14 August 2015

Oh... Danke!

Salam Pramuka!

Ini bukan menceritakan hal tentang Pramuka sih sebenernya, cuman mau bikin salam Pramuka aja, karna aku nulis blog bertepatan dengan hari Pramuka, jadi aku tulis aja begitu hehe padahal juga ceritanya seriusan sama sekali nggak nyambung dan nggak ada sangkut pautnya dengan Pramuka kekekek...

Hari ini, iya tepat hari ini aku sudah bisa mengucapkan kata "Auf Wiedersehen", "Good Bye" ke beberapa Bewohner dan 1 Kollega. Mereka sudah membuatku begitu sedih pagi ini, tidak hanya membuat sedih, tapi juga dibikin mewek karna harus mengucapkan salam perpisahan. Bikin dada ini rasanya nyesek, sungguh nyesek 😭

Well, aku sungguh sungguh belajar banyak di kerja sosial ini. Meskipun hanya satu tahun, tapi seriusan efeknya begitu luar biasa buatku, benar-benar merubah hidup. Iya bukan hidup yang dalam artian banyak duit, punya mobil, rumah bagus, dan macam-macam atau istilah lainnya dalam hal materi. Bukan itu, sama sekali bukan itu. Ini menjadikan bahkan merubah hidup dalam pandangan, terhadap orang lain. Aku yang dulu tidak tau sama sekali dengan orang-orang berkebutuhan khusus, dalam setahun ini pun cukup banyak belajar tentang mereka. Rasa-rasanya tidak pernah sama sekali percaya bahwa kerja sosial ini berhubungan dengan mereka. 

Mengamati sedikit demi sedikit tingkah mereka, bercanda, tertawa, suka, sedih, marah rasanya memang bercampur aduk di sini. Ada kalanya marah dengan mereka, adakalanya juga tertawa dengan mereka, adakalanya sedih, ah rupanya mereka pun tak ada bedanya dengan diri kita ini. Mereka pun sama-sama makhluk ciptaan Tuhan, namun mereka memang setidaknya tidak bisa mengurus diri mereka sendiri. Mereka masih dapat memahami apa yang kita sampaikan, mereka masih bisa merasakan apa seperti kita rasakan. Mereka masih punya perasaan, itu yang paling penting. Jadi, jangan salah dan menganggap bahwa mereka benar-benar tidak bisa melakukan apa-apa.

Banyak hal lain juga yang didapat, belajar bahasa isyarat contohnya, sekalipun selalu salah dan sering tidak paham, tapi seriusan belajar tentang kesabaran di sini. Meladeni mereka, memberi makan, menyiapkan makanan, mengganti popok, bahkan memandikan mereka. Seringkali pun kami pergi berenang bersama, meskipun hanya di waterpoof yang disediakan di kebun belakang tempat kerja. Bagi mereka adalah, kesenangan itu melakukan hal-hal yang sama seperti yang kita lakukan, bukan dibeda-bedakan.

Mereka masiih makan menu yang sama seperti kita, sekalipun beberapa memang ada yang harus dihaluskan terlebih dahulu makanannya, mereka pun melakukan kegiatan sama seperti kita, membaca, menulis, menggambar, menari, menyanyi, meskipun memang harus selalu didampingi. Tapi mereka seriusan sama seperti kita. Bahkan Bewohnerku sangat suka menggambar, membangun lego, mendengarkan musik, dongeng, banyak hal yang kami sering lakukan di sini. Ah, tak jarang pun kami ke bioskop bersama untuk menonton film, dan mereka sangat menyukainya.

Oh... Danke.. 

Karna kalian, aku jadi belajar banyak hal yang belum pernah sama sekali aku pelajari seumur hidup.
Karna kalian, aku jadi belajar bagaimana arti hidup.
Karna kalian, aku jadi belajar bagaimana memuliakan hati
Karna kalian, aku... Sungguh belajar banyak hal.

Terima kasih atas senyuman kalian yang slalu diberikan, tak jarang aku bersedih bahkan marah ketika melihat kalian. Hal-hal yang slalu ada dipikiran pun tetiba hilang sejenak, karna slalu bercanda tawa, bersendau gurau bersama kalian. Terima kasih... 😘😘😘



Mannheim, 14.08.2015
--vidahasan--
Share:

6 August 2015

Hey Seperempat Abad!

Leute, Leute...

Sudah memang tradisi saya untuk menorehkan secuil cerita di tiap umur baru. 25 tahun sudah saya hidup, rasa-rasanya baru kemarin saya masih bersepeda ria dengan menggunakan sepeda roda tiga, rasanya baru kemarin rambut saya dikucir oleh ibu saya, sepertinya baru kemarin saya... Ah begitulah tak ada kata-kata yang bisa disampaikan. Sungguh terlalu banyak hal yang membuat diri saya sendiri berfikir, apa yang sudah saya lakukan selama seperempat abad ini?

Tapi bersyukurlah, karna dengan nafas yang sampai di umur ini adalah hal luar biasa. Tepat 25 tahun diberikan pengalaman yang sangat sangat luar biasa. Pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup saya. Ah berterima kasihlah pada Hidup, Sang Maha Menghidupkan. 

Kollega saya kemarin tanya, "Na, Vida! Gimana rasanya merayakan ulang tahun tanpa keluarga di rumah?" Lalu saya jawab, "Tahun lalu pun ulang tahun tanpa keluarga di rumah, bahkan sangat-sangatlah sederhana. Tak ada kue, tak ada tumpeng, hanya sekedar ucapan doa dari kawan-kawan dekat. Tapi tahun ini buat saya adalah luar biasa, sekalipun saya tidak minta untuk dirayakan atau dirame-rame, tapi rupa-rupanya kemarin segerombolan orang tiba-tiba datang ke rumah dan membawa kue. Itu membuat saua sungguh terharu, sangatlah terharu.. Bagi saya, kebersamaan layaknya keluarga baru ada sangatlah penting." Kollega saya hanya tersenyum ikut merasakan kebahagiaan saya juga.

Begitulah, setidaknya ucapan doa-doa dari kawan-kawan adalah hal yang slalu membuat saya merasa merinding mendengarnya. Sekalipun sehari tapi dikenangnya akan bertahun-tahun bahkan tak akan pernah terlupakan. Terima kasih yang sudah memberikan ucapan dan memberikan kejutan yang luar biasa..

Ayah, Ibu semoga saya pulang dengan selamat, membawa sebuah cerita besar. Banyak hal sekali yang ingin saya sampaikan, banyak hal sekali yang ingin saga bagikan ke kalian. Terima kasih untuk tetap mendukung apa impian saya sampai saat ini.

Semoga di umur 25 tahun ini, saya selalu sehat, sehat dan sehat. Jikalau sehat, ketika ingin melakukan apapun juga akan membawa keberkahan. Aamiin in sha Allah.. ☺️ setidaknya harus bisa lebih membawa diri ke arah yang lebih baik lagi, mengurangi untuk mengeluh, dan selalu berbanyak syukur. Membawa pengalaman ini ke ladang para pejuang yang sebenar-benarnya pejuang. Saya sampaikan terima kasih :)


(The birthday 4.08.2015)

--vidahasan--

Share: