31 January 2013

Deutschabteilung 2008


31 Januari 2013

Dearest friends,

kaliaaaaaaaaannn para angkatan 2008, jurusan pendidikan bahasa Jerman UNY. Sumpah, kangeeeeen banget sama kalian. Pengen banget kumpul lagi. Tapi, sekarang bener-bener udah misah. Iya. Kita telah berpisah. Semoga waktu dapat mempertemukan kita semuanya kembali, semoga ada kesempatan agar kita bisa bercengkerama kembali seperti dulu. Seperti 4 tahun silam. Iya. 4 tahun silam.
Hari ini, tanggal 31 Januari 2013 akhirnya selesai sudah tugas kita menjadi seorang mahasiswa, seorang pelajar yang berjuang untuk belajar bagaimana memahami hidup, bagaimana memahami ilmu. Ah... sungguh, aku tak menyangka secepat ini ternyata perjuangan kita. Cepat? Yah, bisa dikatakan juga agak sedikit terlambat karna seharusnya 6 bulan yang lalu, kita sudah tidak berada di sini. But, it’s oke, itu gak masalah karna (meskipun) akhirnya gak semua angkatan 2008 bareng lulusnya, setidaknya ada beberapa (banyak) yang wisuda di tahun ini.
Sungguh, aku telah belajar banyak dari kalian. Sungguh, aku telah belajar memahami hidup dari kalian. Banyak hal, yang tidak bisa aku rangkum dengan hanya menuliskan sebuah surat yang cukup singkat ini. Kalian sungguh luar biasa, mengenal kalian adalah salah satu kebanggaan tersendiri buat aku. Dari Sabang sampai Merauke. Iya, di sini aku belajar banyak tentang bagaimana karakter kalian. Ah sungguh, kalian memang membuatku menjadi rindu akan kebersamaan, akan kenakalan, akan kecupuan dan akan akan yang lain. Hehehe
Mumpung aku masih sanggup untuk menulis, hingga pada akhirnya surat ini aku tulis untuk kalian. Karena kalian sungguh sangat berhak untuk tau ungkapan isi hatiku. Ungkapan yang (mungkin) tidak dapat terucap dengan berbagai ucapan melainkan terucap melalui berbagai kata-kata.
Mba Jupe, Mitha, Otoy, Mimi Nina, Nani, Hanirla, Piki, Dimas, Lulu, Ijank, Mbok Par, Dini, Elfi, Uyuy, Enyot, Cempaka, Sefi, Fera, Rakyan, temen-temen kelas reguler A yang pada akhirnya entah kemana misah satu-satu, tapi yang jelas aku sayang sama kalian karna kalian yang dari awal, aku mengenal kalian. Gak ketinggalan juga buat temen-temen 2008 yang lain yang memang gak bisa disebut satu-satu (kepanjangan tar kalo disebut satu-satu), yang akhirnya kita menjadi satu kelas besar dari semester 5 sampai 8. Bener-bener dah. Aku bakal kangen dan rinduuuuuu banget sama kalian.
Kalian baik-baik ya kawan... semoga sukses dengan impian kalian. Semoga semoga dan semoga semuanya slalu sukses. Amiiiinnnnn....
Love you always guys...

~Vida Hasan~
Share:

30 January 2013

Kepada Cinta

30 Januari 2013

Kepada Cinta yang selalu memberi warna kehidupan
Kepada Cinta yang juga selalu memberi penderitaan
Kepada Cinta yang memberi arti serta makna cinta yang sesungguhnya
Terima kasih atas cinta yang datang untukku
Tanpa rasa cinta, aku gak akan pernah merasakan senang, susah, duka, cita, dan rasa lainnya.

Semua rasa itu telah bercampur menjadi satu.
Ah terkadang saja banyak orang yang berfikiran bahwa cinta itu sakit.
Meski sakit tapi juga indah.
Karna cinta itu dikenang.
Terima kasih cinta telah memberiku hidup..

~Vida Hasan~
Share:

29 January 2013

Kota Kelahiran "Pemalang"

29 Januari 2013

Pemalang Ikhlas,
itulah jargon yang berdiri kokoh terbentang di alun-alun kotamu..
Meskipun kecil, tapi kamu adalah salah satu kota terunik yang aku kenal. Tak ada yang mengenalmu, seperti aku mengenalmu. Sekarang, aku memang sedang berusaha di kota orang, karena aku berjuang untukmu, untuk menorehkan keringatku di mana aku lahir di tanahmu. Banyak kenangan yang telah tertinggal di sana. Hidupku, ragaku hingga jiwaku smua menjadi satu di tanah tempat aku lahir.

Kamu tahu, kadang tiap kali orang tidak mengenalmu rasa sakit pun sempat muncul. Rasanya kamu benar-benar tidak dikenal oleh banyak orang dan itu membuatku lebih bersemangat agar aku bisa mengenalkanmu ke berbagai penjuru di Indonesia bahkan di dunia. (amiiiinnn)

Sudah 438 tahun rupanya kamu berdiri di belahan bumi jawa Indonesia. Lama.. bahkan melebihi umur negeri kita sendiri. Sejarah yang tertulis adalah hal yang paling mengesankan. Hal yang banyak membuatku lebih belajar bagaimana arti tentang kehidupan. Yah budaya pun demikian, aaaaa kangen sama masakan khasnya jugaaaa. Banyak banget. Ada nasi grombyang, lontong dekem, apem comal, srabi goreng, kamir (dorayaki arab) dan masih banyak lagi.. Itu adalah beberapa makanan yang slalu aku rindukan ketika aku pulang. Emang dah Pemalang top banget.

Selamat ulang tahun kota lahirku yang ke 438 tahun (24 Januari 2013). Semoga semakin jaya, maju, makmur dan tentunya menambah jam terbang bagi yang pengangguran. hihihi :D

~Vida Hasan~
Share:

27 January 2013

Kepada (calon) suamiku

Semoga hadirnya surat ini, akan membuatmu merasa yakin bahwa kita memang ditakdirkan bersama, bahwa memang kita adalah separuh raga dan jiwa yang selayaknya bersama. Hanya bersamamu aku hidup dan menyerahkan segalanya untukmu. 

Kepada (calon) suamiku mendatang,

aku telah dihidupkan oleh Tuhan ke dunia. Dia meniupkan roh untukku, agar aku dapat melihat dunia, agar aku dapat menemukanmu, dan kamu juga dapat menemukanku kelak. Dia telah mempersiapkan segala hal untukku (calon) suamiku. Awalnya, aku takut untuk hidup dan menghadapi hidup. Tapi, Dia yang slalu menguatkan aku, agar aku tetap berjuang  dan berjumpa denganmu nantinya. Kau tau (calon) suamiku, kau adalah laki-laki terpilih dan yang dipilihkan oleh Tuhan untukku. Aku adalah bagian dari tulang rusukmu yang hilang dan kau pun juga demikian. Yang pada akhirnya pun, nanti akan disatukan dalam sebuah ikatan yang disebut dengan pernikahan. Setidaknya, kita telah menunaikkan sunnah Rasul untuk menjalin cinta bersama-sama. Ketika saatnya tiba, aku pun mengandung satu roh dalam diriku untuk menjaga kita kelak di masa depan, untuk merawat kita kelak di masa depan. Dia adalah calon untuk berbakti kepada kita berdua, nusa bangsa serta agama.

Wahai (calon) suamiku, sungguh aku bahagia memilikimu. Aku merasa utuh ketika aku bersamamu, apalagi jika ditambah dengan anak kita kelak. Itu akan melengkapi segalanya yang utuh, karna aku merasa sempurna dengan itu semua. (calon) suamiku yang tercinta, terima kasih telah membuatku slalu merasa bahwa aku adalah wanita yang "terhormat" karna kamu slalu saja mengutarakan kata-kata manis di depanku. Aku ingat, seseorang pernah berkata demikian "pernikahan itu seperti kita berlayar. Untuk mencapai pulau impian, banyak yang terjadi dalam perjalanan. Perjalanan untuk menuju ke pulau impian tersebut tidak akan pernah mulus. Pasti akan banyak gelombang, yang slalu berusaha untuk mematahkan kapal. Tergantung bagaimana kita untuk mengendalikan kapal itu, agar tetap mencapai ke pulau impian tersebut." Itu sungguh kalimat yang menyentuh hati (calon) suamiku. Semoga kita berdua slalu terus berjalan dan berlayar di jalanNya. Karna bagaimana pun keadaan, bagaimana pun kondisi kita, ketika dihadapi dengan berbagai masalah slalu mengingatNya. Aku yakin, kamu adalah pilihanNya, jadi kamu akan slalu menjadi imam yang baik untukku dan untuk anak-anak kita (kelak).

Aku akan slalu mencintaimu (calon) suamiku, hingga hanya ajal yang akan memisahkan aku dan kamu. Hingga nantinya kita hidup di dunia yang berbeda, aku slalu mencintai kamu (calon) suamiku...

Dari (calon) istrimu

~Vida Hasan~
Share:

Hai Red-I

27 Januari 2013

Hai Rediiiii... Uda 2 minggu lamanya ya ternyata kita gak berjumpa :( kangen nih sama kamu Red. Apa kabarmu di sana yang slalu terkungkum di parkiran kosan? Mesti uda bulukan dan gak terawat dengan baik karna pemiliknya sedang mudik dan meninggalkanmu di sana.. :( Maafkan aku ya Redi... T.T

Kamu itu kenapa slalu bikin aku kangen? Apa karna kamu slalu membantuku dalam segala aktifitasku, jadi kamu emang ngangenin banget... Kamu udah slalu ngebantuin aku, mengantarku kemana pun aku mau dan kemana pun aku tuju. Dan itu slalu perginya sama kamu. Dulu, pas aku belum punya kamu, segala aktifitas sempat terhamabat. Susah untuk kemana-mana. Tapi, setelah ada kamu.. Aktifitasku cukup bahkan sangat lancar. Terima kasih Rediii...

Kamu pengen tau, filosofis namamu kenapa aku memberi namamu dengan Redi? Red itu bahasa Inggris yang berarti merah sedangkan vokal I juga dari bahasa Inggris yang artinya aku. Jadi, kamu itu merahku. Ya karna warna kamu merah, meskipun (agak) ada sedikit perak, tapi emang lebih dominan merah. Hehehh

Oh Redi, aku gak pengen ngejual kamu ke siapapun. Cuma kamu yang aku punya selama aku di kota rantau. Temenku kemarin tanya kamu, dan dia pengen beli kamu, tapi aku bener-bener gak rela. Soalnya kamu uda slalu nemenin aku. Intinya, aku akan tetap pertahanin kamu, karna kamu adalah yang terbaik untukku... Tunggu aku di kota rantauanku Red. Segera aku akan kembali.. Dah Redi. sepeda merahkuuuuu... :')

Yang mengagumi kehebatanmu
~Vida Hasan~
Share:

25 January 2013

Mbah Uti

25 Januari 2013

Mbah Uti yang telah tenang di sisiNya,

mbah Uti, mbah Uti di sana baik kan? Gak diapa-apakan kan sama Pemilik Hidup? Aku kangen sama simbah, makanya aku nulis surat ini buat simbah. Meskipun aku tau, simbah juga gak akan mungkin membaca suratku ini. Tapi, aku yakin simbah bisa mendengarkan keluh kesah dan rinduku ke simbah. Aku rindu dan kangen sekali sama masakan yang dibuat sama mbah Uti. Entah kenapa tiba-tiba merasa, kalo aku pengen banget makan masakannya simbah.  Bukan berarti masakan mama gak enak mbah, masakan mama juga enak. Tapi mungkin karna simbah orang dulu, jadi beda aja gitu sama masakannya simbah. Masakannya mbah Uti bikin aku slalu kembang kempis nafasnya karna kepedesan. Dan yang paling aku suka adalah sayur asem, penyet ikan tengiri dan panggang, telur dadar campur cabe uleg, soto tauco, bakso daging, pokoknya semua masakan mbah Uti yang mbah Uti pernah buat.

Mbah Uti tau, pas aku dapat kabar simbah uda gak ada? Saat itu, aku lagi di Jogja mbah, lagi panas-panasnya ngurusin organisasi di kampus. (seharusnya) saat itu di Kampus, aku disuruh mewakili organisasiku untuk menjadi tim futsal. Tapi, pas mau berangkat bapak tiba-tiba menelfonku dan mengabarkan bahwa simbah uda gak ada. Saat aku mendengar bapak bilang seperti itu, aku bener-bener gak percaya dan aku ingin sekali segera pulang saat itu juga. Gak mau tau, pokoknya aku harus pulang saat itu juga. Akhirnya, aku menelfon travel dan Alhamdulillah aku dapet tempat duduk. Itu cuman karna aku ingin melihat simbah, ingin memastikan bahwa kabar ini gak bener. Aku langsung lemas dan menangis mbah, gak tau harus ngapain. Aku belum ikhlas dengan kepergian yang benar-benar mengejutkan itu. Aku merasa bahwa baru satu bulan yang lalu aku berjumpa denganmu. Dan aku ingat simbah pesen apa sama aku saat itu, pas aku berjumpa terakhir kali dengan simbah. Simbah cuma bilang "Vida sekolah sing rajin nggih, ben cepet lulus. Bapak kaleh mama direwangi" (vida sekolah yang rajin ya, biar cepet lulus. Bapak sama mama dibantu). Itu pesen simbah yang sampai sekarang aku slalu mengingatnya. 

Kadang, aku gak percaya mbah Uti bakal ninggalin aku secepet ini. Aku merasa baru kemarin aku lahir dan bertemu dengan sosok yang mirip sekali dengan mama. Tapi mbah, simbah tau? Aku bahagia, iya bahagia, karna banyak orang yang bilang padaku bahwa mbah Uti pergi dengan membawa kebahagiaan. Mbah Uti, masih sempat bercengkerama dengan budhe, terus tertawa dan akhirnya mbah Uti menghembuskan nafas terakhir dengan senyuman dan lafadzh Allah. Subhanallah, itulah yang menguatkan aku saat itu.

Mbah Uti, meskipun banyak orang yang berkata seperti itu, aku masih belum menerima ini semua. Aku masih belum ikhlas dan percaya dengan kepergian mbah Uti yang menurut aku secara tiba-tiba. Aku tahu tentang kun fayakun mbah, jadi memang harus dipersiapkan segalanya, iya segalanya. Karna umur hanya Tuhan lah yang menentukan. Semua kehidupan kita di dunia hanya Dialah yang mengaturnya. Aku tau tentang itu mbah, tapi (ya Allah kuatkan aku)... Aku ingat, ketika terakhir kali mbah Uti akan di bungkus dengan kain kafan. Aku melihat wajah seri dan bersih mbah Uti, namun justru itu yang buat aku gak kuat sampai aku menangis sejadi-jadinya, dan iya sampai mbah Uti masuk ke tempat peristirahatan terakhir pun aku masih menangis sejadi-jadinya. Gak cuma aku mbah, mba Meri (sepupu) juga sama seperti aku, ya karna mbah Uti adalah panutan buatku. Mbah Uti adalah sosok yang luar biasa buatku. Saat itu, aku gak pernah bisa membendung air mataku yang pada akhirnya air tersebut pun jebol karna gak rela ditinggal sama mbah Uti. Semua orang di sana bilang padaku "mpun Da, ikhlas. Simbah ayu kan? Simbah mpun tenang teng mriko" (sudah Da, ikhlas. Simbah cantik kan? Simbah uda tenang di sana). Ya, tentu saja simbah sudah tenang di sisi Sang Pemilik Hidup.

Mbah Uti, ini adalah sebagian kecil yang aku sampaikan melalui kata-kata, mbah. Masih banyak hal yang pengen banget aku ceritain sama simbah. Terimalah kecup rinduku dan sayangku untuk simbah. Meski aku tau, aku gak akan bisa menggapai kecupan dari simbah.

Dari cucu simbah yang bandel
~Vida Hasan~
Share:

24 January 2013

Kepada Pagi

24 Januari 2013,

Halo pagiii,
selamat pagi. Terima kasih telah diberi kesempatan untuk melihatmu kembali. Terima kasih karna aku telah diberi kesempatan juga untuk melihat sang mentari yang masih malu untuk menampakkan dirinya di hadapanku. Padahal, aku butuh pancaran sinar murninya untuk menyelimuti dan menghangatkan pagiku ini.

Pagi, ada kabar apa pagi ini? Semoga kamu selalu memberikan kabar baik untukku, kabar yang slalu membuatku tersenyum hangat. Pagi, kecintaanku padamu membuahkan sebuah makna yang panjang. Makna tentang kehidupan. Makna yang selalu memberiku sadar akan luar biasanya hidup ini. Rangkaian doa pagi diselipkan dalam alunan syahdu dhuha, mengucap syukur pada Sang Illahi Rabbi.

Pagi, tetaplah berkembang. Agar aku dapat menikmati hiruk pikuknya kehidupan. Karna tanpamu aku hanyalah sebuah angan. Karna hanya kamu aku dapat menjadi nyata.

~Vida Hasan~
Share:

23 January 2013

Surat Cintaku UntukNya


23 Januari 2013

Sudah 10 hari ini, aku menulis surat cinta. Tapi, aku hanya menuliskannya untuk orang-orang yang slalu berada di sekitarku (secara kasat mata). Tapi adakah aku lupa, dengan Yang Maha memberi Hidup. Tuhan, ini adalah beberapa lembar kata dan kalimat yang aku tujukan untukMu. Hanya untukMu...

Ketika aku bersimpuh di hadapanMu
Sungguhlah hatiku berdegup cepat
Memutar balikkan arah ingin segera aku lakukan
Merasa tidak pantas saja karna aku benar-benar kotor
Sungguh raga ini tak mampu
Ketika aku slalu bersimpuh di hadapanMu
mencintaiMu adalah hal yang sangat membuatku merasa nyaman
Kaulah penghangat jiwa dalam tubuhku
Kau hidupkan sehelai nafasMu untukku
Agar aku mampu tuk bertahan hidup
Cintaku, tak mampu raga ini menyentuhMu
Mohon beri aku sebuah kecupanMu
Beri aku sebuah belaianMu
Agar aku mampu tuk bertahan hidup
Menghadapi dunia yang penuh dengan kenikmatan lahir batinMu
MerinduiMu pun adalah satu hal yang membuatku merasa
Bahwa aku memang harus bertemu denganMu
Dalam rangkaian doa dan sholatku
Bermunajat padaMu, itulah yang ingin ku lakukan ketika malam tiba
Namun, jiwa busuk di dada slalu menarikku
Agar aku tak dapat berbincang denganMu ketika malam tiba
Ku pasrahkan segalanya padaMu
Karna Kaulah Sang Sutradara di hidupku…

~Vida Hasan~
Share:

22 January 2013

Buat Baba dan Ibu Adel

Pemalang, 22 Januari 2013

Assalamualaikum,

ibuuuu Adeeeel... apa kabar? Bapak Duta juga apa kabar? Baik-baik yaaa.. Bapak sama ibu, cukup membaca aja. Yah, mungkin sih ini semacam surat dari fans, surat cintanya fans kepada idolanya. Nah, saat ini aku lagi ikut proyek yang namanya #30HariMenulisSuratCinta. Setiap selasa, ada surat bertema gitu Pak, Bu. Dan selasa minggu ini adalah, mengirim surat cinta buat seleb gitu. Kenapa aku kirimnya ke kalian, karena emang kalian seleb banget buat aku. Pasangan seleb yang cool, paling sweet banget, dan paling apa adanya. Itu menambah kecintaanku, menambah sukaku sama kalian.

Aku gak nyangka banget kalo aku bisa bener-bener suka sama kalian. Cuma, yang paling sangat disayangkan adalah, aku slalu jaim di depan kalian. Itu disebabkan karna aku gak pernah PeDe. Aku cuma bisa menikmati aja melihat kalian berdua, seneeeeng bangeeet... rasanyaa adeeeem bangeeeet... Malu aja gitu kalo pas keberuntungan aku berjumpa sama kalian. Mungkin kalian hanya bersikap biasa, tapi bener-bener dah, kalo ketemu ibu dan baba itu rasanya jedar jeder gitu :| bingung mau ngomong apa. Pertama ketemu juga cuma bisa mendem rasa seneng aja. Aneh yaa.. padahal masih suka ketemu meskipun gak sering-sering, tapi groginya masih aja ada gitu.. Harusnya emang tiap hari deh ketemunya hehe...
Kalian bener-bener inspirasi buat aku. Gak cuma buat aku, tapi juga (mungkin) anak-anak Sheila Gank. Ini surat emang agak sedikit absurd sih sebenernya. Soalnya aku bener-bener nulis apa adanya -.- Maaf ya bapak Duta dan ibu Adel, kalo isinya absurd banget... :(

Aku gak akan cerita banyak di tulisan ini bu Adel, pak Duta. Aku hanya ingin mengungkapkan apa yang aku rasakan kalo pas ketemu kalian. Langgeng teruuuuus hingga ujung waktu... the both of you is so so fantastic *ngomong apa coba* -__- semoga aku bisa berjumpa kembali dengan kalian. Rangkaian kata ini memang tak seindah lagu yang disampaikan oleh bapak Duta. Tapi setidaknya, rangkaian kata ini mewakili perasaanku ketika berjumpa, ketika melihat kalian bersama. :)

Wassalamualaikum..

Dari fansmu

~Vida Hasan~


Share:

21 January 2013

Perbincangan Sore

Awalnya, gue cuma ngeposin sebuah gambar di twitter. Namun, ternyata isi gambar tersebut membuahkan diskusi yang panjang bersama teman-teman. Dan awalnya gue juga cuman ngepost status di fb tentang lagu anak-anak. Tapi lama-lama, malah muncul ke sinetron yang ditayang di televisi. Banyak hal sih, yang terjadi di dunia ini, yang kadang kala kita gak nyangka hal yang seharusnya tidak terjadi, bakalan terjadi. Gue, sebagai anak muda. Ceileeehh (agak sangat) miris kalo ngeliat kejadian yang aneh-aneh dengan psikologis anak-anak. Sumpah! itu bikin gue bener-bener miris. Anak-anak sekarang, berasa seperti orang-orang yang harus dijauhi dari masa lalu. Emang kenapa sih dengan masa lalu? Ada apa dengan masa lalu? Ya kalo masa lalunya negatif ya dijauhin aja, tapi kalo masa lalunya positif, so what????? Masalah gitu buat lo? Harusnya bangga dong, kalo punya masa lalu yang positif, terus dibagiin ke anak. Itu justru buat anak lebih bisa prihatin, lebih bisa menghargai.

Ah, gue jadi ngomong ngalor ngidul gak jelas gini. Well, intinya gue cuma mau cerita aja sih tentang anak-anak modern dan anak-anak klasik. Tapi kira-kira gue masuk anak modern apa anak klasik ya? :| gue sih pengennya dibilang anak klasi. Biarin. Biarpun anak klasik, biarpun cupu, biarpun ndesoni, tapi yang jelas gue seneng dibilang anak klasik. Soalnya, gue lebih banyak tahu hal positif jaman dulu. Bwahahaha :p

Jadi gini, gue tadi sempet ngepos beberapa berita. Awalnya terinspirasi sama bang Alit Susanto (@shitlicious) sih. Dia masang status twitt dengan tema lagu anak-anak, penyanyi anak-anak, dan pencipta lagu anak-anak. Gue ngepost di FB begini

"Oke, anak-anak sekarang itu (cuma) butuh Papa T.Bob kembali. Kasihan kan anak-anak terkontaminasi sama lagu-lagu yang tidak sewajarnya dengan umur mereka. Lagian, si orang tua juga bangganya luar biasa pas anaknya bisa nyanyiin (example) lagu cinta satu malam. Oh My Gooooooood... Dimana keadilan berada? Dimana? *Inspired by ngikutin TLnya bang alit susanto* :))"

Nah, terus temen gue ada deh yang comment:

Juwita said: Kita juga butuh orang-orang seperti bu Sud, pak Kasur, pak AT. Mahmud, kak Nunu, dan Eross SO7 (untuk membuat lagu anak-anak). Ini terjadi karena invasi paham kapitalis liberalis yang mengikis budaya.

mas Hariyono said: Lha aku nyari lagu anak2 jadul semacam Julius Situnggang, Janter Simorangkir, Fadly yang sarat dengan pesan moral malah ditertawain temen-temen kantor. Mereka juga pas kecil kenalnya lagu-lagu dewasa macam Betaria Sonata, Nia Daniati, Dian Pisesha, dll.

Amanda said: Ibu Kasur, ibu Sud juga dll juga dirindukan. Sosok simbah yang mengajarkan nyanyi lagu daerah juga sepertinya menghilang. Pergeseran budaya atau perubahan gaya?

Candra Cahyani Gani said: Di lain sisi para pencipta lagu anak juga mengeluh, mereka sudah mencipta tapi tidak laku di pasaran. It's about market! maybe the solution is campaign.

Di sela-sela perbincangan gue di facebook, si Fera ngeshare sebuah foto tentang anak-anak. Judulnya "Ditolak Cinta, Bocah SD mencoba Bunuh Diri." Ini gak wajar, ini gak wajar menurut gue. Kasian banget. Asli! Dan gue langsung ngeshare itu foto di twitter. Rame lagi dah perbincangan kali ini via twitter...

Dimulai dari Rula, terus akhirnya nyambung gitu ke temennya si Rula, terus temennya lagi, dan temennya lagi (mungkin).

Ini cuman masalah "salah asuhan." Mungkin anak sekarang lebih suka dikasi "makan" tontonan sinetron ketimbang buku bacaan :| mbok yooo dikasi buku bacaan apa gitu kek. Jadi kan tahu, legenda di Indonesia. Atau film yang mengandung unsur anak-anaknya. Bukan yang mengandung unsur percintaan ABG dan para dewasa -____-"

Kasihan yah, para "kurcaci-kurcaci" kecil. Gue pengen bantu.. tapi masa gue mau nyantuni satu-satu anak-anak di Indonesia -.- But, sebenernya bisa aja. Tapi harus ada yang mau ngebantu. Harus punya link gitu. Mungkin bisa kali dibikin grup, PEDULI ANAK INDONESIA. Jadi bisa ngajarin dalam berbagai hal. Macam-macam budaya, tarian tradisional, permainan tradisional, sama makanan pasar gitu. Banyak gengsinya sih kalo anak-anak sekarang. Istilahnya kalo gak bisa teknologi bukan anak gahooool -____- padahal dari teknologi juga bisa kok dibuat macam-macam permainan tradisional. Jadi, selain pintar teknologi tapi juga mengerti tentang tradisi...

Nah, kalo gue pikir nih emang pas jaman pak Soeharto emang paling topcer. Soalnya beliau bener-bener nerapin sistem disiplin banget. Yah... meskipun emang banyak hutang pada akhirnya :| Tapi kita gak bakalan mengerti lho sampai sekarang, emang bener gitu pak Harto korupsi? Wallahua'alam... Yang jelas gue suka pas pak Harto mimpin. Lebih tegas, lebih disiplin. Jadi gak asal clomot, gak asal tayang di tivi kalo ada macam sinetron dan lain-lain. Keren mah...

Terima kasih buat teman-teman yang menyempatkan dirinya berdiskusi. Sangat menarik sekali. Semoga ada perubahan untuk pendidikan kita dari segala hal. Amin...

Setidaknya memang harus bergerak menuju perubahan. :)

~Vida Hasan~








Share:

Tuxedo Bertopeng

Ini surat absurd cuma buat tuxedo bertopeng yang slalu buat aku gak bisa tidur beberapa hari terakhir... 

21 Januari 2013


Dear Tuxedo Bertopeng,
beberapa terakhir ini kamu selalu saja bikin aku ini galau. Apa sih yang sebenernya uda kamu perbuat ke aku? Aku cuma ingin berusaha lupa, lupa akan segala hal tentang kamu. Tapi kamu selalu saja menghantui pikiran dan perasaanku. Kamu pasti bikin jampi-jampi ya buat aku? Kamu pasti melakukan sesuatu hal biar aku selalu inget sama kamu, Tuxedo.
Coba, tanggung jawab! Lakukan sesuatu biar aku bisa melupakanmu saat-saat ini saja. Nanti, kalau skripsweetku telah usai, aku pasti mampu untuk memikirkanmu. #aseeekkk senang kan kamu? Kamu puas dengan kondisiku yang seperti ini sekarang ini? Ahhh... aku yakin, kamu pun pasti gak ngerti kok apa yang aku rasain. Kamu hanya memberikanku mantra, tapi aku tak dapat memberikan umpan balik untukmu biar kamu juga naksir sama aku. *Waaaaaooooow*
Hai Tuxedo Bertopeng, tiap hari, tiap waktu, tiap detik pikiranku melayang gak karuan entah kemana. Fufufufu pengen deh, minum jamu pelupa sementara waktu biar kamu itu bisa ilang dari pikiranku. Kamu itu selalu menggangguku. Padahal aku tak pernah mengganggumu.
Coba saja kalau aku mampu untuk menyukai cinta lamaku (hahahaa) pasti sekarang aku tidak akan mengingat-ingat namamu dalam otakku dan menyimpan namamu dalam hatiku ini.
Ahhhhh Tuxedo Bertopeng, Pleaaaseee doooonk jangan bikin aku pingsan ketika aku melihat kamu. Kenapa tatapanmu tajam seperti seekor elang yang akan memangsa? Kenapa kamu memberikanku tanda nama kamu ke dalam hatiku. Aku ingin menghapus namamu dengan tipe-x biar putih seperti sedia kala.

~Sailormoon~ :p
Share:

19 January 2013

Cuma 10 Kalimat

19 Januari 2013

Ini teruntuk sahabatku, terkasih, tersayang, dan tercinta @RanIsmail


(satu) halo kakak cantik.

(dua) apa kabar?

(tiga) slalu dalam lindunganNya yaa.

(empat) kakak yang perhatian.

(lima) kakak yang baik.

(enam) terima kasih telah menjadi sahabatku selama di Jogja.

(tujuh) selalu perhatian

(delapan) selalu "ngemong" aku :D

(sembilan) I Love Youuuu

(sepuluh) and I'll always be miss you


dari dududmu *kisshug*
Share:

18 January 2013

Tuan yang Berinisial R

Surat ini aku persembahkan untuk tuan R, yang slalu memberikan senyum untukku, memberikanku harapan, dan impian...

Tuan R,

uda lama banget kita kenal. Pertama kita kenal itu via sosmed ya. Aku kelas 3 SMA saat itu, dan tuan udah kuliah. Tuan, sejujurnya aku senang ketika berbincang dengan tuan. Rasa gundahku seakan sirna. Tuanlah yang slalu memberikanku senyum dan tertawa kala itu. Tuan, adalah orang yang sangat aku hormati, karena jasa tuan yang (menurutku) tidak ternilai harganya.

Tuan, saat aku membaca komentar-komentarmu, aku merasa terbang. Aku merasa hidup karna aku seakan lupa dengan masa laluku. Tuan yang slalu memberiku harapan dan impian. Sampai saat ini.

Tuan itu seperti obat penawar sakitku. Tuan itu seperti penawar malarinduku. Tuan telah menjadi "dokter" dalam hidupku. Oleh karena itu juga, tuan pun sekarang slalu menghantui hidupku. Bersembunyi dari balik bayang-bayang jiwaku. Ini hanya sekedar ungkapanku untuk tuanku, karna tuan slalu membantuku keluar dari jeruji besi kehidupan.

Tapi sekarang tuan telah menjauh, dan hatiku kembali merajalela tuan. Tuan, sembuhkan penyakit "hatiku" kembali seperti tuan menyembuhkannya ketika dulu. Karna dengan begitu, hatiku kembali utuh untuk tuan.

Dari yang "menjamumu"

~Vida Hasan~
Share:

Aku Kamu Hujan

Ini kepada hujan

Hujan itu kamu

Hujan itu aku

Tapi ternyata hujan itu bukan kita

Juga bukan kami

Hujan itu antara dua orang

Yaitu aku dan kamu

Hai kamu, hujan yang tak seharusnya membawa bencana

Hai kamu, hujan yang tak seharusnya membawa musibah

Hai kamu, hujan yang tak seharusnya membuat kerusuhan

Dan hai kamu, hujan yang seharusnya memberikan rahmat

Kepada aku, hujan memberikan bencana

Kepada aku, hujan membawa musibah

Kepada aku, hujan membuat kerusuhan

Dan kepada aku, hujan memberikannya rahmat

~Random Sore~
Share:

17 January 2013

D.U.L.U

Pemalang, 17 Januari 2013


Kepada yang tersayang dan terkasih,

halooo.. kamu apa kabar? semoga baik slalu ya. Aku slalu mendoakanmu meskipun kamu gak pernah mendoakan kabarku.

Dulu itu adalah waktu yang singkat, soalnya kita gak bisa ngerasain waktu bareng-bareng yang begitu lama.

Dulu adalah waktu yang singkat, soalnya tiba-tiba kamu hilang gitu aja di hadapan aku.

Dulu adalah waktu yang singkat, soalnya aku gak bisa ngerasain apa yang kamu rasain juga.

Dulu adalah waktu yang singkat, soalnya kamu juga gak bisa ngerasain apa yang aku rasain.

Dulu itu indah, dulu itu bahagia karena dulu itu adalah kamu.

Rasa yang dulu pun masih ada. Masih ada sampai sekarang. Masih tersimpan rapi sampai sekarang. Cuma untuk kamu. Iya, untuk kamu.

Dari aku yang dulu

~Vida Hasan~
Share:

16 January 2013

Untuk Lelaki Idaman Mama

Pemalang, 16 Januari 2013


Dear Bapakku yang ganteng,

ciyeee bapakku ganteng, ganteng banget malahan heheh... Semoga pas bapak baca surat ini, bapak slalu sehat walafiat dan selalu dilindungi Allah SWT. Bapak inget, dulu aku pernah buat surat kan buat bapak dan akhirnya dijadikan buku yang judulnya kumpulan surat buat ayah. Nah, ini adalah surat aku yang kedua buat bapak. Kali ini, aku gak mencetaknya, tapi aku tulis di blog biar orang pada tahu, kalo bapak itu lelaki yang hebat. Lelakinya mama yang selalu setia sama mama (aminnn).

Aku yakin, kalo bapak baca surat ini pasti bapak akan kaget. Kok bisa, aku nulis surat seperti ini? Ungkapan rasa sayangku untuk bapak gak bisa tersampaikan semua lewat lisan pak. Surat yang lalu pun belum cukup untuk menyampaikan rasa sayang, cinta dan terima kasuhku buat bapak. Masih banyak kata-kata yang ingin sekali disampaikan. Ini hanyalah semacam perwakilan dari kata-kataku buat bapak. Aku hanya bisa menuliskannya ke dalam beberapa kalimat yang mungkin kalo dibayangkan hanya sekedar gombalan kata-kata semata. 

Satu hal, bukan satu tapi beberapa hal bapak itu kalem, cuek dan meskipun sering ngomel-ngomel, bapak slalu saja bikin adem ayem suasana. Gak pernah nuntut anak-anaknya menjadi keinginan bapak. Membebaskan anak-anaknya untuk memilih jalur hidupnya sendiri. Aku bangga pak, aku senang dengan keputusan bapak yang selalu memberikan hak kebebasan untuk anak-anaknya. Terima kasih telah percaya pada anak-anakmu yang (masih) belum bisa memberikan "senyum" untukmu.

(Mungkin) hal yang buat bapak bangga saat ini adalah, aku akhirnya bisa lulus kuliah juga. Jadi, setidaknya tugas bapak telah selesai menyekolahkan aku. Tapi tapi, sekarang aku yang bakalan dilanda kebingungan karna aku harus mampu berdiri sendiri. Gak pengen lah kaya dulu pas masih "diasuh" sama bapak. Apa-apa itu bapak yang slalu ngebeliin aku, karna pengen anaknya seneng, karna pengen hidup anaknya gak kaya bapak pas dulu. Serba susah.

Dari serba susah itulah, (seharusnya) aku lebih bisa belajar pak, lebih bisa menghargai usaha bapak. Gak pengen setiap kali pengen beli sesuatu bilang "Pak, beli ini, Pak beli itu." Kayaknya memang bener-bener banyak maunya banget :| Bapak tahu, aku bangga banget pasang nama bapak di belakang namaku. Aku sering menggunakannya untuk username di social network, seolah-olah ingin mentenarkan nama bapak ke semua orang. heheh :D

Terima kasih ya pak. Terima kasih banyak sudah menyekolahkan aku sampai sekarang dari 17 tahun yang lalu. Doakan slalu anakmu pak. Love you always :*

Dari anak gadismu yang sudah (beranjak) dewasa
Vida Hasan


Share:

14 January 2013

Gara-gara Poconggg

Pemalang,  15 Januari 2013

Dear Abang Poconggg,


bang, apa kabar bang? Bang? Masih suka lompat-lompat kah? Gak capek apa, dirimu lompat-lompat terus? Mau aku pijetin? Tapi aku minta bayaran ya... Baru deh aku mau buat mijetin kakimu. Tapi pertanyaannya adalah emang situ punya kaki bang? Kaki dua-duanya kan diiket pake kain kafan -___- Tapi nih, meskipun abang poconggg itu diiket atas dan bawah, tapi abang tetepan paling keren kok. Sungguh! Suer! Gak boong :D

Aku tau abang pocong, tapi abang pasti gak tau aku. Iyalah, abang kan seleb twit yang terkenal di seantero raya. Nah, kenapa aku bisa bilang abang poconggg ini keren, soalnya abang tetep bisa mikir buat nulis, buat bikin karya, ngomong aja bisa. But, anyway btw busway yang ngetik karya abang poconggg siapa? Abang ngetik sendiri kah? Atau ngetiknya pake mulut atau pake hidung? Oh... jangan-jangan pake gigi kali ya :| bercanda bang, bercanda hihihii

Abang poconggg tau gak, ini surat apa? Tau gak? Jangan pura-pura gak tau tapinya, aku sedih nih, kalo abang pura-pura gak tau :| aku nulis surat cinta lhoh buat Abang. So sweet gak? Aku emang gak pandai pake kata-kata romantis bang, tapi (semoga) aku pandai juga memikat hati abang, soalnya hati abang juga uda memikat hati aku #eeaaa...

First time I saw your twitt (halah sok-sokan banget gayaan pake Inggris), gak tau kenapa ngerasa feelnya beda. Abang suka banget sama masang status yang aneh-aneh, tapi kadang bisa bikin ketawa ngakak sampek puas. Rahasianya apaan sih bang, biar dapet retweet banyak gitu kaya abang poconggg? Well, aku slalu berharap bisa ketemu langsung sama abang. Tapi ternyata, pas abang ke Jogja slalu aja momentnya gak tepat. Kenapa sih bang poconggg dateng disaat yang tidak tepat? Mesti deh jatuhnya pas aku lagi melakukan sesuatu hal yang memang gak bisa ditinggalin. Aku kan jadinya cediiihh :((

Aku naksir bang poconggg deh beneran, enggak boong :| Abang mau gak jadi pacar aku? #eh *dilompatin sampe mampus* -___- cuma ngefans kok bang, gak berharap banyak gitu biar bisa jadi pacarnya abang heeheh :p Abang ganteng nan keren uda punya pacar kah? pasti udah kan? Yaampuuuun.. beruntungnya si wanita, bisa dapet pacar kaya abang poconggg :D Soalnya, aku pengen bisa talkactive kaya abang, punya imajinasi luas, wawasan yang keren, dan bisa nulis terutama. Tipe idaman banget dah... Pengen bang, akunya punya pacar yang suka nulis. Jadi, biar bisa buat sharing.

Abang tau, bedanya poconggg sama gendurowo? Menurutku, kalo dipikir secara filosofis, poconggg itu unik banget. Kenapa? Ibaratkan poconggg itu sebuah masalah, yang harus dihadapin. Dia diikat atas dan bawah, hingga akhirnya dia gak bisa jalan. Makanya, dia harus bisa berpikir bagaimana caranya biar dia gak hanya bertahan hidup seperti ini. (Mungkin) ini adalah hal yang sangat bikin dia terkekang, karena dia tidak bisa bergerak dan hidup bebas. Sama seperti kita terkena masalah, pastinya, kita akan merasa terbelenggu sama masalah tersebut. Nah pada akhirnya, si poconggg pun tetep akan slalu berusaha berjalan terus, lebih tepatnya melompat untuk mencapai tujuan yang dicapai meskipun dia diikat di kepala dan di kaki. Yah ibaratnya kehidupan itu seperti itulah. Gak bisa bayangin sih, kalo dunia ini semuanya seperti poconggg hahahaha pasti bakal banyak yang melompat-lompat :|

Yah mungkin ini filosofi dari aku pribadi sih. Pemaknaan yang entah gak ngerti bener apa gak, tapi memang menurut aku begitu. But terima kasih telah memberikan makna tentang hidup dari kata poconggg. Kalo gak ada abang, aku gak akan kenal sama setan pocong. Pikiranku mesti bakalan serem terus. Semoga ada dunia perpocongan kalo gitu. Biar bisa kenal hidupnya pocong :|

Bang, bang... Ini surat isinya semakin gak karuan kayaknya kalo dipikir. Yauda deh, aku tutup aja. Lega rasanya bisa ngungkapin ini semua sama bang poconggg. Selalu menginspirasi dan bikin gokil. Contohnya aku, yang setiap hari semakin gak waras, udah gila malahan, no uda ditingkat gila akut karna uda naksir berat sama bang poconggg...

Semoga selalu sukses abang pocongggku yang ganteng nan imut nan nan nan... :* (Hidup (mati) Poconggg!!!) Berharap bisa bertemu langsung dengan abang pocong yang slalu memberi inspirasi buat aku.


~Vida Hasan~


Share:

11 January 2013

Dear Anyone


Dear anyone,
Sumpah, tangan gue gatel banget kalo gak nulis akhir-akhir ini. Rasa-rasanya tiba-tiba semua ide lagi meledak di kepala gue. Mungkin karna gue sekarang sedang berstatus mahasiswa yang sedang dalam kondisi tidak tetap. Istilahnya nih, gue lagi diambang antara mahasiswa dan bukan mahasiswa. Yap! Gue bukannya mau pamer atau gimana, tapi gue uda lulus meeeennnn... meski belum boleh make gelar di belakang nama gue. Lah gue belum diresmiin jadi sarjana soalnya. Masih digantungin, istilah laiinya dijadiin pemberi harapan palsu. Hahahahha...
Nah, hal yang lagi pengen banget gue omongin adalah, masalah buku diary. Gilak! Sumpah! Gue kangen banget nulis buku diary. Gue aja lupa gak tau di mana buku gue itu disimpan. Mungkin saja, udah dibuang sama bapak ibu gue, atau bahkan uda digigitin para hewan yang tidak punya peri kemanusiaan dan keadilan (baca: tikus). Itu buku, asli ‘ngena’ banget buat hidup gue. Sedih-sedihnya gue, seneng-senengnya gue, bahkan nih dimarahin sama bapak habis-habisan pun gue curhatin di buku diary gue. Oh meeeennnnnn kangen beraaaaatttt...
Terus sekarang, gue kudu ngapain dong? Gue aja gak tau? Gue kudu gitu ngulang dari awal lagi? Inget-inget kejadian pas dulu-dulu. yah... mending masih inget, nah kalo udah lupa kudu gimana coba? Gue sendiri aja bingung! Sumpah dah.
Buku itu berharga banget buat gue, buku buluk gue, buku kesayangan gue. Dari buku yang warna-warni sampe buku catetan bapak gue aja gue sikat. Dari gambarnya barbie sampai gambarnya kotak-kotak dan garis-garis pun juga gue punya. Tangan gue gatel meeenn.. gatel banget! Digarukin aja gak bakal sembuh, kuku-kuku gue aja juga ikutan gatel.
Well, berarti sekarang emang gue kudu inget-inget lagi sama cerita-cerita dulu. yah... meskipun dikit yang penting gue masih bisa gitu buat nulisin ceritanya. :D
*vida hasan* 28 Desember 2012.
Share:

Catatan Akhir Tahun

*The Late Note* :)


Gatel rasanya, kalo uda di akhir tahun gini, tangan gue gak ngetik-ngetik keypad laptop. Harusnya, gue kan bisa cerita banyak tentang masa-masa, impian dan harapan gue yang belum kesampaian dan yang uda kesampaian. Awal tahun lalu, tepatnya tahun 2012, jujur gue gak terlalu banyak harapan. Cuman satu harapan gue, yaitu bisa lulus kuliah, dan dapet kerja. Alhamdulillah, kedua harapan gue di awal tahun 2012 kemarin terkabul. Gue lulus tanggal 6 desember 2012 dan gue juga bisa kerja paruh waktu, meskipun cuman hanya satu bulan. Dan gue merasa kalo itu luar biasa mendapatkan pengalaman lebih dari berharga.
Well, tahun 2012 kemarin jujur lebih berharga dari biasanya. Umur gue nambah 1 tahun jadi 22 tahun, terus gue bisa ketemu sama temen-temen baru gue IMBSJI (Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Jerman Indonesia), gue bisa kerja part time meskipun cuman 1 bulan, terus gue akhirnya sidang dan lulus, meskipun belum wisuda, tapi itu emang target utama gue. Lulus. Tahun 2012 juga banyak memberi pengalaman yang sangat berharga. Lebih (mudah-mudahan) bisa menerima keadaan apapun, lebih bisa (insyaAllah) selalu ikhlas. Soalnya, gue merasa banyak perubahan di tahun ini. Mungkin cuman gue kali yang merasa perubahannya. :D
Januari awal, seperti biasanya, gue ujian freier Vortrag. Dan ujian kali ini ke Bali bareng anak-anak satu angkatan (2008). Ujian kuliah aja sampai jauh-jauh. Biar kaya liburan dan bisa main sekalian. Penat ngabisin waktu yang panjang di kampus. Selain itu, gue juga ngajuin proposal skripsi gue. Inilah saatnya (pikir gue), untuk berjuang biar bisa menyatakan resolusi di 2012. hehehe
Pengalaman yang lainnya adalah, gue bisa kerja part time di laundry. Gila meeeennn... meskipun cuman ngejaga, tapi ternyata butuh perjuangan dalam jangka waktu satu bulan. Gue pikir, gue gak bisa bertahan, tapi ternyata gue bisa bertahan meskipun cuman satu bulan. Gue jadi lebih bisa merasa, bahwa semua pekerjaan tidak ada yang mudah, butuh usaha dan kerja kerasa agar bisa dapat nilai 100. Itu didapat dari angka nol terlebih dahulu. Intinya pepatah bersusah-susah terlebih dahulu, bersenang-senang kemudian emang bener adanya. Gue jadi merasa lebih puas karena setidaknya meskipun gajinya gak seberapa, tapi gue seneng dengan hasil kerja keras gue. Gak cuman jaga laundry, tapi gue juga jadi tentor meeeennn... tentor bahasa Jerman. Yah, sebanding lah sama kuliah gue selama ini. Seenggaknya terbayar. Itu terjadi pas awal tahun juga.
Paling gak, tahun ini bener-bener tahun perjuangan buat gue. Ngerjain skripsi yang sempat pernah ditinggal almost 3 month, dan akhirnya setelah kembang kempis itu pun berhasil juga. Gue bangga, soalnya janji gue sama mama terpenuhi. Pas bulan Juni (pembayaran terakhir kuliah) gue janji sama mama “Ma, ini bakal jadi pembayaran kuliah yang terakhir. Vida janji, tahun ini (mentok bulan desember) vida harus lulus. Kalo masalah wisuda mah gampang. Yang penting lulusnya dulu yang dihitung dah.” Itu janji gue sama mama. Alhamdulillah, gue penuhin janji gue sama mama. Meskipun, emang pada akhirnya mevet banget bulan ke-12, yang penting mah tahunnya 2012.
Pembelajaran paling berharga, pekerjaan manapun itu akan terasa lebih mudah, sesusah-susahnya pekerjaan itu, jika dikerjakan dengan sungguh-sungguh akan menjadi hasil yang baik pula. Ya contohnya kaya gue ngerjain skripsi, cari duit meskipun dengan jaga laundry. Gue niat cari duit karna waktu itu (jujur) emang lagi butuh banget duit. Terutama buat uang saku gue ikut kongres ke Surabaya. Sebulan, yang lain pada liburan, gue berjuang di laundry. But, thanks so much buat mba Icha, umi Arimbi, yang uda mempercayakan laundrynya ke gue. Kalo gak ada kalian, gue mungkin gak akan ngerti, gimana caranya ngejalanin hidup biar bener-bener prihatin.
But frankly, gue kecewa sama diri gue sendiri, meskipun gue uda ngelakuin yang terbaik (menurut gue), tapi gue belum bener-bener bisa ngebahagiain orang tua gue. Kadang, bukan kadang lagi, bahkan hampir selalu setiap hari gue ngerepotin mereka. Dan gue janji, bakal ngebahagiain mereka sampai titik darah penghabisan gue (insyaAllah).
Nah, gue juga kudu makasih nih sama teman-teman IMBSJI tahun 2010-2012. Boleh lah dibilang, mereka keren dan luar biasa. Setidaknya ngeksis banget di dunia maya. Senang, bisa kenalan sama mereka, memberi sebuah pembelajaran yang berharga. Memahami karakter kalian masing-masing dan bisa bersendau gurau sama kalian. Itu hal yang menyenangkan buat gue. Kalian benar-benar memberi pengalaman yang begitu berharga. Tapi sayang, resolusi kongres yang seharusnya di Jogja gagal, gara-gara satgas Hima di UNY gak nyetujuin. Kalo bisa nekat mah nekat aja, tapi, ngatur anak buahnya yang agak kerepotan.
Tahun 2012 bikin gue dua kali khatam. Sesuai target, setidaknya minimal sekali dalam setahun gue bisa khatam. Ternyata tahun 2012 gue bisa khatam 2 kali. Berarti, tahun berikutnya gue harus bisa khatam 3 kali, bahkan 4 atau 5 atau 6 dan berkali-kali (amin).
Di tahun yang sama juga, gue bermain drama bareng sama adek-adek tingkat gue. Maklum, semester 8 saatnya buat mengulang mata kuliah yang nilainya jelek. But, alhasil masih sama saja nilainya, meskipun naiknya cuman sedikit. Tapi tetep disyukurin aja dah. Toh, ini juga uda berjuang semampu dan sebisanya gue. Ini beri pengalaman berharga, gue udah lama banget gak main drama. Gak menapakin panggung. Gue kangeeeeeeennn... dan terbesit dalam benak gue, pengen ikut teater lagi.
Nah, gue bakalan inget terus dah tanggal ini nih 6 desember 2012. Ini tanggal kelulusan gue, tandanya gue uda lepas dari kampus, dan siap melompat separo perjalanan lagi. Gue harus bisa bertahan dalam masa ini. Gue telah masuk ke yang namanya ‘hidup’. Inilah titik puncak, dimana gue harus bisa menonjolkan kelebihan gue di depan umum. Skill gue yang memang gak seberapa, tapi setidaknya gue harus nunjukkin itu.
Well, itu impian dan harapan gue taun kemarin 2012. Gue seneng, bisa mewujudkannya. Meskipun awalnya, target gue wisuda 2012. Tapi, lulus dulu pun lebih dari cukup buat gue.

*31 Desember 2012*
Share: