Showing posts with label celotehan. Show all posts
Showing posts with label celotehan. Show all posts

4 March 2018

Hijrah Itu Berat, Kamu Nggak Akan Kuat

Bismillahirrohmanirrohim,

Assalamua'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh,


Akhirnyaaa tulisan pertama di tahun 2018 launching juga. Setelah beberapa bulan mencoba untuk bisa menetralisirkan hati dan perasaan, saya mencoba untuk menuliskan kembali tulisan yang mugkin akan sedikit berbeda dari tulisan saya yang sebelum-sebelumnya. Coba deh dibaca tulisan saya yang sebelumnya banyaaaaaak banget hal-hal yang disampaikan mengeluh bahkan sampai suka mengeluhnya, saya sampai sering tidak bersyukur atas Rahmat yang diberikan oleh Sang Pemilik Hati ini. Astaghfirullohaladzim...

Padahal Allah itu sayang banget sama saya (bukan cuman saya ya, tapi sama setiap hamba-Nya), tapi setiap kali Allah kasih ujian, cobaan, seringkali saya selalu mengeluh dengan yang diberikan oleh-Nya. Tulisan-tulisan yang sebelumnya sengaja saya tidak hapus supaya saya bisa merefleksikan diri betapa saya menjadi si tukang pengeluh dan tidak pernah bersyukur. :(

Nah, 2018 ini membuat saya banyak sekali untuk instropeksi diri. Salah satunya untuk bisa kembali menata hati dan lebih banyak berserah diri pada-Nya, doakan semoga selalu istiqomah ya. Sebenarnya, perjalanan hijrah ini diawali ketika saya berada di penempatan. Bersyukur sekali dapat teman-teman satu penempatan yang kerjaannya slalu mengingatkan satu sama lain dalam hal apapun. Salah satunya saya dipertemukan dengan dua manusia yang berasal dari organisasi lain yang memang Allah takdirkan bertemu di sana. 

Suatu hari salah seorang dari mereka memang slalu banyak berbicara. Slalu nyinyir mah kalau bisa dibilang. Anak ini memang unik kalau nggak sesuai dengan apa yang ada difikirannya, slalu disampaikan langsung jika ada yang salah dari diri saya. Salah satunya adalah "aurat". Katanya, sebagai wanita, semua tubuh itu adalah aurat kecuali wajah dan telapak tangan. Hanya dengan sindiran halusnya yang suka bilang "Mbakpid, mana itu kaos kaki. Astaghfirulloh, sudah keluar tidak pakai kaos kaki pula" teguran ini memang sebenarnya bagi orang yang baru mendengar bisa menyakiti hati. Tapi entah ya, di saat anak ini slalu bilang demikian hampir setiap hari saya jadi merasa malu sama diri saya sendiri "Iya ya. Kaki itu adalah aurat perempuan, jadi harus menggunakan kaos kaki setiap kali mau keluar" saya mah cuman ngebatin aja demikian. But finally, hati ini selalu dilanda rasa penyesalan luar biasa. Bahkan melihat dua manusia ini ngaji dan sholat dhuhanya mashaAllah rajinnya saya jadi banyak belajar dari mereka.

Akhirnya saya memutuskan mengikuti grup ODOJ (One Day One Juz), rupanya untuk membaca tilawah saja beratnya ya Allah apalagi satu juz. Saya meyakinkan diri saya untuk bisa belajar bahwa ingin konsisten dan memegang komitmen tersebut untuk mengikuti ODOJ. Satu bulan pertama alhamdulillah saya bisa melewatinya, namun di bulan-bulan berikutnya saya selalu bolong-bolong dan jarang laporan. Alhasil di waktu yang tepat saat itu saya dikeluarkan dalam grup karena dinilai tidak konsisten dalam bertilawah. Sedih karena memang demikian peraturannya. Jika 3 kali tidak laporan berturut-turut maka anggota akan dikeluarkan dari grup. :((

Hati saya kembali berbalik tidak konsisten. Tapi saya belajar untuk konsisten sholat dhuha mengikuti dua manusia yang menginspirasi saya ini. Saya mulai berfikir "Mungkin Allah sengaja mempertemukan saya dengan dua manusia ini untuk bisa menegur saya lebih dekat dengan-Nya". Hingga terus-terusan saya belajar untuk tetap tilawah setiap harinya meskipun saya tidak kembali mengikuti ODOJ. "Begitu beratnya ya untuk hijrah di jalan Allah? Banyak cobaan kanan kirinya" :((
Baik, saya akan pelan-pelan saja belajar untuk bisa mengkonsistenkan ini semua. Pelan-pelan ya Allah, tuntun saya untuk slalu berada di jalan-Mu.

Di saat selesai penempatan saya masih sama, pun dalam hal berpakaian masih suka mengenakan celana dan jeans. Duh, iya pelan-pelan saja untuk bisa tetap berdiri tegak di jalan Allah. Setelah OPP selesai, saya memang belajar untuk bisa lebih membiasakan diri mengenakan rok daripada celana. Mengurangi menggunakan celana lebih tepatnya, lagi-lagi "Vid, pelan-pelan... Pelan-pelan inshaAllah yaa... jangan terlalu ngoyo dalam hal berpakaian". Setidaknya inshaAllah konsisten dalam hal lain, meskipun dalam berpakaian masih suka berubah-ubah. 

"Pak, Vida boleh nggak pakai jilbab atau kerudung besar?" Saat itu saya menyampaikan keinginan saya ke bapak. Bapak mengizinkan namun kembali lagi "pelan-pelan Vid, pelan-pelan. Allah tahu kok, kamu sedang belajar untuk memperbaiki diri. Belajar dulu belajar dulu". Memang berat ya, kalau kita tidak bisa konsisten dengan diri kita sendiri. Tapi yang membuat saya sangat tersentuh adalah di saat umat muslim Indonesia bersatu di kegiatan 212. Rasanya MashaAllah.... merinding melihat mereka berlomba-lomba untuk kebaikan dan membela agama Allah. Saya? Apalah diri saya ini yang masih selalu memikirkan keegoisan diri.

Di saat saya kerja di Jogja dibilang old modis, saya berusaha untuk selalu tetap menjadi diri saya apa adanya. Pakaian seperti biasanya, make up juga jarang-jarang but someone said, hey Vida, you work in the publich place, you must and you have to change your style. Duh, kalau memang kerjaan menyuruh saya untuk merubah penampilan saat itu saya memang ingin resign langsung. Dan Allah kembali menunjukkan kuasa-Nya. Allah membawa saya ke tempat di mana saya kembali bisa mengajar tanpa ada tekanan penampilan yang harus modis. Saya dipertemukan kembali dengan kawan di kala penempatan di Nunukan, BJ. Mungkin dengan cara ini Allah mau membimbing saya dan meridhoi untuk selalu berada di jalan-Nya. Ikut ngaji rutin meskipun 2 kali dalam sebulan di masjid istiqlal atau kadang suka tiba-tiba ikut kajian di mana gitu yang ustadznya berbeda.. hehe

Alhamdulillah, di tahun 2018 ini saya mulai belajar banyak tentang how to be a good muslim. Mengikuti kajian rutin tiap minggunya dan saat ini saya ikut komunitas YukNgaji chapter Depok. Kalau Dilan bilang, rindu itu berat, biar aku saja. Kami yang masih belajar islam (lagi), hijrah itu berat, kamu nggak akan kuat maka dibutuhkan hijrah jamaah supaya saling mengingatkan satu sama lain. Setidaknya, sekarang dalam hal berpakaian saya sangat meminimalisir menggunakan celana kecuali memang dalam keadaan akan berolahraga lari (masih sedih karena masih belum punya rok celana yang nyaman buat olahraga) :(

Memang benar "Allah tidak akan mengubah suatu kaum, kecuali kaum itulah yang merubahnya sendiri" (Q.S Ar Rad:11), tentu saja diri kita sendiri yang dapat mengubahnya. Dear, hidayah dari Allah kita jemput bukan kita hindari. Jika saja ingin berubah, maka berubahlah karena Allah. Allah benar-benar akan beri kita kemudahan jika kita mau berusaha untu slalu berada di jalan-Nya. Saya merasakan sekali kenyamanan yang luar biasa di saat curhat sama Allah. Kamu mau apapun Allah kasih, yang penting adalah kamu bersabar dalam setiap prosesnya.. Lama sih proses itu, karena setiap proses itu nggak ada yang instant. Pun makanan instant saja masih butuh proses panjang untuk bisa langsung instant. Betul kan?

Sungguh, cerita saya ini bukan bermaksud untuk takabbur, namun saya mencoba untuk merefleksikan diri saya di tahun-tahun sebelumnya. Saya muslim dari saya lahir, tapi apa yang sudah dipelajari? Apa yang sudah diamalkan? Hanya paham-paham saja tapi tidak turut serta mengamalkannya, suka liat orang berdebat tentang agama, tapi apakah kita sudah tahu ilmu yang sebenar-benarnya? Belajar dulu, belajar lagi dan belajar terus karena Allah. Saya hanya masih menjadi seorang pembelajar yang masih harus slalu butuh bimbingan. Makanya Allah menunjukkan betapa banyak teman-teman yang siap membantu untuk bisa saling mengingatkan satu sama lain, supaya hati tidak bisa dibolak-balikkan lagi. Yang Maha membolak-balikkan hati kan Allah, kita mah bisa apa ya? Betul sekali, memang Allah itu Maha membolak-balikkan hati, tapi jika tidak dari diri kita sendiri lalu dari siapa lagi? :')

Kau tahu lalu kau mau. Maka Allah senantiasa menunjukkan kekuasaan-Nya padamu
Maka berjalanlah di jalan-Nya. 
"Jika kamu lelah dalam berhijrah maka: Ketika engkau menuju jalan yang benar di jalan Allah maka berlarilah, jika sulit bagimu maka berlari kecillah. Jika kamu kembali lelah maka berjalanlah, jika itu saja tidak mampu maka merangkaklah. Namun, jangan pernah sesekali berhenti dan berbalik arah" (Imam Syafi'i)



Semoga bermanfaat ya Dear...

Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

-VidaHasan-
Share:

5 February 2013

Antara Impian dan Harapan

Ini cuma sekedar pendapat tentang impian dan harapan. Gak salah kan kalo gue bercerita tentang impian dan harapan itu? Dua hal ini sangat penting loh buat kehidupan kita. Soalnya impian sama harapan itu masih saling berkaitan. Ada impian dan harapan pasti bakalan terwujud kok. Amin deeeehhh...

Well, gini. (jujur) gue gak pengen banget jadi orang yang muna. Asli, gue gak pengen. Gak ada niatan banget dari diri gue buat jadi muna. Hmmm... Kadang, gue merasa minder aja sih sama temen-temen yang punya bakat lebih. Dia smart, cerdas, fashionable, terus dia juga supel, cantik, seksi, langsing, selain itu ya pokoknya it's almost perfect lah. Itu yang nyebabin gue sering minder sama temen-temen gue. Karna gue merasa, semua hal itu gak ada pada diri gue. Gue cuman bisa ngungkapin kata-kata lewat ini, iya cuman bisa diungkapin lewat tulisan-tulisan ini. Gue hanya bisa curhat sama layar laptop gue, yang sering muncul selembaran putih yang siap buat dicorehkan kata-kata. Gue curhatin semua kegundahan gue, antara impian gue dan harapan :')

Asli, sampai sekarang masih pengen banget jadi yang namanya penulis. Sebenernya, menulis selain dijadiin hobby, menulis juga bisa kok dijadiin profesi. So, gak ada salahnya sebenernya. Tapi kadang sebagian besar orang emang lebih memposisikan menulis itu hanya sebagai sambilan, sebagai hobby yang biasanya juga menguntungkan buat mereka. Hmmm... gue beneran pengen banget jadi penulis. Entah kenapa! Mungkin karna gue emang hobby nulis dari jaman-jaman kapan gituu. Gue berharap bisa jadi penulis terkenal sih, kaya penulis terkenal yang lain. Meskipun gue hanya bisa nulisnya kaya gini, nulis hal-hal yang absurd. Tapi mungkin dari menulis hal yang absurd itu biasanya lhoh, biasanya bisa jadi hal yang membanggakan. Biasanya tapi yaa jangan salah paham. Gue gak boong, sungguh menulis itu asik. Nulis apa aja, about everything, ceritain aja kegelisahan yang ada di benak lo. Karna kalo kata abang Raditya Dika, menulis itu diawali dari kegelisahan. Ini gue juga nulis karna gelisah. Gelisah karna pengen jadi penulis, tapi gak kesampaian. Hmm yaa seperti itu.

Menulis juga bisa bikin kita banyak temen. Bisa bikin kita sering sharing sama orang-orang yang ada di sekitar kita. Lebih banyak ngobrolnya, dan itu beneran asik. Sungguh. Gak boong. Soalnya nih, gue juga ikutan komunitas nulis gitu. Daaaaaannn setiap kali gue kumpul atau ketemu sama mereka, hal yang ditanyain sama mereka adalah "uda sering nulis di mana?" "uda bikin buku?" "ikut komunitas nulis apa?" pokoknya berbagai macam pertanyaan mereka lontarkan. Dan alhasil, bagi orang yang suka nulis tapi belum ikutan komunitas nulis itu anggapnya (mungkin) gak gaul. Soalnya banyak banget komunitasnya. 

Well, bisa jadi juga kan dengan kumpul sama orang-orang yang suka penulis bisa dikasih banyak masukan yang membangun tentang tulisan kita. Apalagi sharing nya sama yang uda pernah buat buku. Itu lebih cool lagi menurut gue, guys. Ini sih hanya sekedar cerita tentang impian gue. Impian gue yang pengen jadi penulis (tapi belum tercapai). Mungkin benar kalo yang dikatakan orang. Kita gak bisa menulis karna (bukan) kita gak punya ide, tapi karna kita malas. Toh, nyatanya nih, gue nulis sebisa gue. Gue nulis sesuai yang ada di benak gue dan otak gue. Yaaaaa meskipun memang agak absurd sih kalo menurut gue.

Keep Writing aja gitu intinya. Jangan merasa, lo gak bisa nulis karna lo gak punya ide, karna lo gak kreatif. Yah.. tergantung gimana kita mengisi kekosongan kita itu sebenernya. Ide bisa datang dengan lo baca, cari inspirasi lain, dan yah kadang secara tiba-tiba ide itu bakalan datang. Asalkan lo bisa nyrocos terus aja sampai mampus :D

~Vida Hasan~
Share:

11 January 2013

Dear Anyone


Dear anyone,
Sumpah, tangan gue gatel banget kalo gak nulis akhir-akhir ini. Rasa-rasanya tiba-tiba semua ide lagi meledak di kepala gue. Mungkin karna gue sekarang sedang berstatus mahasiswa yang sedang dalam kondisi tidak tetap. Istilahnya nih, gue lagi diambang antara mahasiswa dan bukan mahasiswa. Yap! Gue bukannya mau pamer atau gimana, tapi gue uda lulus meeeennnn... meski belum boleh make gelar di belakang nama gue. Lah gue belum diresmiin jadi sarjana soalnya. Masih digantungin, istilah laiinya dijadiin pemberi harapan palsu. Hahahahha...
Nah, hal yang lagi pengen banget gue omongin adalah, masalah buku diary. Gilak! Sumpah! Gue kangen banget nulis buku diary. Gue aja lupa gak tau di mana buku gue itu disimpan. Mungkin saja, udah dibuang sama bapak ibu gue, atau bahkan uda digigitin para hewan yang tidak punya peri kemanusiaan dan keadilan (baca: tikus). Itu buku, asli ‘ngena’ banget buat hidup gue. Sedih-sedihnya gue, seneng-senengnya gue, bahkan nih dimarahin sama bapak habis-habisan pun gue curhatin di buku diary gue. Oh meeeennnnnn kangen beraaaaatttt...
Terus sekarang, gue kudu ngapain dong? Gue aja gak tau? Gue kudu gitu ngulang dari awal lagi? Inget-inget kejadian pas dulu-dulu. yah... mending masih inget, nah kalo udah lupa kudu gimana coba? Gue sendiri aja bingung! Sumpah dah.
Buku itu berharga banget buat gue, buku buluk gue, buku kesayangan gue. Dari buku yang warna-warni sampe buku catetan bapak gue aja gue sikat. Dari gambarnya barbie sampai gambarnya kotak-kotak dan garis-garis pun juga gue punya. Tangan gue gatel meeenn.. gatel banget! Digarukin aja gak bakal sembuh, kuku-kuku gue aja juga ikutan gatel.
Well, berarti sekarang emang gue kudu inget-inget lagi sama cerita-cerita dulu. yah... meskipun dikit yang penting gue masih bisa gitu buat nulisin ceritanya. :D
*vida hasan* 28 Desember 2012.
Share:

Catatan Akhir Tahun

*The Late Note* :)


Gatel rasanya, kalo uda di akhir tahun gini, tangan gue gak ngetik-ngetik keypad laptop. Harusnya, gue kan bisa cerita banyak tentang masa-masa, impian dan harapan gue yang belum kesampaian dan yang uda kesampaian. Awal tahun lalu, tepatnya tahun 2012, jujur gue gak terlalu banyak harapan. Cuman satu harapan gue, yaitu bisa lulus kuliah, dan dapet kerja. Alhamdulillah, kedua harapan gue di awal tahun 2012 kemarin terkabul. Gue lulus tanggal 6 desember 2012 dan gue juga bisa kerja paruh waktu, meskipun cuman hanya satu bulan. Dan gue merasa kalo itu luar biasa mendapatkan pengalaman lebih dari berharga.
Well, tahun 2012 kemarin jujur lebih berharga dari biasanya. Umur gue nambah 1 tahun jadi 22 tahun, terus gue bisa ketemu sama temen-temen baru gue IMBSJI (Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Jerman Indonesia), gue bisa kerja part time meskipun cuman 1 bulan, terus gue akhirnya sidang dan lulus, meskipun belum wisuda, tapi itu emang target utama gue. Lulus. Tahun 2012 juga banyak memberi pengalaman yang sangat berharga. Lebih (mudah-mudahan) bisa menerima keadaan apapun, lebih bisa (insyaAllah) selalu ikhlas. Soalnya, gue merasa banyak perubahan di tahun ini. Mungkin cuman gue kali yang merasa perubahannya. :D
Januari awal, seperti biasanya, gue ujian freier Vortrag. Dan ujian kali ini ke Bali bareng anak-anak satu angkatan (2008). Ujian kuliah aja sampai jauh-jauh. Biar kaya liburan dan bisa main sekalian. Penat ngabisin waktu yang panjang di kampus. Selain itu, gue juga ngajuin proposal skripsi gue. Inilah saatnya (pikir gue), untuk berjuang biar bisa menyatakan resolusi di 2012. hehehe
Pengalaman yang lainnya adalah, gue bisa kerja part time di laundry. Gila meeeennn... meskipun cuman ngejaga, tapi ternyata butuh perjuangan dalam jangka waktu satu bulan. Gue pikir, gue gak bisa bertahan, tapi ternyata gue bisa bertahan meskipun cuman satu bulan. Gue jadi lebih bisa merasa, bahwa semua pekerjaan tidak ada yang mudah, butuh usaha dan kerja kerasa agar bisa dapat nilai 100. Itu didapat dari angka nol terlebih dahulu. Intinya pepatah bersusah-susah terlebih dahulu, bersenang-senang kemudian emang bener adanya. Gue jadi merasa lebih puas karena setidaknya meskipun gajinya gak seberapa, tapi gue seneng dengan hasil kerja keras gue. Gak cuman jaga laundry, tapi gue juga jadi tentor meeeennn... tentor bahasa Jerman. Yah, sebanding lah sama kuliah gue selama ini. Seenggaknya terbayar. Itu terjadi pas awal tahun juga.
Paling gak, tahun ini bener-bener tahun perjuangan buat gue. Ngerjain skripsi yang sempat pernah ditinggal almost 3 month, dan akhirnya setelah kembang kempis itu pun berhasil juga. Gue bangga, soalnya janji gue sama mama terpenuhi. Pas bulan Juni (pembayaran terakhir kuliah) gue janji sama mama “Ma, ini bakal jadi pembayaran kuliah yang terakhir. Vida janji, tahun ini (mentok bulan desember) vida harus lulus. Kalo masalah wisuda mah gampang. Yang penting lulusnya dulu yang dihitung dah.” Itu janji gue sama mama. Alhamdulillah, gue penuhin janji gue sama mama. Meskipun, emang pada akhirnya mevet banget bulan ke-12, yang penting mah tahunnya 2012.
Pembelajaran paling berharga, pekerjaan manapun itu akan terasa lebih mudah, sesusah-susahnya pekerjaan itu, jika dikerjakan dengan sungguh-sungguh akan menjadi hasil yang baik pula. Ya contohnya kaya gue ngerjain skripsi, cari duit meskipun dengan jaga laundry. Gue niat cari duit karna waktu itu (jujur) emang lagi butuh banget duit. Terutama buat uang saku gue ikut kongres ke Surabaya. Sebulan, yang lain pada liburan, gue berjuang di laundry. But, thanks so much buat mba Icha, umi Arimbi, yang uda mempercayakan laundrynya ke gue. Kalo gak ada kalian, gue mungkin gak akan ngerti, gimana caranya ngejalanin hidup biar bener-bener prihatin.
But frankly, gue kecewa sama diri gue sendiri, meskipun gue uda ngelakuin yang terbaik (menurut gue), tapi gue belum bener-bener bisa ngebahagiain orang tua gue. Kadang, bukan kadang lagi, bahkan hampir selalu setiap hari gue ngerepotin mereka. Dan gue janji, bakal ngebahagiain mereka sampai titik darah penghabisan gue (insyaAllah).
Nah, gue juga kudu makasih nih sama teman-teman IMBSJI tahun 2010-2012. Boleh lah dibilang, mereka keren dan luar biasa. Setidaknya ngeksis banget di dunia maya. Senang, bisa kenalan sama mereka, memberi sebuah pembelajaran yang berharga. Memahami karakter kalian masing-masing dan bisa bersendau gurau sama kalian. Itu hal yang menyenangkan buat gue. Kalian benar-benar memberi pengalaman yang begitu berharga. Tapi sayang, resolusi kongres yang seharusnya di Jogja gagal, gara-gara satgas Hima di UNY gak nyetujuin. Kalo bisa nekat mah nekat aja, tapi, ngatur anak buahnya yang agak kerepotan.
Tahun 2012 bikin gue dua kali khatam. Sesuai target, setidaknya minimal sekali dalam setahun gue bisa khatam. Ternyata tahun 2012 gue bisa khatam 2 kali. Berarti, tahun berikutnya gue harus bisa khatam 3 kali, bahkan 4 atau 5 atau 6 dan berkali-kali (amin).
Di tahun yang sama juga, gue bermain drama bareng sama adek-adek tingkat gue. Maklum, semester 8 saatnya buat mengulang mata kuliah yang nilainya jelek. But, alhasil masih sama saja nilainya, meskipun naiknya cuman sedikit. Tapi tetep disyukurin aja dah. Toh, ini juga uda berjuang semampu dan sebisanya gue. Ini beri pengalaman berharga, gue udah lama banget gak main drama. Gak menapakin panggung. Gue kangeeeeeeennn... dan terbesit dalam benak gue, pengen ikut teater lagi.
Nah, gue bakalan inget terus dah tanggal ini nih 6 desember 2012. Ini tanggal kelulusan gue, tandanya gue uda lepas dari kampus, dan siap melompat separo perjalanan lagi. Gue harus bisa bertahan dalam masa ini. Gue telah masuk ke yang namanya ‘hidup’. Inilah titik puncak, dimana gue harus bisa menonjolkan kelebihan gue di depan umum. Skill gue yang memang gak seberapa, tapi setidaknya gue harus nunjukkin itu.
Well, itu impian dan harapan gue taun kemarin 2012. Gue seneng, bisa mewujudkannya. Meskipun awalnya, target gue wisuda 2012. Tapi, lulus dulu pun lebih dari cukup buat gue.

*31 Desember 2012*
Share:

24 December 2012

K.E.P.O


Nah.. hello guys. Balik lagi nih sama gue yang kepo (suka ngepoin juga, suka dikepoin juga *apaan sih kepo*). Kali ini mungkin gue pengen cerita hal yang absurd, absurd aja deh mungkin. Soalnya nih, gue sendiri (jujur) juga bingung mau dibikin cerita kaya gimana. Setelah, gue jadi stalker di blog gue sendiri, gue jadi dapet ide mau nulis apaan. Hahaha Gak nyangka, pas gue ngestalk tulisan gue jaman-jaman bahila kala, ternyata isinya cuman galauan-galauan gue. Gilaaaaaa meeeeennnnnnnnn -____- mau jadi apa gue ini? Kalo cerita gue seneng banget ngegalau gini >,<


Well, gue mulai cerita dari yang namanya kepo (apaan sih kepo) gue aja gak ngerti! Tapi gue sendiri juga (jujur) kepo. Kalo kata yang tau arti kepo, kepo itu suka pengen tau urusan orang lain. Nah tapi kalo keponya buat merhatiin kita kaya gimana? Gak usah marah dong. Segala hal, segala sesuatu juga biasanya pasti pada pengen tahu urusan orang kan? Kasarannya deh ngegosip gitu. But better, emang kita juga jangan terlalu jadi orang yang suka kepo-kepo (bangeeeeet) takut-takut ujungnya kena hukuman penjara ehhh.... Maksudnya kena karmanya sendiri. Mungkin di sini ada dua kemungkinan kepo. 

First, kepo pengen tahu banget. Nah, kepo yang pengen tahu banget ini salah satu kepo yang paling nyebelin. Gue juga kalo dikepoin males juga kali ya. Ya abis, urusan orang pengen taunya banget. Hal yang biasanya sering dilakuin sama orang yang kepo pengen tahu banget adalah kumpul sama temen-temennya. Cari info, buat jadi bahan gosip :p Seringnya nih yang kaya gini cewek yang ngelakuin. Gue bukannya mau mandang (kasarnya) rendah buat cewek. Tapi bisa saja ini fakta yang membuktikan. Tapi nih, orang yang kepo pengen tahu banget ada sisi yang baik juga. Bisa aja dia care sama kita, khawatir sama keadaan kita, yang kadang bisa bersikap aneh, absurd yah gak jelas gitu deh. Bisa saja nih, dia jadi stalker juga di ajang sosmed gitu. Ngecekin hal-hal yang dilakuin kita misal statusnya, foto-fotonya kita di sosmed (gue juga pernah kok) :p Tapi itu gue lakuin karna gue emang care dan pengen nyambung silaturahmi lagi :D

second, kepo pengen tau aja. Kalo gaya kepo ini, style nya stay cool gitu. Sok gak mau tau urusan orang, tapi ujung-ujungnya juga pengen tahu. Hahahaha Anggapnya mah gak penting banget sama urusan orang lain. Tapi di satu sisi, dia emang bener-bener pengen tahu. Dengan gayanya yang 'sok cool' gitu, terkadang jadi berwibawa juga. Nah, terutama nih biasanya bagi cowok hihihi yang pengen tau urusan orang tapi bilangnya cuma pengen tau aja urusan orang :p (itu sih menurut pendapat gue). Kadang, cowok juga punya segi sensitivitas juga kok. Dia itu stay cool tapi ujung-ujungnya perhatian sama kita. Gak bisa dipungkirin lagi, gue biasanya nih sering ditanya sama para cowok tentang ceweknya yang deket sama gue atau bisa aja dia naksir sama salah satu sahabat gue, tapi dia gak berani ngomong sama orangnya :p terus dia ngeintrograsi gue deh. Gayanya emang sok cool, tapi sikapnya beuuuuuuuh beneran dia pengen tahu banget :p

So, gak ada salahnya juga sih kita jadi kepo. Miss Kepo atau Mr. Kepo ujung-ujungnya juga sama aja. Intinya, tiap orang pengen tahu keadaan orang lain terutama yang dia sayangi dan cintai (ealahhhh). Setidaknya jangan salah artiin tentang si kepo. Karna gak selamanya kepo itu buruk buat diri kita. Be positive thinking guys... :D
Share:

23 December 2012

The Most Beautiful Woman in The World

Dear Mama,

Yap! Mungkin telat kalau mau tulis ini. Tapi kalo dari kamusku gak akan pernah ada yang telat selagi kita punya kemauan :) Seharusnya, aku mengisi lembaran tulisan ini ke proyek #dearmama dan dijadikan sebuah buku kumpulan surat buat mamanya. Pasti keren, tapi itu terbit tahun lalu bertepatan juga pas akan memperingati hari ibu. But, for me, everyday is mother day.

Well, cuma mau bilang. Thanks for everything mama. Terima kasih untuk segala hal yang mama berikan untukku. Bahkan sampai saat ini, sampai aku sebesar ini pun belum bisa membalas apapun bahkan memberikan apapun buat mama. Aku tahu, aku bukan anak yang (boleh) dibilang mandiri, patuh, bahkan ngebahagiain mama pun belum. Aku masih manja, masih minta ini dan itu sama mama. Padahal mama banting tulang buat ngebiayain sekolah aku, kuliah aku, bahkan kos-kosan dan uang sakuku pun dari mama semua. Mungkin tidak hanya dari mama, tapi juga dari bapak. Aku merasa gak adil sekarang ini, tahun lalu aku nulis surat ke bapak, masa pas ada proyek nulis surat buat mama aku gak ikutan? Aku jahat kan ma? Aku gak adil kan ma? :(

Tapi mungkin gak masalah, meskipun suratku ini tidak tercantum di buku kumpulan surat anak buat mamanya, tapi surat ini (mudah-mudahan) masih bisa dibaca sama seluruh blogger di negeri ini, bahwa betapa aku sayaaaaaaaang banget sama mama. 

Aku pengen kaya mama, pintar masak, jarang mengeluh, bahkan ketika mama punya masalah pun, mama jarang membicarakannya. Sekali diobrolin masalahnya mama, pasti mama akan merasa pusing. Aku tahu, mama pernah bilang sama aku kalo mama punya benjolan di punggung mama. Itu sakit. Sakit kalo pas mama bilang ke aku kaya gitu. Aku merasa punya tanggung jawab, tidak hanya merasa bahkan sudah seharusnya aku bertanggung jawab buat ngejaga mama. Masakan mama juga paling top markotop buat aku. Gak ada lah yang nandingin masakan mama (semua anak akan bilang kaya begitu). Tapi beneran, masakan mama dibuat dengan perasaan cinta, hati yang tulus dan jari-jemari yang lembut. Di Jogja, aku gak bisa ngedapetin hal seperti ini ma. Aku slalu makan sesuka hatiku. Kalau pengen makan, ya makan, kalo gak, yaudah gak makan.

Ma, maafin kesalahanku ya. Karna aku belum bisa jadi yang terbaik buat mama. Aku tahu, mama selalu berdoa di setipa sujud sholat mama. Mama slalu mendoakanku agar aku slalu sukses dan bisa ngebahagiain mama. Aku janji ma, I'll promise, that I'll be a succes woman. *amiiinn*

Mama, sehat selalu. Tunggu agar aku bisa menjadi gadis yang bisa membahagiakan mama, tunggu agar aku bisa membalas semua kebaikan mama yang selama ini mama berikan buat aku. Meskipun, mungkin tidak sebanding dengan apa yang diberikan mama buat aku.

Terima kasih Ma... Terima Kasih. Selamat Hari Ibu. You are the most beautiful woman in the world. :")


~Vida Hasan~
Share:

Hujan dan Pelangi

Entah. Sejak kapan mulai jadi penyuka hujan. Ku pikir hujan itu mempunyai makna kehidupan. 

Aku suka dengan hujan
Aku suka bunga yang disiram oleh hujan
Aku suka bau tanah ketika hujan
Aku suka ketika hujan turun membasahiku
Aku suka saat hujan berhenti timbullah si pelangi
Aku suka apapun tentang hujan
Dan aku suka makna dari hujan :')

Luar biasa indah. Kehangatan, keromantisan, kejahatan, kenyamanan yang diberikan oleh hujan ada semua di sana. Dari sedih, suka, duka, lara, cinta it's all everything about rain. Ini membawa kesan yang begitu hangat.

Hujan kadang membawa kesedihan bagi beberapa orang, tapi hujan juga membawa kerahmatan bagi beberapa orang. Hujan adalah hal yang diciptakan oleh yang kuasa. Dia indah dan sangat menawan. Kadang hingga menerjang badai, kadang hingga menjadikan rontok seketika. Tapi aku sukaaaaaa :")


No Rain-No Rainbow :")

~Vida Hasan~


Share:

29 October 2012

Padhang Wulan (Lagu Dolanan Jawa)

Yo prakonco dolanan ning njobo
Padhang wulan padhange koyo rino
Rembulane sing ngawe-awe
Ngelingake ojo podo turu sore-sore

Yo prakonco dolanan ning njobo
padhang wulan padhange koyo rino
Langite pancen sumebar rina
yo padha dolanan sinanmbi guyonan

Feel something, when I sing this song. I feel so enjoyed. Ahh.. kangen masa-masa dulu...


Share:

17 August 2012

My 22'th Birthday

Wedeww.. telat banget gue cerita ini. Telat emang! harusnya ini uda 3 minggu yang lalu umur gue 22 tahum. Hmmm gak terlalu tua lah, selagi masih ada yang lebih tua dari gue :p

Well, gak ada si yang spesial dihari itu. Gue cuma duduk dan yah ngelakuin hari gue seperti biasa. Pokoknya mah, gak ada yang spesial lah pas hari itu. why? soalnya ya karna emang gak ada yang spesial, apalagi ada orang spesial disamping gue. Ngiri? No ngapain iri? gak papa kali, kalo pas ulang tahun gak ada yang nyamperin? Eh... siapa bilang gak ada yang nyamperin juga. Ada kok yang nyamperin gue pas itu. Tentu saja, my beloved friends yeaahh. Ada mpok @RanIsmail @HaniRosy and of course @meiLitaaa_ ini nih kado dari mereka, boneka yang dari dulu gue pengen banget punya!

Ini dia nih kenalin boneka dora gue, MonTos namanye..



Pengeeen banget dari dulu punya boneka ini. Tapi belum kesampean. Duitnya lebih penting buat yang lain dulu daripada buat beli boneka. but, they come and give me this. yeahh this!! Thank youuuuuuuuu so much my beloved friends. Love you more more :*

Kalian bikin ulang tahun gue ini lebih berarti!! :*

(4 August 2012)
Share:

16 August 2012

Tentang Merdeka

So, Guten Abend liebe Leute. Wuensche alles Gute fuer euch :')

Well, berbicara tentang yang namanya kemerdekaan pasti pada mikir. Sejujurnya negara kita sudah merdeka (beneran) gak sih? 
Kalo dari segi pandangan saya (sejujurnya) Indonesia belum merdeka sepenuhnya. Masih banyak sekali hal-hal kecil yang masih di jajah di negara Merah Putih ini.
Masih jauh dari kebebasan. Bukannya merdeka itu berarti "bebas" ? Bebas dalam segala hal, kemiskinan, korupsi, politik, dan segala macam.
But, saya lihat kemiskinan masih terjadi di negara kita ini. Masih jauh dari target. Banyak hal yang harus perlu diperbaiki. Mungkin dimulai dari para pejabatnya. Perlu ganti sepertinya. Sangat perlu, kenapa para koruptor harus dipertahankan dibangku tinggi itu? Semakin banyak orang yang tidak jujur, semakin banyak pula kemiskinan meraja lela bumi pertiwi kita ini.

Bebas, boleh saja tapi bebas juga memiliki batasan-batasan sendiri. Bukan bebas ngambilin duit rakyat, bukan bebas mengambil hal milik orang lain, bukan bebas sepenuhnya untuk kepentingan pribadi. Dahulukanlah wahai para petinggi petinggi kursi untuk bangsa kalian. Kenapa sih, sampe sekarang pun kurang bahkan mungkin jarang saya lihat kepeduliannya mereka. 

(Maaf) saya ingin sedikit bercerita. Tadi, saya sempat kesal dengan seorang bapak, beliau menggunakan mobil (cukup mewah) tapi sayang sikapnya boleh saya bilang (maaf) masih rendah sekali. Oke, apakah seseorang hanya dengan memiliki mobil mewah bebas melakukan hal yang mereka inginkan juga? Parkir sembarangan, padahal sudah tahu jalannya pun sempit. Mungkin memang sebentar disana, tapi mohon pengertiannya sedikit, mengalah sedikit, karena itu bukan jalan (punya) sendiri. Itu jalan orang lain. Ingin rasanya memberi sebuah "persembahan" namun, saya pun tetap mengalah. Dan ternyata adik saya bilang, yang memiliki mobil tersebut adalah petinggi "kursi" dih! waoooww! mana tuh sikapnya yang "merakyat" -__-

Dijaman sekarang susah menemukan orang yang benar-benar jujur, orang yang benar-benar mau memerdekakan orang lain dari kesengsaraan. Mungkin saya cuma bisa berkata karna saya emang tidak mampu untuk memerdekakan mereka. Tapi saya ingin dan berniat untuk memerdekakan mereka (amin).

Dan, merdeka itu adalah memerdekakan orang lain dari kesengsaraan, bukan memerdekakan diri sendiri untuk kebahagiaan diri sendiri pula. *Naudzubillah*
Share:

14 December 2011

It's all about You Dad.. #DearPapa

Dear papa,
         Hi Dad, how are you today? I hope may Allah always bless you everyday, everywhere and everytime.
         Pak, surat ini vida tulis untuk Bapak seorang. Untuk berucapkan terima kasih yang paling dalam karena Bapak selalu memberikan suatu hal yang baik buat keluarga dan diri Vida sendiri. Bapak, Vida tahu, 20 tahun selama Vida hidup didunia Vida belum bisa membalas apa-apa untukmu. Hanya sebuah ucapan terima kasih yang bisa Vida berikan, tiada materi yang Vida ganti selama 20 tahun itu. 20 tahun seharusnya adalah waktu yang tepat dimana seorang anak harus bisa membalas semua kebaikan yang telah kau beri.
         Bapak, maafkan Vida karena selama Vida hidup 20 tahun masih ada saja kesalahan yang Vida lakukan untukmu. Berbohong dan membangkang apa yang telah dikatakan olehmu. Ingat sekali saat Bapak mencambuk pantat Vida gara-gara Vida gak sholat, atau kalau tidak sekali tidak sholat Vida dan Mirza harus dapat hukuman 10 kali dijepret pake karet gelang yang betapa luar biasa sakitnya itu. Sampai Vida menangis seharian, mengurung diri di kamar dan tidak mau makan sama sekali, menganggap bahwa seorang Bapak Hasan Barudin adalah sosok yang sangat kejam, yang suka memukuli anak-anaknya dan tidak menyayangi anak-anaknya. Tapi rupanya Vida sadar, vida baru sadar, apa yang telah Bapak lakukan selama ini adalah untuk kepentingan dan kebaikan anak-anaknya, agar Vida, Mirza dan Aghiel bisa disiplin bisa menjadi panutan nantinya. Subhanalloh… kau sungguh seorang Daddy yang luar biasa, berani mengambil sikap dan tegas.
         Kenangan manis bersamamu sungguh tak akan pernah bisa dilupakan hingga akhir hayatku nantinya. Ingat juga, kalau Vida pulang ke rumah, pasti tidak akan pernah melewatkan obrolan sore denganmu di teras rumah. Karena, kau tempat menampung segala gundah gelanaku, kau tempat dimana aku bisa berkeluh kesah ketika Mama belum pulang kerja. Aku bisa memeluk sosok seorang laki-laki yang sangat aku jadikan pahlawan itu, It's You Daddy, It's You… I Love You So Much… ah ya… masih ada yang Vida ingat. Pas kelas 3 SD, kebetulan kantor Bapak deket sama sekolah Vida kan? Iya kan? Trus kalo pulang sekolah, Vida selalu mampir ke kantor biar bisa pulang bareng. Tapi pas kelas 3 SD dengan bangganya Vida bilang, Vida kan bukan anak TK lagi Pak, jadi Vida bisa pulang ngangkot kan bareng sama temen-temen yang lain? Dan jawaban Bapak adalah, belum boleh, Vida masih terlalu lugu untuk naik angkot sendirian, so… tunggu kelas 4 SD aja ya pake angkotnya. Vida nangis Pak saat itu, karena Bapak gak bolehin Vida buat pake angkot sendiri, padahal Vida pengen belajar yang namanya mandiri dan tidak bergantung lagi sama Bapak. Akhirnya Vida manut dengan keadaan terpaksa dengan hati yang masih menggerutu “emang Vida anak TK yang masih harus dibina terus apa?” Oh No… kata-kata itu kalau Vida ucapkan didepanmu mungkin kau hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala dan tersenyum kecut saja. Yah… siapa si anak yang gak tau pasti gimana ekspresi Daddynya kalau anaknya berkata seperti itu? *pengaruh sinetron tersanjung Pak…* hehehe :D
         You know, I grew up now… tumbuh menjadi seorang gadis dewasa yang ada kalanya bisa merasakan yang namanya jatuh cinta Pak. Vida tau kok, Bapak belum ngijinin Vida sama yang namanya pacaran. Hahaha… itu emang prinsip Vida, gak akan pacaran sebelum lulus kuliah dan kerja, but terkadang prinsip juga bisa berubah kan ya Pak? (hehehe :p) Siapa tau itu hanya emosi Vida sesaat, masa iya dari yang namanya TK, SD, SMP, SMA bahkan sampai kuliah pun Vida belum pernah sama sekali yang namanya merasakan pacaran lhoo Pak… sampai detik ini Vida menuliskan surat ini pun, Vida belum pernah menjajah dunia pacaran. Vida manut kan sama Bapak? Inget kok pesennya Bapak, “Dilarang pacaran sebelum lulus kuliah dan kerja” tapi tau gak pak, dengan prinsip yang Vida pegang tersebut pada akhirnya memunculkan banyak pertannyaan dibenak temen-temen Vida. “jangan-jangan kamu lesbi ya Vid? Jangan-jangan kamu gak suka cowok ya Vid? Apa kamu trauma? Atau gimana?” hahaha pertanyaan-pertanyaan itu sudah biasa terdengar ditelinga Vida Pak, jadi Vida mah anggepnya biasa saja kok. Terus nih yaa, sekalinya Vida naksir sama cowok pasti mereka pada nanya à waahh dirimu normal juga tho Da? Bisa suka sama cowok juga tho? Gubrak!! Anggepnya Vida ini beneran lesbian kali yaa.. hahaha :p Tapi itu engga beneran kok Pak, Vida masih waras dan normal. Hehehe :D
         Bapak, mungkin Vida gak pernah bilang 'I Love You' secara langsung dihadapanmu, kenapa? Karena Vida takut, Vida dibilang ngegombal dan ngerayu Bapak, padahal enggak sama sekali lhoo… haha Beneran enggak tahu kenapa, Vida takut kehilangan Bapak khawatir kalau Vida diperantauan orang ternyata Bapak sakit dirumah, takut belum bisa ngebahagiakan Bapak. Apa Bapak sudah merasa bahagia dengan apa yang dilakukan Vida ? (emang Vida ngelakuin apa buat Bapak?) masih nol kebaikan yang Vida perbuat untuk Bapak, belum ada sama sekali. Kuliah masih pake uang Bapak, uang jajan juga masih pake uang Bapak, kalo habis masih saja sering minta-minta “Pak, duit Vida habis, soalnya buat bla bla bla..” banyak alasan yang terucap dari mulut tapi tidak lewat hati. Selalu bohong itulah yang Vida lakukan padamu, padahal Vida tahu kau selalu berbuat apapun demi Vida demi keluarga. Kau adalah seorang sosok suami yang tangguh dan benar-benar menjadi panutan keluarga.
         Daddy, terima kasih terima kasih. Selalu memberikan kebahagian baik sedih suka maupun duka. Anakmu sekarang sudah beranjak dewasa, ingin sekali membahagiakanmu walaupun hanya sebentar walaupun hanya tidak seberapa dengan apa yang kau berikan padaku selama ini. Daddy, sungguh luar biasa pengorbanan yang kau berikan selama ini, entah apa yang harus ku beri ketika rambut sudah mulai berubah berwarna putih, ketika raut wajahmu mulai menjadi keriput ketika nantinya kau hanya bisa terbaring dalam kasur. (Astaghfirulloh, mudah-mudahan jangan) Vida sayang banget sama Bapak, Vida mau Bapak tetap selalu ada didekat Vida, Vida beneran gak mau kehilangan Bapak. Vida belum siap, belum siap untuk kehilangan sosok sepertimu Dad…
         Vida bangga memiliki sosok yang luar biasa sepertimu, menafkahi keluarga dan selalu memberikan panutan. Kalau kak lala (sang penulis terkenal lho Pak) :D inget Daddynya lewat lagu Daddy's Little Girlnya om Michael Buble, kalo Vida mah beda Pak. Vida inget selalu sama Bapak dan nangis kejer-kejer lewat lagunya Gita Gutawa featuring kak Doni 'Ada Band' Pak. Soalnya kenapa? Vida tau banget, Bapak mah gak lancar berbahasa Inggris makanya Vida pilihin lagu Indonesia saja biar Bapak tahu apa makna dalam lirik lagu itu. Hehe (piss ya Kak Lala) :p


         Begini lirik lagunya Pak, bisa nyanyinya enggak ya kira-kira si Bapak ini? Haha :D 
Yang Terbaik Bagimu (Ayah) à Gita Gutawa ft Doni 'Ada Band'
Teringat masa kecilku, kau peluk dan kau manja
Indahnya saat itu, membuatku melambung
Disisimu terngiang, hangat nafas segar harum tubuhmu
Kau tuturkan segala, mimpi-mimpi serta harapanmu 
Kau ingin ku menjadi, yang terbaik bagiku
Patuhi perintahmu, jauhkan godaan
Yang mungkin ku lakukan, dalam waktuku beranjak dewasa
Jangan sampai membuatku, terbelenggu jatuh dan terngiang 
Tuhan tolonglah, sampaikan sejuta sayangku untuknya
Ku terus berjanji, takkan khianati pintanya
Ayah dengarlah, betapa sesungguhnya ku mencintaimu
Kan ku buktikan ku mampu penuhi maumu…
….
         Doaku untukmu, semoga kau selalu dilindungi oleh Sang Pencipta dimanapun kau berada, setiap hari, setiap waktu. Dad… always Love you daddy.


         Dari gadis kecilmu yang beranjak dewasa
         Vida…
*ditulis tanggal 8 Februari 2011*
Share: