7 March 2022

Empati dan Doa

Kamu tahu? Yang paling berat dari manusia-manusia single yang belum memiliki pasangan adalah komentar orang-orang. "Eh, si ini udah umur sekian tapi belom nikah-nikah. Kasian ya..", lalu di sisi lain, setelah si single itu menikah namun belum dikaruniai anak "Udah isi? Buruan jangan ditunda-tunda, mumpung masih muda. Nanti kalo sudah berumur susah.." Ucapannya mungkin menaruh rasa empati yang mendalam karena di umurnya yang sudah seharusnya berkeluarga dan mempunyai pasangan, ia tetap saja sendiri. Di sisi lain mungkin, ucapan yang ia sampaikan itu ada sebuah doa, namun ternyata itu bukan doa, hanya menjadi sebuah nyinyiran yang bikin si pendengar males dan berkomunikasi lagi dengannya.

Salah satu penyebab putusnya silaturahmi itu juga demikian, boleh menaruh rasa empati terhadap orang namun, jangan sampai terucap kata-kata yang menyakitkan. Ucapan terindah yang bisa kita lakukan adalah mendoakan secara diam. Ketika berjumpa, bertanyalah kabar dan kesibukan yang sedang dilakukannya, atau mungkin bercerita tentang kehidupan mendatang. Biarlah yang menjadi milik pribadi bukan selayaknya diumumkan. :)

Menikah...

Yap! Menikah itu juga bukan lomba yang harus dicepet-cepetin, yang diburu-buru siapa yang akan menikah duluan akan mendapatkan hadiah. No no no... konsepnya nggak demikian ferguso. Sejatinya menikah itu berproses, prosesnya di mulai dari menyelesaikan diri sendiri lalu ia mengajak partner untuk sehidup seiyanya sampai akhir hayat. Kalo menikah itu adalah lomba atau kompetisi, maka akan ada proses yang salah dalam menjalaninya. 

Menikah itu...

Butuh visi yang sama supaya bisa sama-sama belajar sampai jannah-Nya. Bukan sekedar ucap ijab qabul belaka lalu selesai, karena panjaaang sekali perjalanan pernikahan ini. Bagaimana menjadi support system satu sama lain, bayangin, ketika kita tinggal di rumah kontrakan atau kos saja yang berbeda-beda kepalanya belum tentu cocok semua kan? Bahkan, kita hanya tinggal beberapa tahun saja sama mereka atau sama keluarga yang since we were baby yang bareng-bareng terus sama mereka. Menikah itu long liiiifeeee yang kita hidup sama orang asing selain keluarga kita, terus tiba-tiba setiap waktu bareng sama kita. Perlu belajar banyak hal, terutama kontrol diri, karena kita itu akan meng-create new ecosystem not egosystem. 

Menikah itu...

"Buruan nikah... udah ada calonnya belom? Kasian ya, nggak laku-laku. Nanti jadi perawan tua loh..." Allah... Ada sih yang mungkin masih bilang demikian. Jodoh itu bukan perasa tua atau muda, bukan perkara ada atau tidak ada. Jodoh itu belum pasti di dunia, tapi sudah pasti di akhirat, makanya kejarnya yang udah pasti aja...

Kasus lain...

"Dia udah nikah sampai 10 tahun tapi belum dikaruniai anak. Mandul kali ya..." :)

Yaah senyumin aja deh ya. Kita coba ngelus dada sambil mendoakan ia baik-baik saja. Di zaman sekarang, coba berpikir positif, negatifnya diilangin dulu aja.. Daripada kenapa-kenapa mikirin hal-hal negatif terus-terusan kan? Nggak akan selesai-selesai. Jadinya energi kita ikutan negatif, bawaannya emosi terus, iri sama orang lain, dan lain-lain... 

Well, kita coba praktikin apa yang bisa kita lakuin dan bermanfaat buat yang lain dulu yuuk... Nanti, kalo udah saatnya ada meski kita belum baik sesuai dengan mau-Nya, kita tetap terus lakuin hal yang membuat pribadi kita jadi terus baik :)

-vidahasan-

Yang kita bentuk itu ecosystem keluarga supaya 'Bani'nya tetap terus hidup
Bukan Egosystemn yang nantinya akan pecah belah
Maka, menikahlah di waktu yang tepat bukan tepat waktu :)





Share:

1 March 2022

MARWAH

Ngebahas tentang perempuan pasti nggak akan ada habisnya. Karena ada beberapa pandangan-pandangan yang memunculkan banyak pihak dari sana dan sini. Tapi sejatinya perempuan itu adalah marwah, marwah bagi kemajuan bangsa. 

Keinget waktu baca bukunya Ibunda Khadijah, istri Rasululloh SAW. Ibunda khadijah adalah seorang perempuan saudagar yang kaya raya, cerdas dan berpendidikan. Tapi ia tetap saja menjadi seorang perempuan yang tetap taat pada suaminya, mengasuh serta merawat anak-anaknya dan mengajarkan segala hal yang baik untuk masa depan putri-putrinya. Sekalipun ia pada akhirnya hanya berada di rumah, namun sejatinya seorang perempuan memang harus punya pendidikan yang tinggi. 

Dasarnya apa? Dasarnya adalah, ketika seorang perempuan berpendidikan tinggi, ia pun akan turut serta membangun keluarganya di rumah supaya kelak ketika putra/putrinya keluar rumah, bisa menjadi "orang". Perempuan yang berpendidikan tinggi bukan dalam artian ia harus lulus sekolah sarjana, tapi bagaimana ia terus belajar (di manapun) untuk mempunyai kemampuan mengurus keluarganya saat di rumah terutama anak-anaknya. Karena apa? Al ummu madrasah al ulaa -Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya- 

Namanya anak, akan slalu mencontoh tingkah, dan sikap orang tuanya di rumah. Jadi, meskipun seorang Ibu merupakan madrasah utama bagi anak-anaknya, tapi tak ada salahnya juga seorang Ayah mengajarkan bagaimana menjadi kuat, menjadi berani saat menghadapi segala apapun di luar sana.

Karena kita kelak sama-sama menjaga marwah, di mana marwah tersebut sebagai perbaikan bagi peradaban ini. 

Di satu sisi, dengan embel-embel bahwa perempuan harus berpendidikan (re: sekolah) kembali lagi ke tujuan awal. Kenapa perempuan harus sekolah? karena sebagai perempuan harus terus belajar, belajar untuk bisa lebih menghargai diri sendiri, setelah ia menghargai diri sendiri maka ia akan lebih bisa menghargai orang lain. But in fact, nggak semua perempuan demikian loh... Jap! I know! Makanya balik lagi ke enviroment kita seperti apa. Ada bibit bebet bobotnya, ketika setiap orang berperilaku berbeda-beda. Even from their family, their friends or their historical story that the girls could be brave ,strong, clever, well educate, etc.

Berat yaa Viidd.. but anyway, aku, kamu, bahkan kita pun sama-sama masih belajar bagaimana kelak menjadi orang tua yang baik bagi si penerus peradaban ini. Makanya, kalo suka dibilang "Vida ngoyo banget belajarnya" selagi masih belum punya justru manfaatin waktu sebaik mungkin untuk terus belajar :)

-vidahasan-


Girls, you're good enough You are beautiful just the way you are. 



Share: