9 February 2023

CHILDFREE

Duh udah lama juga ya nggak ngobrol-ngobrol seru di blog ini. hehe
Pasti alasannya slalu nggak punya waktu, padahal padahal udah tau males dan mager trus nggak mau mikir. Capek!

Gara-gara ada perbincangan yang lagi rame aja sih ini, jadi gatel juga kepengen nulis dan ngasih komentar yang mungkin agak lumayan panjang kali, karena nulisnya juga di blog. Hwehehe

Well yeah guys, lagi rame polemik kehidupan nih tentang salah seorang influencer yang tinggal di Jerman dan nggak mau balik ke negara Konoha (kalo kata orang-orang sih). Apakah ideologi seseorang bisa berubah sedemikian rupa, karena ia menempuh pendidikan di negeri barat sana? Hmm, le' me tell you...

Sebagai warga NKRI nih yang sejak tahun 2015 balik ke Indonesia dan pernah tinggal di Jerman, yang merupakan salah satu negara mbak influencer tersebut rasanya uhuy ulala. Uhuy ulalanya kenapa? Ternyata, kalau kita pegang prinsip kita bener-bener nih mau bagaimanapun kita tinggal di negeri barat insyaAllah ideologi kita yang udah dipegang itu nggak akan tergantikan. Alasannya simple, kita punya Allah yang 24 jam ada buat kita, bersimpuh dan minta pertolongan semoga dijauhkan dari segala hal yang menimpa keburukan ke kita. Itu aja...

Nah, terkait childfree yang dilontarkan oleh mbak influencer tersebut memang agak cukup "anarsis" sih ya hampir mirip sebelas dua belas lah ya sama anarkis. Dari beberapa informasi yang kudapatkan tentang mbak-nya tersebut, ia memperoleh sifat narsisnya dari Ibunya. Hmmm... I will tell you just from my point of view. 

Unfortunately, sangat disayangkan sebenernya ketika mbak-nya ini memilih untuk childfree. No, I'am not disagree, but how pity her decision. Childfree memang betul sebuah pilihan dan itu hak masing-masing orang, tapi coba deh apa iya doi sudah bener-bener discuss sama pasangannya, sama keluarganya (terutama kedua belah pihak) bahwa doi memilih untuk childfree. Kalau segala keputusan "ini kan hidup gue, jadi nggak perlu ada deal dari pihak lain terutama keluarga", itu berarti doi mementingkan egonya sendiri. Bukan begitu?

Apa doi nggak memikirkan perasaan yang lain, saat doi mengambil keputusan tersebut? Logika boleh terus berjalan, but you have also to respect with others. Kesel juga nih jadinya meskipun ya ujung-ujungnya I apreciate her decision. Balik lagi deh sama kata "sayangnya" itu ya guys ya..

Kenapa sih, vida bilang sayang bangeeet..

Mbak Gitasav ini wanita cerdas dan mandiri, dia slalu punya pemikiran-pemikiran unik dan out of the box banget. Rasanya sayang, kalau mbak Gita sebagai perempuan tidak mau meregenerasi pemikiran-pemikiran uniknya ke anak-anaknya kelak. Anak cerdas itu lahir dari seorang ibu yang cerdas pula bukan? Waahh.. Ini sih yang sangat disayangkan. Padahal mbak Gita bisa saja melanjutkan mimpi-mimpinya yang kelak juga akan dilanjutkan oleh anak-anaknya. 

Hmm.. kalau berpikir bahwa childfree itu bisa menekan penuaan, buatku juga kurang logic. Kalau yang dikhawatirkan doi adalah berisik karena mendengar teriakan anak-anak, nggak bisa tidur 8 jam, trus cepet tuanya sebenernya bisa juga diantisipasi. Aku rasa, mbak Gita pasti orang yang sangat well prepare. Kalau bisa membuat perencanaan diri saat ini, kenapa nggak mencoba buat membuat perencanaan yang lainnya? Daaaan paling penting, orang se cerdas mbak Gita, masa sih nggak bisa memberikan dampak baik buat keluarganya? Bahkan bisa jadi contoh buat keluarga dan keturunannya kelak loh.

Katanya, perempuan itu harus berdampak buat lingkungan sekitarnya? Katanya, perempuan itu harus mandiri? katanya, perempuan itu harus mempunyai pendidikan yang layak dan setara sama laki-laki? Naaaahhh.. dari segala hal yang disampaikan di youtube-nya doi tentang a woman independent, kalau doi kepikiran mempunyai anak kan bisa saja justru jadi belajar banyak hal.

Jadi kepikiran, sebenernya yang dipikirkan doi itu justru di jangka pendeknya deh, bukan di jangka panjangnya kalau punya anak. Duuuh, schade lah pokoknya kalau pemikiran cerdasnya ternyata cuman seuprit itu, sampai nggak memikirkan jangka panjangnya. I am still not married, but I will. Hakikatnya pernikahan adalah selain punya pasangan untuk menemani hidup, ada sustainability buat kelangsungan hidup dalam sebuah keluarga.

Ya kenapa aku bilang doi cuman mikir jangka pendeknya? Dari komentar doi yang anak-anak itu berisik dan bikin nggak bisa tidur selama 8 jam. Padahal yaa itu hanya akan terjadi di masa-masa usia emas si anak, kalo udah gede juga kan nggak akan berisik toh? Bahkan doi bisa kok tidur sepuasnya selama 8 jam kalau udah gede. Nah, klo anaknya udah gede pun doi masih bisa perawatan bareng, bisa diskusi hal-hal menarik dari pemikiran-pemikirannya yang berkembang, dan akan jadi sohib yang ngeklop banget pokoknya. Seyakin itu...

Ibarat kata, saat pertama kali mbak Gita mau ke Jerman pun juga pasti ada susahnya kan? Terus sekarang jadi influencer yang dipandang dengan pemikiran-pemikiran uniknya, yang bisa menghasilkan cuan sendiri dari bekerja dan content creator. Jadi, ada kebaikan-kebaikan hakiki yang didapat seandainya non childfree.

And then, kodratnya seorang perempuan yang berbeda dari laki-laki ya memang mengandung, melahirkan dan menyusui. Dari kodratnya itu, wanita jadi sangat dimuliakan. Pemikiran feminis kalau dalam islam itu, jadilah madrasah buat anak-anak kelak, karena Ibu adalah madrasah utama bagi anaknya. Dalam Islam pun wanita itu masih bisa mandiri, faktanya Ibunda Khodijah sebelum menikah dengan Rasululloh Sallahualaihi Wassalam berdagang dan bahkan saudagar kaya raya. Pun setelah menikah dengan Rasululloh dan memiliki keturunan, Ibunda Khodijah masih tetap berdagang. 

Ibunda Khodijah melahirkan keturunan yang cerdas dan bahkan sangat tawadu', memiliki rasa empati terhadap sesama. Coba deh kurang apa? Hmmm

Aku sih masih berharap mbak Gita mau melepas ego dengan kata childfree dan merespon hal-hal baik dari netizen, karena mbak Gita juga nggak bisa lepas dari kuasa-Nya. Kalau Ia sudah berkata, maka mbak Gita nggak akan bisa berbuat apapun kan? :) Harapanku juga mbak Gita akan melahirkan keturunan-keturunan yang cerdas seperti mbak Gita, karena seriusan pengen liat the next Gitasav and Partohaps. :)


Udah sih itu aja, komentar tentang childfree yang dilontarkan oleh mbak Influencer ini. :)

-vidahasan-

Tua itu pasti
 Menjadi dewasa itu pilihan
Bagaimanapun dirimu nanti
Ada Ia Yang Maha memberi keputusan


Share: