Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh,
Udah kembali lagi di hari Sabtu. Beberapa bulan belakangan memang saya selalu excited kalau sudah masuk di hari Sabtu. Ada rasa tidak bersabar berjumpa dengan kerumunan manusia-manusia yang super positif di mana saya mendapatkan energi di sana. Mungkin terdengar lebay, namun beginilah adanya. Memang benar ya, jika hijrah itu berat, maka kau perlu untuk berjuang. Bagaiman? Menemukan teman hijrah yang dapat membuatmu lebih kuat dan memotivasimu. Itu yang saya dapatkan di setiap minggunya. :)
Kau tahu betapa Allah memang Sang Maha Luar Biasa. Why? of course. Coba dong, kalau nggak ada Allah, kita juga tidak akan pernah hidup di dunia ini atau bisa jadi dunia ini tidak akan pernah ada. Balik lagi ke dalam tiga pertanyaan yang sangat dasar (Uqdatul Qubra) Darimana Asal Kita?; Untuk Apa Kita Diciptakan?; Akan Kemanakah Kita Nanti? pernah nggak sih terbesit pertanyaan-pertanyaan tersebut? Jika pernah, apakah kau sudah menemukan jawaban atas pertanyaanmu? Kalau saya jujur untuk menjawabnya justru lebih terlena dengan kehadiran dari duniawi sendiri. Astaghfirullohaladzim...
Pernah terbesitkah kita bahwa dunia kita ini benar-benar hanya semenntara? Akan ada peristiwa di mana kita sama sekali tidak akan bisa memperdulikan orang lain sekalipun keluarga terdekat kita. Ada saatnya kita berjuang benar-benar sendiria, bahkan sahabat yang kita agung-agungkan di dunia pun sampai tidak peduli dengan kita. Ya, tempat yang suatu saat nanti kita datangi untuk mempertanggung jawabkan segala tingkah kita selama hidup di dunia yaitu Padang Mahsyar. Di sana kita akan dikumpulkan tanpa berpakaian, tanpa melihat siapa di samping kanan kiri atau depan belakang kita, kita hanya bisa fokus pada kesalahan-kesalahan kita yang pernah dilakukan semasa hidup di dunia.
((Vidaaaa... ini kenapa sih cerita di blognya begitu melulu))
Dear, saya hanya sekedar merangkum pembahasan kajian saya setiap minggunya. Bahasan setiap minggu di kelas intensiv studi islam ini begitu berat buat saya yang baru belajar tentang aqidah dan fikih. Makanya, saya harus merangkum ke dalam tulisan supaya saya bisa selalu mengingat apa yang disampaikan oleh Ust. Sulaiman. Ini sudah empat pertemuan dan di pembahasan ke empat ini membahas tentang Qada dan Qadhar.
Ketika ditanya, apa sih itu Qada dan Qadhar? Kebanyakan akan menjawab ketetapan dari Allah. But, ketetapan yang seperti apa? Takdir yang sepeti apa? Qada adalah ketetapan Allah yang tidak dapat dirubah; dan Qadhar adalah ketetapan Allah yang bisa dirubah oleh manusia sendiri. Apa benar pengertiannya demikian? Kalau begitu ada takdir yang bisa dirubah oleh manusia itu sendiri? Apa yang saya pelajari kemarin agak sedikit mempermasalahkan perdebatan dalam fikiran manusia saat ini. Takdir itu bisa dirubah loh, iya dirubah karena itu memang kehendak juga dari Allah. Sudah jelas di dalam surat Ar Rad (11) "Allah tidak akan mengubah suatu kaum, kecuali kaum itu yang mengubahnya sendiri". Tapi dear, Allah itu sungguh lebih berkuasa atas apa diri kita. Jika Tangan Allah ingin merubah kaum tersebut, maka terjadilah Kun Fayakun.
So like Hidayah loh... beberapa orang berpendapat bahwa yang namanya hidayah itu datang sendiri. "Nanti ah pake kerudungnya, menunggu hidayah menjemput. Kalau tiba-tiba kematian yang menjemputmu duluan bagaimana?" Dalam artian Allah itu sudah menyiapkan sebuah hidayah untuk umat-Nya, tinggal diri kita memilih sendiri mau memilih menjemput atau tetap terus berdiam diri hanya menunggu. Terus ada lagi, jika kita menulis, apakah itu kehendak Allah atau kehendak diri kita? For the first time my answer is of course by ourself. Astgahfirulloh... Sombong banget ya sayaaa.. huhu :(
Itu karena kehendak Allah loh kita menulis. Coba kalau Allah tidak menganugerahkan kita tangan, apakah kita akan pandai menulis seperti sekarang? Coba kalau Allah tidak menganugerahkan akal, apakah kita akan berfikir sedemikian rupa untuk menuliskan setiap kata? Mungkin bisa jadi, kita hanyalah diri yang tidak memahami apapun jika Allah tidak menganugerahkan itu semua. Allah keren banget yaa bisa menciptakan manusia sampai benar-benar diistimewakan banget sama Dia. Manusia itu makhlu yang paling Allah istimewakan dibanding makhluk-makhluk yang lain. Makanya, apa tujuan kita hidup di dunia ini kalau bukan untuk menjadi seorang khalifah di bumi dan menjadi hamba Allah yang bertaqwa?
Setiap yang Allah ciptakan itu tidak ada sia-sia belaka. Pasti semuanya kembali lagi bertujuan. Tinggal diri kita memilih tujuan hidup kita di dunia itu apa? Untuk membangkang sama Allah atau mau taat sama Allah. Jika mau taat, Allah sudah menyiapkan hadiah yang super duper istimewa banget buat kita, kalau kita mau membangkang Allah juga sudah menyiapkan yang "istimewa". Karena terpenting adalah Allah memberi kebebasan untuk manusia mempunyai pilihan, tinggal bagaimana kita mempertanggung jawabkan setiap amalan-amalan kita yang sudah dikerjakan semasa hidup.
Eh ini sedikit rangkuman tentang materi KISI di Sabtu kemarin ya tentang Al Qoda Wal Qadhar. Semoga kita semua selalu menjadi hamba Allah yang selalu Sami'na Wa Ato'na.
Wassalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Pernah terbesitkah kita bahwa dunia kita ini benar-benar hanya semenntara? Akan ada peristiwa di mana kita sama sekali tidak akan bisa memperdulikan orang lain sekalipun keluarga terdekat kita. Ada saatnya kita berjuang benar-benar sendiria, bahkan sahabat yang kita agung-agungkan di dunia pun sampai tidak peduli dengan kita. Ya, tempat yang suatu saat nanti kita datangi untuk mempertanggung jawabkan segala tingkah kita selama hidup di dunia yaitu Padang Mahsyar. Di sana kita akan dikumpulkan tanpa berpakaian, tanpa melihat siapa di samping kanan kiri atau depan belakang kita, kita hanya bisa fokus pada kesalahan-kesalahan kita yang pernah dilakukan semasa hidup di dunia.
((Vidaaaa... ini kenapa sih cerita di blognya begitu melulu))
Dear, saya hanya sekedar merangkum pembahasan kajian saya setiap minggunya. Bahasan setiap minggu di kelas intensiv studi islam ini begitu berat buat saya yang baru belajar tentang aqidah dan fikih. Makanya, saya harus merangkum ke dalam tulisan supaya saya bisa selalu mengingat apa yang disampaikan oleh Ust. Sulaiman. Ini sudah empat pertemuan dan di pembahasan ke empat ini membahas tentang Qada dan Qadhar.
Ketika ditanya, apa sih itu Qada dan Qadhar? Kebanyakan akan menjawab ketetapan dari Allah. But, ketetapan yang seperti apa? Takdir yang sepeti apa? Qada adalah ketetapan Allah yang tidak dapat dirubah; dan Qadhar adalah ketetapan Allah yang bisa dirubah oleh manusia sendiri. Apa benar pengertiannya demikian? Kalau begitu ada takdir yang bisa dirubah oleh manusia itu sendiri? Apa yang saya pelajari kemarin agak sedikit mempermasalahkan perdebatan dalam fikiran manusia saat ini. Takdir itu bisa dirubah loh, iya dirubah karena itu memang kehendak juga dari Allah. Sudah jelas di dalam surat Ar Rad (11) "Allah tidak akan mengubah suatu kaum, kecuali kaum itu yang mengubahnya sendiri". Tapi dear, Allah itu sungguh lebih berkuasa atas apa diri kita. Jika Tangan Allah ingin merubah kaum tersebut, maka terjadilah Kun Fayakun.
So like Hidayah loh... beberapa orang berpendapat bahwa yang namanya hidayah itu datang sendiri. "Nanti ah pake kerudungnya, menunggu hidayah menjemput. Kalau tiba-tiba kematian yang menjemputmu duluan bagaimana?" Dalam artian Allah itu sudah menyiapkan sebuah hidayah untuk umat-Nya, tinggal diri kita memilih sendiri mau memilih menjemput atau tetap terus berdiam diri hanya menunggu. Terus ada lagi, jika kita menulis, apakah itu kehendak Allah atau kehendak diri kita? For the first time my answer is of course by ourself. Astgahfirulloh... Sombong banget ya sayaaa.. huhu :(
Itu karena kehendak Allah loh kita menulis. Coba kalau Allah tidak menganugerahkan kita tangan, apakah kita akan pandai menulis seperti sekarang? Coba kalau Allah tidak menganugerahkan akal, apakah kita akan berfikir sedemikian rupa untuk menuliskan setiap kata? Mungkin bisa jadi, kita hanyalah diri yang tidak memahami apapun jika Allah tidak menganugerahkan itu semua. Allah keren banget yaa bisa menciptakan manusia sampai benar-benar diistimewakan banget sama Dia. Manusia itu makhlu yang paling Allah istimewakan dibanding makhluk-makhluk yang lain. Makanya, apa tujuan kita hidup di dunia ini kalau bukan untuk menjadi seorang khalifah di bumi dan menjadi hamba Allah yang bertaqwa?
Setiap yang Allah ciptakan itu tidak ada sia-sia belaka. Pasti semuanya kembali lagi bertujuan. Tinggal diri kita memilih tujuan hidup kita di dunia itu apa? Untuk membangkang sama Allah atau mau taat sama Allah. Jika mau taat, Allah sudah menyiapkan hadiah yang super duper istimewa banget buat kita, kalau kita mau membangkang Allah juga sudah menyiapkan yang "istimewa". Karena terpenting adalah Allah memberi kebebasan untuk manusia mempunyai pilihan, tinggal bagaimana kita mempertanggung jawabkan setiap amalan-amalan kita yang sudah dikerjakan semasa hidup.
Eh ini sedikit rangkuman tentang materi KISI di Sabtu kemarin ya tentang Al Qoda Wal Qadhar. Semoga kita semua selalu menjadi hamba Allah yang selalu Sami'na Wa Ato'na.
Wassalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Jika kau tau bahwa kita sangat diistimewakan sama Allah, lalu apa yang harus kita lakukan? Semoga kita selalu menjadi manusia yang Sami'na Wa Ato'na ya dear...
Remember, that you are really special. Whatever your face, your body, or what you have. Allah will always by your side so long you're always remember Him.
Manusia diciptakan di bumi adalah untuk menjadi seorang khalifah dan beribadah kepada Allah
-- vidahasan --