanpa ada celaan atau hinaan padanya :)



Share:

9 May 2022

Hidup Seseru Itu...

Ternyata...

Hidup seseru itu... Segala tanya aku sampaikan sama Allah tentang hidupku. Dan Allah perlahan slalu kasih jawaban yang bikin terkejut, sedih, bahagia tapi begitulah caranya Ia untuk memberitahu hamba-Nya melalui apapun supaya hamba-Nya tak berlarut dalam pertanyaan-pertanyaan yang itu masih belum pasti pula jawabannya.

Kadang seringkali aku berasumsi, kapan ya Allah akan mengabulkan permintaan-permintaanku yang sudah lamaaa aku mau? Tapi, ternyata dengan mengandaikan demikian, berarti aku tak percaya dengan kuasa-Nya. Akhirnya buat kita jadi lebih banyaaaaak berpikir negatif? Tapi aku tetap bersyukur, di waktu yang tepat memang Allah slalu kasih jawaban yang menepiskan segala kegundah gulanaku slama ini. 

Pertanyaan itu pun juga seringkali sama seperti yang dipertanyakan orang lain di sekitarku. Sebuah kata kunci dengan pertanyaan "kapan" seringkali membuatku takut, takut tak percaya kuasa-Nya. Tapi lagi-lagi, aku kembali diingatkan "Liat... Allah aja ngabulin permintaanku kok sekalipun permintaanku cuman pengen makan kacang almond. Sesederhana itu aja permintaanku dikabulin sama Allah, apalagi permintaan yang menyangkut dengan menyempurnakan ibadah-Nya. Aku jamin Allah pasti kabulin di waktu yang tepat". 

Lagi dan lagi, perasaan itu nggak akan pernah bisa bohong kok. Meski sakit, tapi tenaaang Allah dulu, Allah lagi, Allah terus... "Nggak papa Vid, hidup itu emang seseru itu... Tiba-tiba jatuh cinta, tiba-tiba kecewa, tiba-tiba sedih, marah, lalu bahagia. Rasa itu ada sebuah proses hidup, kalau nggak punya rasa bagaimana bisa melewati proses hidup?" :)

Allah juga kok yang ngasih perasaan-perasaan demikian, tinggaaal bagaimana diri kitanya ini bisa mengontrol. Itulah namanya mindfulness... Jangan terlalu dalam perasaannya, bahaya.. bisa lupa akan segalanya. Makanya, saat kamu mempunyai perasaan penuh dengan  negatif jangan lupa terus dzikir, berdoa sama Allah supaya bisa lebih legowo... Nggak papa kamu marah, nggak papa kamu kecewa, nggak papa kamu sedih, tapi please cukup saat itu aja, karena esoknya kamu akan dapet perasaan yang lebih menenangkan dan membahagiakan.

Nah, pas kamu punya perasaan yang positif juga jangan lupa bersyukur, karena jika kamu bersyukur itu justru pertana kamu bahagia. Karna tak ada syukur yang membahagiakan :)

Jadi, tenang guys... Aku menulis demikian bukan berarti aku sudah selihai dan seahli itu untuk mengontrol emosi dari perasaan-perasaan yang ada. Balik lagi kan, hidup itu seseru itu... Aku yang munafik ini pun masih sangat seriiing nggak bisa kontrol perasaan. Makanya, terus belajar dan inget sama Maha Pencipta kita guys...

Kita saling mendoakan
Kita saling mengingatkan
Karena sebagai insannya di dunia
Slalu ada salah dari diri kita yang penuh dosa 

-vidahasan-

Jadi, sudah sejauh mana kamu mengenal-Nya?
Mengenal akan karuania-Nya
Keberkahan itu milik kita semua
Asal kamu bisa menjaga taqwa



Share: