8 June 2016

Romansa Ramadhan di Sebatik [1]

Widiiii wiiddiii rasanya sudah bulan Ramadhan lagi. Yap! Ramadhan tiba, Ramadhan tiba. Marhaban ya Ramadhan, marhaban ya Ramadhan. Ahlan Wa Sahlan :)

Ini puasa hari ketiga di bulan Ramadhan tahun 1437 H. Alhamdulillah, setidaknya saya dapat merasakan kembali ber Ramadhan di tanah air dan menikmati ibadah yang 2 tahun lalu entahlah sungguh tidak karu-karuan karena padatnya jadwal kerjaan yang (sulit) ditunda-tunda :( Meskipun kembali di bulan Ramadhan ini juga jauh dari keluarga namun ada hikmah tersendiri yang bisa saya ambil. Iya, hikmah luar biasa yang mungkin tidak bisa saya dapatkan ketika saya harus selalu terus menerus bersama dengan ayah Ibu di rumah.

well, rumah memang sangat menyenangkan apalagi berkumpul bersama dengan keluarga tercinta adalah hal yang sebenarnya sangat saya nantikan selama 2 tahun ini. Menikmati masakan bunda di rumah, bercengkerama bersama dengan ayah, sesungguhnya adalah hal yang paling dinantikan. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan meskipun kami berjauhan kembali. Romansa kami masih tetap terjalin inshaAllah.

Yap! di desa penempatan saya ini pun tidak jauh menyenangkannya. Berkumpul bersama dengan keluarga (angkat) baru yang baru saja beberapa bulan ini berada di sekeliling saya. Entahlah, ada rasa saya mengenal mereka sudah lama sekali. Keakraban yang terjalin ini berasa menjadi peluru untuk saya sesungguhnya. Kenapa peluru? Iya, takut kalau nanti ketika masa penugasan saya selesai, akan ada tembakan menuju ke hati saya :( 

Sungguh, orang-orang inilah yang membuat saya merasa nyaman dan merasa terlindungi di tanah rantau. Pun demikian, sahabat-sahabat relawan yang pengaruhnya juga sangat besar bagi diri saya ini. Iya, selayaknya saudara yang saling melindungi satu sama lain. Ada hal yang selalu dicengkeramakan, ada hal yang selalu ingin ditertawakan, ketika marah slalu diingatkan, ketika sedih dan diam selalu terhibur. 

Ramadhan ini, semoga menjadi Ramadhan kareem berkah yang luar biasa. 

Adakalanya cinta itu tumbuh menjadi buah yang akan slalu ditanamkan kembali. Meskipun buahnya terkadang pun berulat, namun cinta itu akan slalu tumbuh seiring perjalanan yang disemaikan benih-benihnya...

--Sebatik, 8 Juni 2016--
vidahasan


Share:

4 comments:

Fatiyatul Islam said...

Semangat Mbak Vida! :)

ARVIDA RIZZQIE HANITA said...

Wiii terima kasiiiih banyaaakk :)

Ejak said...

Semangaat terus menerus untuk menginspirasi mbak, ditunggu cerita lainnya mbaak :)

ARVIDA RIZZQIE HANITA said...

Waaa terima kasih mas ejak. InshaAllah.. *ngerapel buat tulisan langsung* :D