Mungkin, kau akan terheran-heran kenapa tetiba saya menulis dua kisah dalam waktu yang hanya berjarak beberapa hari ini...
Bahwa sesungguhnya di tahun 2017 saya belum menuliskan refleksi saya. Maka, mumpung saya masih ingat dan memang harus bersusah payah mengublek memori tapi begitulah adanya yang saya ceritakan. Semoga kau bisa memahami tulisan-tulisan saya di blog ini yaaa dearest friends :)
Flashback Tahun 2018
Bisa dibilang bahwa tahun 2018 merupakan tahun yang penuh dengan kesemrawutan.
Why? Karena di tahun ini saya merasa masih banyaaak sekali kekurangan. Ealah wajar sih namanya juga manusia, suka melakukan banyak kesalahan. Tapi, saya bersyukur meskipun di awal tahun, saya dan Bagja berpisah tempat tinggal hehe karena ingin berdikari sendiri-sendiri kami bisa melewatinya #tjiee kek apa aja kaan berpisah heheh
Masih dalam suasana
back to school masih sama. Mengajar dan mengajar... Tapi ada satu harapan yang kemungkinan ada dan inshaAllah tercapai. Di tahun 2017 ini saya bergabung bersama dengan Bagja untuk membuat satu tim menjadi pengelola rumah baca. Yap! Rumah baca ini, didirikan di rumah Bagja sendiri di daerah Ciomas, Serang, Banten.
goalnya apa dengan sama-sama mengelola rumah baca ini? Setelah kami berdua berkisah satu sama lain akhirnya kami menemukan benang merah. Ya! Kami ingin kembali turun lapangan dan melakukan apa yang bisa kami lakukan. Meskipun memang masih belajar dan masih banyak sekali kekurangan.
Let me to tell about this...
TBM Anak Desa
Taman Baca Masyarakat Anak Desa yang didirikan pada tanggal 8 September 2017 adalah salah satu taman baca yang diinisiasi oleh teman saya Siti Bagja Muawanah.. Bagja tinggal di kampung, yang kebanyakan penduduknya adalah berkebun dan anak-anaknya mengikuti jejak-jejak orang tuanya. Kampungnya bernama Kp. Kuluk Leugeut, Desa Siketug, Kec. Ciomas, Serang, Banten. Saya salut sama kedisiplinannya mengenyam pendidikan tinggi.
Mindsetnya berbeda dari anak-anak desa lainnya, sehingga bisa jadi motivasi untuk anak-anak di desanya. Kenapa demikian?
So, menurutnya sekalipun dia anak desa, tapi harus tetap bisa sekolah dan menjadi sarjana. Karena dengan mengenyam pendidikan akan membentuk kepribadian seseorang selain dirinya punya wawasan yang luas kan? Ibarat kata, juragan angkot yang tak berpendidikan baik, karena bisa memberikan nafkah keluarganya, tapi akan lebih baik lagi jika juragan angkot yang berpendidikan. Karena, dengan juragan angkot yang berpendidikan, dia bisa mengajarkan ke anak-anak bahwa ada banyak hal-hal yang perlu kita pelajari di dunia ini. Juragan angkot yang tidak berpendidikan, kurang bisa merespon secara baik bagaimana menyelesaikan sebuah masalah.
Diriku bahagia bisa tergabung dan bahkan mengenal adik-adik di Ciomas. Dari mereka ku belajar bagaimana rasa bersyukur dan rendah hati, bagaimana rasanya berjuang untuk terus mengejar mimpi... Kami menginisiasi kegiatan Ramadhan Camp dan Kelas Cita-Cita. Dari inisiasi tersebut, terbentuklah JAI Foundation yang terdiri dari aku, Bagja, Mubin, Ihfal dan Bu Faiz. Atas dasar apa tiba-tiba mendirikan sebuah yayasan? Atas dasar bahwa kami ingin sama-sama memberikan manfaat untuk orang lain.
Dana setiap kegiatan kami dapatkan dari donatur yang berbaik hati menyisihkan sebagian rezekinya. Bahkan, mereka pun tak tanggung-tanggung dalam jumlah yang lumayan. Alhasil, dari proses itulah kegiatan kami alhamdulillah selalu diberi kelancaran, bahkan beberapa sudah menjadi relawan untuk kami.
Bu Faiz selaku pembina yang dengan sigapnya slalu menjadi penengah di kala kami berempat mulai bersitegang.
Ihfal si adik bungsu yang paling sering bilang"hayuk kak" kita laksanakan serta rela berwira-wiri demi kelancaran kegiatan.
Bagja dengan ketangguhannya mempersiapkan segala kegiatan dan tak pernah berputus asa selalu memberikan
positive vibes.
Mubin dengan ide-idenya yang luar biasa dan inisiatifnya untuk kelangsungan program-program yayasan kami.
Serta diriku yang seringkali ikut mengalir dalam arus yang penting kerjaan selesai meskipun seringkali keluar
deadline hehehhe...
Di tahun 2018 ini juga bergabung dengan tempat ngaji yang MashaAllah pergerakannya. Hawanya jadi lebih sering deket sama Allah.. Adem dan tenaaang banget rasanya. Tapi, namanya berproses adakalanya futur itu selalu ada kan yaa hehe.. Pada dasarnya jika kita ingin berubah, lakukan terlebih dahulu hal-hal yang kecil. Maka, inshaAllah hal besarnya akan menyusul dengan sendirinya. MashaAllah yaaa...
Then, you have to improve yourself yaaa.. don't be afraid if you wanna do something. Let Allah help you always. Because He never let you alone guys :)
-vidahasan-