10 June 2015

Prague-- solo trip (2)

Prague, 24.05.2015

Pagi itu...
Iyaa dan aku jalan sendiri deh, keluar dari stasiun kereta pukul 6 pagi. Sepertinya aku menjadi seseorang yang aneh sih saat itu, gegara ngegembel di stasiun bahkan sampai tidur dengan santainya di sana hahaha... Asliii mah seriusan parahnya... Nggak papa, yang penting semalam udah terlewati dan hari ini berencana mencari hostel lagi. Mudah-mudahan masih ada kabar baik hari ini disela mencari kamar hostel.

Well, sembari menyelam minum air, begitulah kemungkinan peribahasanya hahaha... Jadi sembari mencari hostel mengunjungi beberapa tempat menarik di Praha. Di dekat stasiun ada museum nasional praha, dan sebelahnya ada gedung theater. Gedungnya sih biasa aja, ya secara bangunan Eropa semuanya juga sama-sama aja gitu-gutu doang. Cuman mungkin arsitektur dan bentuknya yang menjulang tinggi itu bikin mewah. Makanya terkesan luxus banget gedungnya. Aku jalan melewati toko-toko, beberapa kali bahkan dari kemarin mondar mandir melewati toko-toko di jalan ini sampai (mungkin) bosan. Iya, soalnya hostel yang dicari salah satunya ada di tempat ini, tapi sedari kemarin belum ketemu juga 😔😔😔 kali ini sih dipastikan harus ketemu sama hostel buat nginep semalam.

Ah ja... Setelah diteliti, yang awalnya masnya bohong tapi taunya beneran ada. Si Hostel Orange (nama hostelnya) nyelip gitu di samping toko. Yaampuuuuunnn... So, aku langsung masuk dan mencet bel. Oh iya, kalo di Eropa hostel memang 24 jam, tapi untuk keamanan, mereka slalu menutup pintu utama mereka jadi biar bukan sembarang orang keluar masuk. Makanya di sini slalu dikasih kode pintu atau kunci dan yang bisa masuk cuman tamu dari hostelnya itu. Aku kembali excited lagi dan bertanya pada bagian receptionis, "do you still have one bed for tonight? Just one night I need it" -- "hmm sorry we have full booked" -- "ah oke, thanks. Bye bye..."-- 2 hostel rekomendasi dari si masnya semalem masih aja penuh, dan tinggal 1 hostel rekomendasi lagi yang harus dicari.

Perjalanannya belum berakhir, aku masih harus melewati kota tua rupanya untuk mencapai hostel itu. Padahal dari semaleman nyari tapi seriusan nggak ketemu-ketemu. Pake bawa tas ransel yang beratnya nggak tau berapa lagi hoah... So, daaannn yaaampuuuunn aku mlong seriusan mlongo hostelnya itu persis banget di depan hostel yang direkomendasiin masnya. Huaahh aih parah lah ini haha gini aja nggak liat. Habisnya hostelnya sih nyempil gitu, makanya deh nggak liat. Apalagi banyak banget orang berlalu lalang di daerah ini. Iya maklum, ini kan letak wisatanya, kota tua di Praha maka jadilah rame bejibun banyak orang 😭😭😭

Aku kembali excited lalu memencet bel hostel. Pas masuk dan tanya "Excuse me, do you still have one bed for tonight?" --"yes.. We have more for tonight" -- (aaa wajah seriusan lega dan senyum merekah) I wanna take one bed for tonight" -- "yes, but you can check in at 14:00 o'clock. You should here to come later" -- "aha.. Ok! Should I may be booking or write my name?" -- "no, you shouldn't. You dont need it, come more later" -- "ah ok! Thank you, then I'll be coming later. See you..." Hoah seriusan akhirnyaaaa dapet hostel, akhirnya nggak gelandang lagi. Tapi tapi haha sampai jam 2 siang ini berarti harus muter-muter nggak jelas. Iya emang nggak jelas. Tapi nggak masalah sih karna Praha itu ramenya seriusan pake banget, kemungkinan besar kalo jalan-jalan pagi seperti ini sendirian nggak masalah. Justru lebih menyenangkan dan menikmati suasana kotanya.

Menelusuri kota tuanya, di bagian pusat kota tua ada gedung Rathaus. Bagi saya yang menarik adalah jam yang berada di gedungnya ini. Berbentuk semacam angka romawi kuno, tapi rupanya ini adalah jam astronomi yang dibangun oleh raja Johan von Böhmen. Jam ini dibangun pada tahun 1410, dan memiliki beberapa makna. Pemaknaan jam astronomi ini sangatlah panjang haha jadi bisa dibaca di wikipedia gitu sendiri 😁 Tapi jamnya seriusan unik, and as your information Praha salah satu kota paling tua di Eropa tengah yang masih berdiri kokoh sejak perang dunia kedua. Kota ini memang cantik dan bangunannya pun seriusan tua-tua haha.. Sekalipun semua gedung di Eropa hampir sama, tapi kesan pertama pas melangkahkan kaki di kota ini adalah kota ini cantik dan menarik. Mungkin karena terbawa suasana banyak yang datang di kota ini secara berpasangan haha (nggak ada hubungannya sama cantik dan menarik. Pfftt).  Nah, bersebalahan dengan gedung Rathaus (gedung pemerintahan), bangunan kokoh gereja juga berdiri di sana. Bangunannya gothik semacam seperti di Köln, namanya Teynkrirche (gerej Teyn). Gereja ini dibangun pada pertengahan abad 14 sampai abad 16. Selain gereja ini ada juga Kathedral Veits yang dibangun atas perintah raja Böhmen, dan kathedral yang paling tua di Praha. Sembari memotret, sembari menikmati suasananya. Saat itu memang sedang sepi dan masih belum banyak orang jadi masih bisa santai dan benar-benar menikmati. 

Setelah itu, aku berjalan mengarah ke Karlsbrücke (jembatan Karls), salah satu jembatan tua juga yang ada di kota Praha. Karlsbrücke dibangun pada abad ke 14. pas nyampe sana seriusaaaannn cantiiikk... Di setiap sisi di jembatan ini ada patung-patung berdiri kokoh di sana. Patung ini semacam patung heilligen (malaikat), dan masing-masing juga membawa kabar berbeda-beda. Sayangnya aku nggak tau gitu setiap patung bermakna apa hehehe.. Ini belum sampai menyebrang ke ujung, karna setelah jembatan ini masih ada lanjutan dari kota tuanya juga. Aku bawa banyak barang makanyalah saatnya berburu sarapan dan akhirnya ujungnya mampirlah ke Mc Donalds 😌😌😌 iya sekalian mau numpang internet. Harap maklum, akunya lupa beli pulsa khusus EU haha jadi kalo mau internetan harus numpang dulu gitu ke McD atau Starbucks 😝 sembari menunggu sekitar pukul 2 siang, seriusan mah akunya kaya orang ilang banget. Terluntang lantung di jalanan. Bolak balik nelusurin kota tua Praha. Memang sudah berencana pengen ke beberapa tempat lagi, tapi dengan bawaan begini nggak bakalan nyaman. Nggak bakalan... Seriusan berat dan pundak uda kaya mau jatuh ke bawah haha (ah lebay lo vid. Biasa juga nguli kaya gituan) 😁

But well, nggak papa deh melanjutkan perjalanan kembali dengan bawaan bejibun begini. Sebenernya selalu nyasar-nyasar nggak tau arah aku jalannya. Beberapa kali lewat tempat yang unik tapi nggak ngerti itu tempat apa haha maaf ye pemirsa, aku kurang baca buku soalnya. Jadi pas di Praha berkunjungnya ke tempat yang punya nama doang. Tapi pas diliat ada juga yang menarik yaitu Synagogue (tempat persembahyangan orang Yahudi). Pas itu nggak bisa masuk, padahal juga penasaran mereka sembahyang seperti apa. Tapi die Hauptsache masih bisa ngeliat synagogue sih. 

Selain itu, di sana ternyata juga ada Vihara. Aksen bangunannya juga dibuat kesan Eropanya. Bahkan aku sampai nggak ngeh kalo ternyata itu adalah vihara, karena bentuknya seriusan bukan vihara. Oh iya ada lagi nih, kota ini juga kotanya si Franz Kafka. Siapa itu Franz Kafka? Haha seorang sastrawan yahudi Jerman Yang lahir di Praha, besar di Jerman dan meninggal di Wina, Austria. Karya-karyanya pun luar biasa --karyanya mah sering banget dibuat skripsi nih buat mahasiswa jurusan bahasa Jerman yang ambil sastra :p-- bahkan di pusat kota tuanya ada juga Cafe Franz Kafka. Asik lah pokoknya huehehe...

Nah, setelah seharian muter-muter kaya orang ilang, saatnya menuju ke Hostel dan meletakkan barang yang bejibun Yang seharian aku tentengin pokoknya aje gilee ajalah gitu nentengin barang seharian. Iya kan pake ransel gitu, maleslah kalo pake koper segala. Kalo pake koper kan nanti nggak terliat backpacker. Apaan sih viiiiidd hahaha...

Also, pas masuk hostel kebetulan penjaganya ramah gitu dan santun. Ditawarinlah kamar yang memang khusus untuk wanita. Agak mahal tapi lumayanlah daripada yang unisex. Pas masuk kamar hostelnya pun nyaman, asik banget lah pokoknya tempatnya. Jaraknya juga nggak jauh dari tempat wisata. Pokoknya hostelnya recomended banget menurutku. Nama hostelnya Hostel Komer jaraknya dari stasiun sekitar 1,5 km, dan ini berada di pusat kota tuanya Praha. Harga sewanya sekitar 400czk (atau sekitar 17,40€ pro Person). Kamarnya ada dapur, dan sekamar bisa digunakan untuk berempat orang, kamar mandinya pun berada tepat di depan kamar yang aku tempati, nyamanlah pokoknya. Oh iya, satu hal yang harus diperhatika, karena saat itu roller jendelanya lagi rusak jadi pas ganti pakaian harus hati-hati, nggak boleh nag. Karena itu kamar udah langsung berada di kawasan publik. Jadi ganti pakaian harus di kamar mandi atau di sela-sela yang nggak terlihat dari luar.

Waktu pas aku masuk ada pengguna kamar yang lain satu orang. Ich bin echt gespannt, darimana asalnya soalnya pas orangnya juga lagi nggak ada. Nah, pas uda dikasih tau aturan-aturannya, barulah aku siap-siap dan membereskan barang lalu cabut menggelandang lagi. Ah akhirnya pundakku berasa ringan banget setelah seharian berasa bawa beras beberapa kilo hahha...

Nah! Aku pun melanjutkan perjalanan yang seharian sempat tertunda. Iya kali nungguin masuk hostel aja sampai bolak balik banget di kota tua. Mungkin beberapa orang uda ngeliat aku terus ngeliat lagi, intinya --lagi-lagi ini orang-- haha.. Kali ini tujuanku mengarah ke seberang jembatan Karlsbrücke. Sedari tadi pagi emang penasaran banget ada apa aja di seberang sana, cuman menahan keinginan segera ke sana gegara masih bawa barang. Pas aku ke arah sana... Waaaa gilaaaaa ini sih uda kaya pasar malem aja gituuu... Rameeeeeenyaaaa nggak ketulungan dah ini jembatannya, pokoknya rame banget banget lah yaa... Tapi satu hal yang asik di sini adalah, banyak orang "ngamen" tapi dengan kualitas musik dan suara internasional. Asliiii keren laahhh... Sering banget menjumpai pemusik-pemusik di Eropa yang uda punya CD tapi tetep aja mau ngamen ria di jalanan. Dan gue ngebayangin banget kalo sheilaon7 bisa "ngamen" di sekitaran jalan di Eropa, asliiiii kereeeen banget lah pastinya. 

Well, the next...

Rupanya di sisi seberang jembatan pesona kota tua masih tetap membentang sampai puncak istananya. Emang macam orang ilang, karena lagi-lagi aku banyak memotret kawasannya. Tak banyak memotret diri, tujuanku selain emang menuju ke istana, aku pengen banget ke kawasan John Lennon wall, itu bikin excited mata lah pokoknya. Pokoknya kudu ke sana pokoknya habis dari istana ini... Selain itu ada juga museum Franz Kafka, dan lagi-lagi sayang aku nggak masuk karena memang ramai sekali dan banyak orang. Padahal uda excited uga. Terlalu banyak tempat yang ingin dikunjungin soalnya.

Udah sampai puncak, daaaaaannnn.... Terlihatlah keseluruhan kota Praha dari puncak istananya. Iya, Prague Castle yang berdiri megah, yang masih dalam tahap renovasi beberapa bagiannya, namun tetap mempesona. Kastil ini dibangun pada abad ke-9 yang mana tempat persinggahan raja-raja Bohemia, namun sekarang biasanya lebih sering digunakan untuk tempat persinggahan presiden Cekoslovakia. Mungkin semacam gedung pemerintaha (whaaaaattttt???!!!) well, aku emang nggak gitu tau banyak, hanya sedikit tau beberapa kali membaca info di wikipedia hahaha

Pas di atas, aku duduk beberapa wisatawan pun tetap menikmati suasana kota Praha dari kastil ini. Jadi, sekilas cerita nih kebanyakan turis emang dari Asia (Cina, Korea, Jepang, dan emang cukuppp banyaaakk). Ada satu keluarga yang sampai saat ini aku masih terngiang banget tingkah polanya dan yang bikin aku terharu melihat tingkah anak dan bapak ini. Bikin inget bapak di rumah lah soalnya, bikin kangen pokoknya. Also, jadi begini...

Satu keluarga ini sedang berlibur, nah mereka bapak, ibu, 3 orang anak (2 laki-laki dan 1 perempuan), oma dan opanya (aku kira sih begitu). Aku rasa anak perempuanlah yang tertua, dan adik-adiknya laki-laki (aku banget ini mah seriusan). Si anak yang paling kecil kira-kira umur 10 tahun bermanja-manja ria  dengan papanya, dan yang bikin kaget sih papanya nggak risih sama sekali pas anaknya itu bermanja eia sama papanya. Justru papanya nyium kening dan rambutnya. Yang bikin aku simpati, mereka selalu bisa mengekspresikan rasa sayang mereka di depan umum tanpa rasa malu-malu. Iya bikin keinget sama si bapak di rumah sih haha mana gitu bapak aku mengekspresikan rasa sayang di depan umum? Ah si bapakku mah malu-malu... Es wäre wirklich schön, wenn wir mit der Familie irgendwo hinfahren können. I think, it's really kinda cool. I wanna really do it. In sha Allah, Ma Pak... We'll gonna holiday anywhere together. --so next story-- malah kenapa jadi melow gini sih. Nggak seru mah hahaha oke ngapunten, ngapunten. Lanjut lagi yak...

Setelah memandangi dengan dalam keluarga ini, aku langsung menahan air mataku sih hahaha tapi habis itu langsung pergi karna nggak mau saking mendalaminya banyak orang yang memergoki aku nangis. Iya kan kangeeeennn (gueeee emang lagi curhaaaat! Hadeeuuuhh). Well, aku langsung cabut dari kastil dan turun ke bawah menuju ke kota kembali, dan melanjutkan ke arah John Lennon Wall. Beberapa kali sempet bingung dengan ini jalanannya, iya yang penting mah bawa peta aja gitu buat sicherheit. Pas uda nyampe di John Lennon Wall ini, eh iyaaa banyak grafitinya yang mengatasnamakan John Lennon, vokalis dari grup musik Inggris, the beatles. 

Jadi sejarahnya nih kenapa dinamakan tembok John Lennon, dulu pas tahun 80an sempat pemerintah berseteru dengan para pemuda Ceko dan melarang untuk mengikuti aliran John Lennon. Iya tau sendiri kan John Lennon itu gimana masa mudanya? Hehe nah para pemuda ini pun memberontak bahwa John Lennon tidak seperti yang pemerintah katakan, maka jadilah mereka membuat semacam grafiti tersebut. Banyak menulis kalimat yang diambil dari lagu-lagu the beatles sendiri, bahkan ada gambar John Lennonnya juga. Semacam mimbar penghargaan untuk John Lennon gitu sih intinya... Hehehe tapi asliii gilaaa rame (sekalipun nggak se rame di jembatan Karlsnya). Iya yang dateng juga kebanyakan anak-anak mudanya kok yang ke sini. Terus di sini, karena aku sendirian ada rasa pengen lah foto gitu di tembok. Akhirnya aku minta tolonglah sama orang untuk memfotokan diriku ini hahaha aiihh nggak papa lah yaa.. Namanya juga solo traveller, anyone can help, I think! I'm a tourist but haha..

Seterusnya aku ngelewatin juga jembatan John Lennon, jembatannya kecil gitu kok, nggak gede-gede amat. Iya kan masih cangkupan wilayahnya John Lennon ceritan, di seberangnya pun ada restoran, pun, dan bar John Lennon. Di jembatan ini juga digantung gembok cinta (entahlah semacam vandalisme gitu katanya). Tapi trotzdem, aku memasang gembok titipan dari seorang teman, sebut saja itu Nali di sana haha.. Dan pas aku bilang rupanya itu nama yang aku tulis uda salah aja gitu, bukan itu nama yang cowok. Paling ngehek lagi si cowoknya malah udah nikah sekarang... Damn it!!! Hahaha sediiiih banget nggak sih 😁😁😁😁 iya aja, uda nitip setahunan yang lalu, baru sempet pasang gemboknya sekarang, dan bikin sedih lagi rupanya si cowok uda nikah. Untung aja namanya juga salah jadi nggak sedih-sedih banget malah bikin ketawa ngakak. Sapa tau jodohnya namanya itu ya Nal? Hahaha atau anakmu juga boleh deh dikasih nama itu wahahahaha --yauda nggak papa yang penting lega uda nepatin janjinya sama Nali-- hehehe...

Nah, habis itu aku muter-muter keliling kota Praha. Eh buseeeett kayaknya aku emang uda jalan jauh banget berkilo-kilo, tapi ini kaki seriusan uda capek rasanya tapi tetepnya pengen jalan terus aja gitu. Kaya magnet yang nggak susah banget buat dilepas sama pijakannya (aseeekk!!! Apaan sih lo vid, nggak keren amat sih!) pfftt... Aku sih yang penting muter-muter Praha gitu biar have fun aja lah hehe toh lagian juga masihan sekitar jam 7an gitu kok. Oh iya, di Praha ada kue atau roti khas yang namanya aku lupa huwaaaa... Pokoknya yah ini roti gitu, adonannya semacam adonan pizza sebenernya tapincara pembuatannya unik karna rotinya dibulet2 macam bentuk spiral gitu dan pake alat khusus gitu, intinya sih kue tradisional di Praha. Isinya? Oh bisa diisi nutella atau rasa plain, dan atasnya ditaburi pake bubuk zimt (palm sugar), aku beli satu makannya lama banget, habis emang ngenyangin banget sih heheeh tapi tetep ya sekalipun uda makan gituan belinya tetep deh ke KFc! Ah andalan banget beli fast food haha iya kan yang paling murah meriah jadi jajanannya begituan deh 😛😛😛

Nah! Di sebelah hostel yang aku tempati juga bersebalahan dengan pasar tradisionalnya. Macam-macam pun barang yang dijual, dari jajanan khas sampai pernah-perniknya, dari yang nggak penting sampai yang penting. Mungkin kalo ada duit bisa diborong lah semuanya hahaa... Sayangnya duit lagi duit lagi yang nggak menuhin kantong sih, ah tapi yang penting untuk kesenangan hati mah nggak masalah lah yaa.. Tapi pasar ini termasuk pasar yang tua kalo aku baca di infonya. Jadi namanya Havelsky market yang dibentuk pada tahun 1232... Wohooowww lamaaaanyeeee kaaaan hehehe... Ini sih pas jaman-jamannya kerajaan banget ini. Mungkin semacam pusat perdagangan di masa kerajaan Cekoslovakia. Soalnya, benda-benda yang dijual emang unik-unik dan tua-tua. Nah di sebelah pasar ini ada restoran asia looohhh... Harganya? Jangan tanyaaa... Hahaha mahaaaalll booo'! Ngempet milih makan KFC atau McD daripada makanan Asianya. Mahaaall... Haha

Udah deh seharian udah jalan sampai bahkan nyasarnya pun juga nggak akan pernah ketinggalan, tepat sekitar pukul 9 malam, aku balik ke Hostel. Mengingat bahwa semakin malam justru semakin rame dan banyak orang, mending aku balik ke Hostel dan tidur karena besok pagi-paginya harus cabut lagi balik ke Jerman. 

Yauda deh pagi mruput jam 6 langsung jalan menuju stasiun. Daaaannn kebiasaan ada yang ketinggalan, rupanya di bagian sisi lain kota Praha yang kemarin seharian belum aku jamah masih ada tempat yang menarik. Aiiihh parah lah nyesel nggak ke sana hahaha nggak papa deh sekalipun melihat dengan sekelibat mata, masih ada kesempatan buat memotretnya meskipun nggak ngerti itu apa, yang jelas rekomendasi tempat wisata di website gitu ada kok tempat beginiannya huehehe... Tapi terutama banget adalah synoguge (tempat persembahyangannya orang Yahudi), dan ini yang paling wah banget sih tempatnya. Soalnya yang kemarin aku liat lebih kecil dibanding yang mendadak aku liat hehe...

Well, banyak hal yang dari kita tidak tahu pun akhirnya menjadi tahu. Bertraveller sendirian pun paling nggak harus dilakukan minimal sekali seumur hidup. Itu seriusan bikin gokil, asik, seru, dan seriusan pokoknya dapet pengalaman luar biasa banget. Bahkan yang paling penting adalah kita jadi bisa belajar lebih mandiri dan berdikari, gimana menyelesaikan situasi yang memang kita belum pernah tahu dan bahkan nggak ngerti apa yang bakal terjadi di depan kita. As example, if we don't get a hostel or ect. 

Ps: nah rupanya teman sekamarku itu asalnya dari Cina. Pas aku mau tidur dianya baru dateng jam 11 malem, jadi kami nggak ngobrol banyak. Tapi paginya pas aku mau pergi dan dianya masih tidur aku kasih deh Reiswaffle pake toping coklat sama kertas bilang maaf karena menolak obrolan semalem hehe.. 

(Maaf yaaa selama prosesi tulis menulis, aku nggak pernah nyantumin foto. I'm promise deh, nanti kalo uda ada laptop atau sejenisnya, atau mungkin pas di Indonesia aku edit ulang lagi tulisannya trus aku cantumin foto deh hehehe). 


Mannheim, 13.06.2015
--@vidahasan--

Share:

8 June 2015

Prague -- solo trip (1)

Aha. Maafkan karna lama tak menulis blog. Dikarenakan waktu dan kemalasan yang sangatlah merajalela sekali. Sebenernya perjalanan yang di München kemarin belum beres, ini malah lanjut perjalanan setelah di München hahaha bentar deh bentar, habis ini aku beresin yaa...

Prague, 23.05.2015

The first time, I think, that I can be solo traveller. This is my chance, this is my first time to be a solo traveller without friends. Awalnya sih emang pengen banget melakukan perjalanan sendirian ini udah lama banget... Rasanya gatel banget pengen ngerasain kemana gitu sekali seumur hidup minimal beneran sendirian. Beneran pergi yang nggak ada temen, terus di kota tujuan juga nggak ada siapa-siapa. Well, this is the time hahaha

Kebetulan emang dapet jatah libur 3 hari, jadi sayang banget kalo jatah libur cuman nongkrong di rumah doang trus nggak kemana-mana. Hmm... Baiklah karena si Hanir dan si Wida udah pernah ke Praha, akhirnya aku memutuskan untuk mencari tiket yang murah buat menuju ke sana. Sebenernya emang nggak ada duit, tapi tetep aja deh bela2in buat bisa pergi ke sana. Abis kece celengan gue hahaha ah nggak papa deh, toh lagian insyaAllah bakalan ada gantinya lagi hehehe

Well, dari awal bulan, dari jadwal kerja bulan mei uda diumumin, rencana ini sudah sangat matang, pesen tiket sudah beres buat pulang-pergi ke Mannheim-Praha-Mannheim. Kebetulan pas ngecek di DB Bahn harganya lumayanlah pokoknya PP totalnya 68€, dan itu masuknya harganya lumayan dan emang standar segitu. Tapi, bukan kereta ICE atau IC yang aku gunakan ke sana, eh doch aku pake IC bus dink hehe... Ya pake IC bus masih murah, kalo pake bus yang lain masih di atas 70€, jadi tanpa pikir panjang dan babibu akhirnya aku ngambil pake IC bus. So, tiket uda masuk email, pembayaran uda beres, trus tinggal nungguin hari H.

Setelah booking tiket, saat itu aku putuskan memang mau menginap di sana 2 malam. Aku berangkat dari Mannheim pukul 12:50 trus sampai di Praha sekitar pukul 19:30. Balik lagi hari senin (25.05) pukul 7 pagi. Otomatis aku harus cari tempat buat nginep. Ich war echt gespannt eigentlich tapi tetep harus dilakuin. Saat itu antara mau hostel atau mau cari couchsurfing, diantara 2 cara ini akhirnya aku putuskan untuk mencari couchsurfing. Also, couchsurfing itu semacam numpang di rumah orang yang nggak dikenal atau rumah penduduk setempat, dan ini gratis cocok banget buat traveller yang emang lagi minim duit dan nggak mau ngeluarin duit buat bayar penginapan. Biasanya kalo yang punya rumah itu ada waktu, mereka juga bisa banget jadin guide gratis buat tamunya, terus diajakin keliling kota sampai nongkring di tempat yang seru.

Aku mulai mencoba peruntunganku sih, melamar di beberapa rumah orang, tapi sayangnya beberapa kali sering ditolak karena mereka uda punya tamu, dan bahkan tanpa alasan (semacam aupair) mencoba peruntungan. Tapi aku nggak nyerah gitu aja, aku kudu tetep nyari tempat buat nginep dan masukin data ke beberapa orang. Banyak saat itu, pokoknya udah beberapa orang lah yang aku daftar ke mereka.

Disela-sela mencari couchsurfing, salah seorang teman dari Nienburg memberi kabar bahwa rupanya beliau sedang ambil cuti 2 minggu lamanya. Terus aku bilang kalo aku mau ke Praha dari tanggal 23-25.05 sendirian. Maka jadilah, si kakak excited mau ikutan juga ke Praha. Setelah berbicara babibu, fix aku memutuskan untuk berhenti mencari couchsurfing dan beralih mencari hotel, karena si kakak maunya di hotel hehe.. Well, die ganze Zeit hab ein Hotel gesucht, trus nemu 1 uda booked, taunya si kakak nggak mau yang jauh-jauh dari stasiun hehe baiklah akhirnya cancel bolak balik nyari hotel tetep nggak ketemu, terus sekalinya ketemu suruh bayar pake master card. Pfffttt... Syebel lah pokoknya.. Usaha gueeeee hahaha capeklah kepala barbie nih... 😌😌😌😌 Also, akhirnya kami putuskan buat cari hotel di sana langsung aja kalo pas uda sampe. Oke, aku sepakat dan berhenti mencari hotel. 

Selang seminggu keberangkatan, si kakak ngabarin kalo ternyata beliau membatalkan ke Praha. Soalnya, beliau pas hari itu ada acara, dan saat itu kebetulan sedang ada trouble di dalam dunia perkeretaan Jerman. Aaaa sediiiiiihhh bangeeeetttt... Akunya nggak ada planning B, sebenernya yang masalah ketika kayak gini terjadi ada penginapan. Terus gue? Gue mau bobok dimana cobaaaa??? Huhuhu so, aku segera mungkim cari couchsurfing tapi itu terlalu mendadak banget dalam waktu 1 minggu. Aku merasa menyerah nggak dapet couchsurfing. Hostel? Ah hostel pun kudu ada jaminan dan itu pake visa card/ kartu kredit sedangkan aku nggak punya kedua-duanya. Hoah! Terus diyakinkan sama beberapa temen kalo aku pasti bakalan dapet hostel pas hari H nya. "Vida, cari aja Hostel di sana langsung. Masa iya sih nggak ada cuman 1 kasur doang?" So, aku yakin sih bakalan dapet hostel pas hari H. Aku uda banyak mencatat alamat hostelnya, trus pas hari H tinggal nyari alamatnya aja. Banyaaaaaakkk banget saat itu yang aku tulis alamat Hostelnya. So, well Bismillah... Pasti lah bakalan aman-aman aja, kalo ujungnya nggak dapet yauda deh ngegembel aja di stasiun.

Nah hari H! Well, semua peralatan perang sudah disiapkan dan siap-siap berkelana sendirian menuju Praha. Tegang sih rasanya tapi entah kenapa nggak ada rasa takut sama sekali sama perjalanan ini... Rasanya cuman ngalir aja gitu dengan perjalanan sendirian ini. Tapi tetep masih kebayang dan memikirkan alamat-alamat hostelnya karena kan aku secara belum ngerti semacam gimana kondisi, situasi, jalannya di sana, bahasanya pun kudu dipersiapkan banget, karena harus pake bahasa Inggris. Bahasa Inggris ku pun juga pas-pasan banget, grammar nggak bener, yang penting mah ngomong aja gitu bahasa Inggris hahaha

So, akhirnya selama perjalanan aku tertidur dengan pulas. Jarak tempuhnya sekitar hmm 500 kilometer lebih dengan waktu 6 jam perjalanan. Lumayanlah tidur seharian gitu di bus... Sempat berhenti di kota Nürnberg tapi cuman 15-20 menit doang, nurun naikkin penumpang. Saat itu lagi-lagi aku selalu nahan pipis kalo kemana-mana. Nggak berani lah ninggalin barang sendirian di dalem bus. Sekalipun Jerman tetep aja Jerman, jadi kudu tetep ati-ati sama barang bawaan apalagi sendirian kaya aku, waspadanya syekaliiii lah pokoknya huehehehe...

Naaahh.... Akhirnya sampailah aku di Praha... Hahaha hello Praha! I'm comiiiing here! Aku langsung keliling cari bagian tourist information, niatnya mau cari peta kota, tapi nggak ketemu-ketemu di stasiun. Akhirnya aku cuman mengandalkan navigasi atau GPS, mau tanya orang pun sungkan karena di satu sisi bahasa berbeda, satu sisi lainnya seriusan waspada banget. Mukanya kan saat itu muka innocent yang sama sekali nggak ngerti apa-apa dan emang seriusan turis asing gitu. Maka diantara takut, dan seriusan lugu tapi tetep waspada, maka haruslah aku melangkah mencari hostel. Saat itu yang dipikirkan cuman "ketemu orang Indonesia lah... Gue butuh orang Indo dong di Praha. Huaaa" ah baiklah, mungkin nggak perlu, berjalan dengan kaki sendiri dengan mengandalkan mata, pikiran, dan bibir pasti bakalan bisa sendiri.

So, aku jalan keliling kota nggak tau mengarah kemana yang penting aku cuman fokus cari alamat hotelnya. Berkali-kali selalu salah jalur dan berkali-kali pula jatuhnya di tempat yang sama, pokoknya nggak jelas seriusan saat itu. Ada aja pokoknya acara nyasar kemana-mana. Sekitar satu jaman setengah jalan keliling mencari alamat hostel, trus pas hampir nemu ada bapak-bapak menyapa dan menanyakan "do you need a help?" Aku cuman diam, dan bingung karena terlalu takut sama orang asing haha but well, I need a help to find this street. "Ah yes, I search this street. Do you know, where is it?" -- "ah you can go straight then go turn left, then it's the street!" -- "oke, thank you" -- "or do you have a guide? I can guiding you, if you want. But you must pay me!" -- "ah no no. Thanks!" Gue langsung kabuuurr segeraaa haha... Takuuuttt 😱😱😱

Terus akhirnya ketemu juga hostel pertama yang dituju. So, aku masuk dan seriusan uda excited. Pas uda nyampe bagian receptionis, "do you still have one bed for me? I need it for 2 nights" -- "sorry, we don't have more a bed. You can search in others Hostel." -- "(muka sedih dan bingung) ah ok. Do you have may be a recomendation hostels? Or can you help me to search the others?" -- "Hmmm... Well I trying first. But if I can't, you can search here by our wifi and search by your self." -- "ok, it's fine..." Si mbak akhirnya bantuin nyari, tapi ternyata nggak ketemu hostelnya huah sediiiiihhh bangeeettt... Ini kalo aku nggak dapet hostel malam ini seriusan kepaksa banget ngegembel di jalan huaaaa...

Soso... "Sorry, I've tried. But I couldn't find the others. Do you have smartphone?" -- "(seriusan muka semakin sedih) yes, I have" -- "do you have wifi? You can use our wifi, and try to search the others hostel in our waiting room"-- "well, ok thanks." Seriusan yaa saat itu dengan keadaan sendirian, kesepian, panik, OMG! Bahkan aku seriusan bingung... Setelah itu sekitar 15 menit kemudian nemu hostel tapi jauhnyaaaaa.... Bahkan si mbak resepsionisnya telfon langsung ke hostelnya, katanya pun harus nyampe sana sebelum pukul 12 malam, dan aku nggak ngerti harus ke sana pake apa sekalipun si mbak udah ngasih tau ke sana naik apa. Tapi tetep aja jauhnyaaa dan itu mahal, semacam ujung kota Praha gitu lah hahaha so, I try to search the others Hostel, may be I've a lucky! 

Udah muterin Praha nih kayaknya aku, sampe muterin kota tuanya pula. Nggak tau lah ngarah kemana sambil bawa tas yang super berat haha pundakku rasanya uda nggak karuan, pengen duduk, pengen bersandar (nyandar di pundak kamu juga boleh... *apasih lo vid.. mulai deh nggak bener deh lo ini* *eh sorry sorry ngawur*) so next, iya jadi pundak uda kaya digerandulin sama troli gitu pokoknya. Jalan ngitarin kota Praha sampe balik lagi ke staisiun, pokoknya gitu itu terus sampe jam 10 malem nemu hostel di tengah kota tua, dan aku uda seriusan excited, terus langsung masuk. Hostel emang saat itu ditutup dan aku harus mencet bel, biar mereka mau ngebuka pintunya. 

Pas uda sampe lagi di receptionis "do you still have one bed for me? I need for 2 nights, today and tomorrow" -- "(ah masnya ramah banget lah pokoknya. Ganteeeng hahaha) Ouh, did you booked?" -- "hmm... Not, I didn't" -- "Then, I'm sorry, we don't have anymore. You can take our map and you can search the others hostel" -- "do you have maybe hostels recomendation?" -- "hmm... Well, I've more hostels recomendation for you. In this street is a hostel, you go always straight, and in the upside from our hostel is a hostel too, you can ask first. The others hostels, there is in this street, and this street (sambil nyontengin peta). The hostels named Rosmary and Orange hostel. They open 24 Hours, and you can check in everytime if you want. Sorry, I could only help it." -- "it's ok. I try first to ask them. Thank you very much" -- "you're welcome". Sumpaaah! Masnya yang ini sih baik banget, bahasa Inggrisnya lancaaaarrr haha asik lah kece banget pokoknya mah!

Yauda aku ngikutin jalan sesuai peta yang dikasih sama masnya sambil pake navi atau gps aja. Pas itu emang lagi rameeeee bangeeeettt banyak oraaaang huah! Dan nggak bisa konsen karena terlalu banyak orang akhirnya jadi nggak ngerti ke arah mana muter-muternya seriusan. Padahal di GPS ditunjukkin kalo hotelnya berada di tempat yang sama kaya hotel sebelumnya, tapi beberapa kali nyampe situ tetep aja nggak ketemu. Huaaah semakin panik, akhirnya menuju ke hostel yang lain. Hostel selanjutnya pun nggak ketemu, jadi si masnya ngasi 3 rekomendasi hotel, 3 hostel tersebut 2 diantaranya seriusan nggak ketemu, nah pas rekomendasi hostel yang terakhir ketemu tepat pukul 12 malam. Hoah muka uda seriusan kusut banget, badan udah sempoyongan nggak tau lagi. Oke, akhirnya bertemulah dengan Rosmary Hostel, dan tekan bel berkali-kali tak ada jawaban, terus sekalinga ada jawaban si mbak langsung bilang "sorry, we have full booked!" Duh Gusti Allah... Kepiye lah iki... Lemeeeesss nggak ada semangat lagi. Ich gebe wirklich auf, Hostel zu suchen huhuhuhu... Sengsara rasanya, jadi keinget pesennya seorang kollega di tempat kerja. Beliau uda ngingetin padahal, kalo aku bakal dapet sial nggak dapet Hostel, apalagi pas emang lagi musimnya liburan, dan itu semakin memperparah kondisi saat itu hahaha... Gue mah senyum (sambil ketakutan aja) hahahaha


Well, akhirnya aku pulaaaaang tanpa dendaaaammm... Ku terima kekalahankuuu...  Aku nyanyi syahdu menyahdu. Baiklah ku putuskan malam ini untuk bermalam di stasiun kereta. Inget juga pesennya Kiki, kalo stasiun bakalan tutup dari jam 1 sampai jam 3 dini hari. Udah siap-siap sih, uda waspada aja bakalan bermalam di jalanan seriusan.. Pfftt.. Dan setelah itu sampe di stasiun, rupanya yang bernasib sama kaya aku juga banyak kok hahaha rupanya banyak juga yang bermalam di stasiun gegara nggak dapet hostel kaya aku. Aku pikir, oke nggak masalah selama masih ada orang-orang yang bawa koper dan tas gede, jadi masih ada temen lah, dan merasa nggak sendirian. Eeehhh baru aja sekitar 15 menit duduk, tau-tau securty dateng dan ngusir kami semua... Huaaahh... Stasiun mau ditutup maka jadilah kami semua terusir dari dalam dan disuruh menunggu di luar. Seriusan macam orang ilang... Huhuhu

Aku tetap dengan keadaan waspada dan menjaga barang-barang saat itu. Oh ya, dan saat itu aku cuman bawa jaket item kesayangan berlogo sheilaon7, itu jaket kan agak tipis, dan malam itu seriusan dinginnyaaa nggak nahan bangeeettt... Hoaaaahem!!! Aku memilih tempat duduk yang sebelahnya orang-orang yang juga menunggu stasiun buka seperti aku, yang punya bawaan bejibun, koper dan lain-lain. Pokoknya aku duduk di deket-deket mereka itu hehehe biar merasa aman dan emang merasanya aman nggak sendirian. Tetep aja sih yang bikin nggak kuat dinginnyaaa... Asliii paraaahhh huah 😭😭😭

Oh iya, saat itu nih aku berkali-kali ketemu sama orang yang uda aku liat di jalan pas lagi dalam masa pencarian hostel. Jadi sepertinya mereka dari Korea kalo didengar dari bahasa mereka ngobrol, awalnya sih cuman papasan aja gitu di jalan, dan aku cuman ngebatin kalo mereka pasti juga lagi cari hostel kaya aku. Pertamanya papasan sih masih biasa aja, tapi masih berfikir positif kalo mereka paling udah booking kamar hostel. Pas aku muter jalan lagi sampai kota, eh taunyaa ketemu lagi sama mereka di kota dan mereka barusan dari starbucks hahaha aku cuman senyum aja sih dalam hati. Well, always not interesting, karna aku masih biasa aja pas papasan kedua. Nah, pas lagi duduk santai di taman deket stasiun, dua orang korea ini rupanya balik lagi ke stasiun ahahahahaha aseliii ngakak! Nggak ngerti sih merekanya masih inget wajah aku apa nggak pas papasan kedua kali. Yaelah mas mas, taunya kitanya sama aja gitu mendarat di tempat yang sama ujungnya. So, the we waiting for the train station until they open the door!!! Oke, oke nggak masalah nggak masalah cuman 2 jam ini mah..

So, menunggu dengan suasana seriusan dingin bikin aaaahh sediiihh selimuuutt selimuuutt... Kasuuurr... Huah. Aku coba besok lagi buat cari hostel, pasti yakinlah nemu hostel di hari keduanya. Masa iya mau nggelandang lagi di stasiun di malam kedua? Ampuuuunn lah pokoknyaa... Iya sabar sabar cuman 2 jam tapi pas ditungguinnya serasa lamaaaa bangeeett... Berasa 4 jam banget, 2 kali lipatnya lah pokoknya 😭😭😭 dingiiiiin lah pokoknyaaa...

Well, akhirnya jam 3 kurang dikiiiittt dan stasiun dibukaa akhirnyaaa... Aku langsung lari dan masuk ke stasiun, menghangatkan badan. Ouh really nice to be warm. Seriusan berasa nggak mau lagi lah gini, sekalipun itu pengalaman seru tapi tetep aja kan menegangkan... Apalagi idup di negeri antah berantah yang nggak ngerti lagi ada dimana hahaha... Sambil nunggu jam 6 pagi, sambil terkantuk-kantuk, merem-merem barang beberapa menit yang penting anget dan beneran sekali lagi jagain barang.

Sekitar jam 5 pagi aku turun di bagian bawah stasiun dan duduk di deket tiang penyanggah, terus tau-tau aku tertidur, merem sambil meluk tas ranselku hahaha dan bangun-bangun udah jam 6 aja gitu. Seriusan nih, kayaknya orang sliweran dari tadi ngeliatin kelakuan gue yang tidur nyenyak gitu.. Aah seriusan capek, adek lelah bang, pengen bobok di kasur *plaaaakkk lo vid! Kagak boleh manja! Berdikari dong! Haha* iya iya, aku alay banget sih ada acara dialog gituanya. Ah kan ya biar seru gitu maksudnya cyiiinn.... 😁😁😁

Jam 6 aku pun cabut dari stasiun, dan memulai petualangan hari pertama.. Sebentar-sebentar gue laper mau masak dulu nih.. Ntar lanjutin lagi kok habis makan! Sabar yaaa 😄😄😄😄😄

--vidahasan--
Mannheim, 07.06.2015
Share:

15 May 2015

München-Füssen-München (3)

Bagian ke tiga perjalanan di München akhirnyat aku tulis juga. Raga ini sungguh malas buat mencet layar touch. Entahlah... Hmmm.. Tapi yang jelas, aku tulis kok sekarang jadi semoga ceritanya juga nggak ngelantur kemana-mana, semoga aku juga masih inget ngapa-ngapainnya hahaha

München, 25.12.2014

Hello World!
Selamat natal! Merry christmas! Fröhliche Weihnachten! Bagi teman-teman yang merayakan.

Also, hari ini aku berkelana sendiri tanpa Rangga the ganks. Iya, karna mau ketemu sama si Nana. Nana kawan sekampus dulu pas masih kuliah di Jogja. Terus, dia nyusul ke Jerman dan sekarang tinggal di Ingolstadt. Nana baru beberapa bulan tiba di Jerman, dan dia excited biar bisa ketemu sama aku. Akhirnya menyusullah dia ke München, dan kami merencanakan perjalanan kenluar München. Tinggal memilih antara Salzburg atau ke Füssen. 

Pagi drama... Aaah saat itu memang sedang musim dingin, biasalah kalau uda musim dingin memang rasanya malaaaas untuk bangun pagi dan keluar rumah. Namun, apalah daya ini mumpung masih di München, MASA IYA cuman di rumah doang? Nggak kereeeeennn! Maka jadilah, aku datang ketemu sama Nana telat di stasiun. Sekitar sejam rupanya Nana menunggu di stasiun, maafkan ya Na gara-gara bocah-bocah masih pada tidur, akhirnya aku jadi ikut-ikutan nggak jelas gini. Nana masih dengan setia menungguku meskipun sejam! Bayangin cobaaaa... Duuuhlaaah :(( harusnya bisa on time, tapi ini seriusan berbeda. 

Well, sekitar pukul setengah 10 pagi, aku baru berangkat dari rumah host family si Awan menuju ke stasiun. Sebenernya nggak terlalu jauh jarak rumahnya sampe ke stasiun, tapi tetep kudu pake U-Bahn, biar nggak telat, kan masih harus ada beberapa halte buat turun. Nah, sebelum berangkat si Rangga masakkin anak-anaknya nasi goreng hihi berasa udah kayak emak dia di rumah. Masakin anak-anaknya yang baru pada bangun tidur nasi goreng. Asiik banget nggak tuh? Thanks Ranggaa.. :D

Aku cepat-cepat berjalan, supaya nggak tertinggal U-Bahn (kereta bawah tanah). Dari rumah Awan sampe halte U-Bahn, aku mengendarai sepeda. Si Awan meminjamkan sepedanya ke aku, biar aku nggak perlu lama-lama nungguin busnya. Soalnya ini kan tanggal merah, jadi semua pada libur, semuanya ingin bersantai, dan tidak banyak aktivitas warga yang dilakukan, tidak seperti hari-hari normal. Sudah sekian lama setelah tidak mengendarai sepeda... Ah.. Saya rindu bersepeda, sungguh! 

Mengejar U-Bahn, memang selalu butuh waktu yang hmm... Bikin gregetan syekaliii.. Mengejar mereka itu macam lari estafet, kalau tertinggal jatuhnya bakalan nungguin lamaaaa dan bikin bege di tempat. Iya kaya aku, mau kaki terpontel-pontel karna selalu lari ngejar mereka, terus tertinggal, pak supirnya mah masa bodo, sekalipun sopirnya ngeliat aku uda lari-lari tetep aja ditinggal! Pokoknya CATET! On time itu seriusan penting kalo lo idup di negeri berkembang! Kalo nggak, lo bakal nunggu meskipun emang ujungnya tetep dapet tapi bakalan tetep ngerusak rencana-rencana awal -___-

Nah, akhirnya di stasiun! Daannn Nanaaaa... Ketemu deh sama Nana! Long time no see... Bercipika cipiki ria, kami berbahagia bersama, dan memulai petualangan pertama kami berdua bersama. Nana masih bingung gimana cara beli tiket secara otomatis di mesin. Dia butuh penjelasan lebih rinci, biar dia bisa mempergunakannya. Sebenernya aku bisa aja beli tiket regional dari halte kereta arah mau ke stasiun, tapi karna si Nana minta dikasih petunjuk, akhirnya aku pun beli tiket di mesin otomatis yang ada di stasiun. Setelah membeli tiket, kami berdua bingung ingin ke arah Salzburg atau ke Fuüssen, jarak mereka dari ujung hingga ujung dan nggak akan sempet kalo keduanya. Seharusnya kalo mau sempet ke keduanya berangkat lebih pagi. Ada rencana juga ingin ke Dachau, tapi lihat kondisi dulu seperti apa.

Also, akhirnya kami berdua memutuskan untuk menuju ke arah Füsse. Ada apa aja di Füssen? Di sana ada istana Walt Disney hehe orang-orang sih menyebutkan seperti itu. Jadi ada Neuschwanstein, dan istana-istana yang lainnya. Aku memang dari dulu excited pengeeeen banget ke sana. Kata si Nana, dia juga nggak tau itu apa, terus aku jelasin maka jadilah kami berdua ke sana. Oh iya, ini juga dikarenakan karna kereta yang paling cepat berangkatnya adalah ke arah Füssen,mke arah Salzburg masih lamaaaa dan harus nunggu sejam lagi. Jadi berfikir, yang ada aja sudah, yang cepat ada saja sudah. Everything is ok, kok. Hihihi :D :D 

Kami langsung bergegas menuju kereta, meskipun masih sekitar 25 menit kereta berjalan, tapi kereta kami sudah di tempat. Maka, kami bergegas menuju ke sana. Pas masuk... Tetiba ketemu sama mbak-mbak dari Indonesia juga hehe awalnya kami berfikir karna beliau berselfie ria menggunakan tongsis, dan warna kulitnya juga tak begitu beda dari kami. Pokoknya erotis asia gitu wajah dan kulitnya. Jadi kami selalu bisa menebal asal mereka hahaha.. Mbaknya tersenyum dan langsung bertanya "Dari Indonesia ya?"-- "Eh iya mbak.. Hehe" sepanjang perjalanan kami mengobrol. Beliau sudah lama tinggal di Jerman, dan bahkan sekarang menetap di Jerman. Aku sih nggak tau mbaknya uda bersuami apa belom, yang jelas mbaknya juga membawa tamu dari Malaysia. Kebetulan juga mbaknya ada acara di Zug Spitze (Jerman paling ujung selatan dekat Swiss). Beliau rupanya adalah seorang penari yang (cukup) terkenal di wilayah Bayern. Aku lupa sih namanya siapa. Katanya tinggal di Nürnberg tapi kerja di München.

So, perjalanan saat itu membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam. Iya dan maklum saat itu sedang musim dingin, bahkan sepanjang perjalanan sudah hujan salju. Si mbak yang menari pun bergalau, karna dia masih harus tetap menari atau tidak dengan cuaca yang hmm bisa dibilang buruk sih kalo di sini menyebutnya. Cuaca, hujan salju, berangin, salju tebel, dan pastinya dingiiiiinn... Tapi buat kami (aku dan Nana) terutama Nana hihihi really excited with snow! Buat aku, karna tahun lalu masih bisa liat salju, meskipun nggak sebanyak tahun ini tetap saja sudah liat, not really excited but interesant! :D :D

Sepanjang perjalanan seriusan dilumuri dengan perasaan galau, secara si mbak cerita kalo menuju ke istana di Füssen harus naik, dan biasanya ada bus yang beroperasi ke sana. Tapi entahlah kalo tak ada bus, maka kami harus berjalan kaki menuju ke atas sana. Itu pun juga harus pake sepatu yang bener, karna jalannya licin dan memang menanjak. Maklum saja, saat itu salju memang turun dengan derasnya. Di beberapa kilometer sebelum Füssen, salju pun benar-benar menumpuk apalagi di bagian selatan sana, di Füssen, kemungkinan lebih menumpuk lagi, no bukan hanya di Füssen, di Zug Spitze pun demikian begitu. Duhlah (//.') Ah tapi apapun demikian, sudah sampai sini, sudah berkereta ke arah Füssen, dan hanya gagal karna salju? Nooooo.... Aku harus tetap melanjutkan perjalanan ini, eh kami maksudnya hahaha... 

Iya, dan benar saja, hujan salju deras di Füssen. Meskipun demikian tetep kok pengunjungnya banyak banget, dari Asia pun rata-rata. Korea, China, lebih mendominasi saat itu. Tapi kan mereka menginap sepertinya di sana, kami berdua kan tidak menginap, dan harus balik lagi ke München sebelum tengah malam -,- dari stasiun kereta pun kami harus masih menggunakan bus menuju ke atas. Saat itu kereta kami terlambat beberapa menit dikarenakan cuaca dan salju terutama. Meskipun demikian, pak supir bus tetap masih mau menunggu dengan sabarnya hihi...

Satu bus bener-bener penuh dengan wisatawan semuanya. Si mbak harus ke hotel terlebih dahulu yang sudah dia pesen buat tamunya. Maklum juga, mbaknya bawa barang juga uda bejibun banyak banget. Nggak mungkin juga dia naik dengan membawa barang-barang saktinya ke sana. Apalagi ini bersalju, akhirnya mau nggak mau harus meletakkan barang-barang terlebih dahulu. Tapi kami berdua tetep lanjut menuju ke arah Neuschwenstein. Tak peduli apapun itu hahaha

So, kami pun akhirnya tiba di tempat yang kami tuju dan kami inginkan (aku sih lebih tepatnyaaa) hohoho... Aaaa iyaa dan kalo mau ke istana disney harusnya kudu naik dokar atau bus, tapi tapi saat itu nggak ada sama sekali kendaraan menuju ke atas sana. Akhirnya kami diharuskan untk berjalan kaki atau dokar ke sana. Tapi dengan dokar itu kudu bayar lagi, dan nggak tau bayar berapa euro. Hmm.. Oke perlahan-lahan ke masing-masing tempatnya. 

Jadi, di sana ada beberapa istana, dan memang yang paling terkenal adalah istana Neuschwanstein atau yang biasa disebut dengan istana disney (bisa dicek di google). Selain Neuschwanstein, ada istana Hohenschwangen, Linderhof, dan Herrenchiemsee. Kami berjalan ke yang terdekat dari jarak kami. Menuju ke istana Hohenschwangen. Jadi sekilas cerita, istana-istana ini di bangun pada zaman Mittelalter. Dulu sih, istana-istana tersebut di bangun untuk pusat bertemunya raja-raja di Bayern dan Austria, mungkin semacam rapat gitu untuk merencanakan rencana serangan atau apa gitu. Tapi seriusan, ini sih keren banget, cuacanya aja yang nggak keren, bikin traurig :(((

Paling nyesel juga salah sepatu, harusnya bisa pake stiefel yang memang buat naik gunung pas Winter, lhah ini pake sepatu boot yang hmm.. Buat jalan-jalan ke toko-toko. Yaelah, nggak tau juga sih kalo jalan naiknya bakalan menerjang kaya gitu. Sebenernya nggak menerjang banget, tapi tetep aja kalo menanjak, terus pake sepatu boot yang ke toko-toko tetep aja ngerasa nggak nyaman dan aman. Baiklah the next!

Sepanjang perjalanan di istana Hohenschwangen diselingi dengan foto-foto raja-raja di Bayern pada masa itu. Berasa masuk ke jaman kerajaan, atau jaman romawi kuno gitu deh hehe dengan salju yang numpuknya belum seberapa, tetap saja kerasanya berbeda dari yang terbayangkan haha... Kami mengitari istana ini sampai ujung menuju ke danau depan museum. Museum ini berisi sejarah bayern pada masa kerajaan. Kami nggak masuk, karna kami harus mengejar waktu biar nggak telat dan tertinggal kereta.

Akhirnya untuk menuju ke istana Neuschwanstein membutuhkan kaki yang kuat dan kesabaran yang hmm... Cukup mengesankan biar sampai puncaknya hihihi... Kami berjalan hingga terengah-engah (gueeee salah sepatu, udah itu aja T.T). Ah yang penting tetep lanjut meskipun pake boot macam begituan. Di pertengahan jalan, beberapa meter sebelum sampe ke puncaknya, si Nana udah terengah-engah dan seriusan nggak kuat naik lagi. Akhirnya dia menyerah dan tidak melanjutkan perjalanan sampe atas. Baiklah, aku seorang diri ke atas pun tak masalah, yang penting bisa ambil gambar di atas sana. Tapi iyaaa.. Karna sendirian dan emang kudu naik lagi ke jembatannya, aku udah nggak kuat. Alhasil menuju ke salah arah. Hmmmpfft..

Tapi nggak masalah sih, yang penting juga uda ambil gambar beberapa sekalipun itu selfie. Lagian, istana juga uda nggak jelas lagi bentuknya, karna tertutup kabut. Winter sekalipun jam 4 sore pun uda kaya maghrib di Indonesia langitnya. Gelaaaaappp... Huhuhu dan akhirnya pun aku turun meskipun nggak bener-bener puas, tapi tapi seenggaknya ngeliat.

Awalnya Nana bilang mau nungguin aku sampai turun di tempat dia nggak kuat lagi buat naik, tapi pas aku turun si Nana udah nggak ada, dan aku pastiin kalo dia pasti langsung turun ke bawah karna cuacanya dingin banget. Aku buru-buru langsung turun ke bawah, turunnya asli cepet banget gini ketimbang naiknyaaa aaaaa hahahaha --"

Pas uda nyampe di bawah, aku langsung masuk toko pernak pernik, beli beberapa barang yang bertuliskan Neuschwanstein dan kartu pos pastinyaaa hehe terus mencari Nana. Taunya Nana juga ada di toko tersebut, hehehe berjodohlah ya kita, jadi nggak perlu mencari ke segala penjuru. Kami memutuskan saat itu langsung pulang dan mengejar bus di halte. Untung aja, bus masih ada, padahal itu juga uda bus (hampir) terakhir menuju ke stasiun, terus sampe di stasiun kereta pun, kereta kami telat -,- well, nunggu beberapa menit deh.

Beberapa menit kemudian kereta pun tiba dan yap! Kami langsung naik tanpa babibu. Rupa-rupanya pas sedang nyamannya di dalem, pengumuman berkumandang di speaker kereta bahwa kereta nggak mengarah ke München. Penumpang yang mengarah ke München diharuskan pindah kereta di stasiun bla bla bla (lupa nama stasiunnya apa). Wealaaah hmm...  Untung sih kalo di Jerman, meskipun suruh pindah kereta nggak bakal disuruh bayar-bayar lagi. Tiketnya uda kesatuan dan bisa digunakan untk menumpang transportasi yang lainnya (ya cuma, trem, U-Bahn, kereta regional) kalo pake kereta ICE atau IC sih beda lagi gitu...

Nah, akhirnya setelah sekitar 2 jam perjalanan Füssen-München tibalah kami di München. Kami langsung bergegas menuju ke rumah host family si Awan. Si Rangga dan yang lain masih ada di sana soalnya, malam ini sepertinya kami akan pulang ke rumah masing-masing juga hehe.. Iya kan, kami balik, dan mengantar Nana terlebih dahulu di stasiun, karna dia juga balik ke Ingolstadt. Sebenernya maunya nginep, tapi karna keterbatasan tempat, maka jadilah dia balik :(( maaf ya Nana... Aber trotzdem, war schön mit dir zusammen. :')

Perjalanan ke Füssen seriusan seru bareng sama Nana... Ya meskipun beneran nggak sampe ke atas banget di Neuschwanstein, tapi tetep aja beda rasanya dengan kawan lama. Terima kasih Nana, sudah disempatkan bertemu di München meskipun cuman seharian, wenn die Zeit geht, dann können wir wieder im nächsten Mal treffen. Danke schön, dass du dabei warst :)

Mannheim, 15.05.2015
--vidahasan--
Share:

26 April 2015

München-Füssen-München (Part 2)

Wahahaha sorry sorry... Bagian kedua perjalanan München baru aku tulis. Entah perasaan malas selalu aja melambai-lambaikan diri ini. Harusnya kan lebih bersemangat lagi buat nulis biar segera kelar terus udah deh, nggak nginget-nginget lagi perjalanan yang udah lewat. Jadi nambah-nambahin kerjaan lagi gini nih... Yauda yauda, demi deh demi,naku usahain mengingat di hari kedua di kota München ini ngapain aja :D :D :D

München, 24.12.2014

Bangun, mandi, sarapan, siap-siap berangkat berwisata kembali sama Rangga, Awan. 

Oh iya kan, aku sampai lupa sih ini, jadi setelah aku dan kawan-kawan dari Allianz Arena, kami sempet mampir ke rumah keluarga asuhnya si Awan. Sebelumnya juga kenalan lagi sama salah satu anak dari ganknya mereka (kekekeke), Diah namanya. Alhasil kami pun ber 5 menuju ke rumah keluarga asuhnya si Awan. Kebetulan, keluarganya juga lagi nggak di rumah, mereka lagi liburan terus si Awan ditinggal di rumah, terus maka jadilah kami menggoyang dapur mereka, memasak bahan yang ada untuk makan malam kami berlima. Iya, ketimbang beli jajan di luar sana kan mahalnyeeu cyiinn... Waktu itu kami masak sayur, katakanlah sayur bening dengan bumbu sayur asam instant, yang dibawa langsung oleh si Awan dari Indonesia. Biasalah ya, orang Indo kumpul, apa-apa bakalan masak makanan Indonesia yang bikin perut buncit hihihi... Nah baru deh setelah masak-masak lalu kenyang, aku, Rangga, Diah balik ke rumah masing-masing. So excited! :D

--iya lanjut sekarang hari kedua (Vida banyak cencong ini)--

Also, karna aku bermalam di tempat Rangga, aku berangkat bareng Rangga terus menuju ke rumah Awan lagi. Nah, di hari kedua ini kebetulan dapet semacam hadiah natal lah ya dari mas Ade. Mas Ade itu hmm hmmm artis München haha kebetulan beliau adalah kakak tingkatku waktu dulu jaman kuliah, intinya aku masuk, mas Ade lulus, nggak tau angkatan berapa yang penting kaya gitu ceritanya (maafkeun mas Ade) :))) Well, mas Ade ngasih hadiah 4 tiket gratis Stadtrundfahrt pake bus Sight seeing München. Jadi, kami bisa mengelilingi kota München, dan ngeliat tempat-tempat yang menarik di München dengan menggunakan bus wisata ini. Lumayan banget kaann.. Pertama kali ke München, belum tau kemana-kemananya, taunya dapet tiket gratis ini dari mas Ade. Alhamdulillah, matur nuwun mas Ade.

Nah, aku ada 4 tiket gratis jadi aku bisa ngajakin Rangga dan kawan-kawannya itu. Karena kemarin malam kami berlima, alhasil paling nggak ada salah satu anak yang (maaf) terpaksa nggak ikut, iya kan kurang gitu tiketnya. Maafkeun yaaakk... Tapi kebetulan dua orang tersebut nggak bisa hadir, maka jadilah yang berangkat aku, Rangga dan Awan (fix three muskeeters lagi) hehehe... So, menuju ke rumah Awan, karena mau nyetak tiketnya ini. Setelah alat tempur siap semua, pergilah kami menuju bus stationnya di depan Hauptbahnhof.

Bus sudah ada tinggal menanti penumpang yang mau naik, lumayan sih harga tiketnya bisa sampe 15-20€ per orang. Nah, pas masuk, dengan percaya dirinya kami bertiga menunjukkan tiket yang sudah tercetak rapi. Tiba-tiba mas-mas yang ngontrol tiket bilang "waw... Kalian dapet darimana tiket gratis ini? Kok keren?"-- "hehe... Iya, kami dapet dari kawan kami. Dia kerja di Olymphia Park, terus tau-tau kami dapet tiket gratis ini"-- "oh... Geil.. Ini gratis semua pula, terus yang bisa liat semua tempat wisatanya juga. Gokil... Kalian beruntung"Katanya... Setelah takjub dengan tiket gratisan dari kami, kami pun langsung mencari tempat terdepan, karena strategis dan bisa melihat semua pemandangan. 

Ketika itu, sekitar ada 10 tempat wisata yang kami kelilingi di München menggunakan bus. Si Rangga aja yang uda masternya München tetep masihan takjub, dan belum terlalu kenal banget arah-arahnya. Sekarang dia jadi tau gitu deh hehe... Aku sebutin tempat wisatanya, tapi nggak bisa dijelasin semuanya. Kalian loat sendiri aja di wikipedia sejarahnya kaya gimana, paling aku jelasin dikit-dikit doang lah ya hohoho

Jadi, wtempat yang ditunjukkin menggunakan bus ada Königplatz beserta jajarannya yang terdiri dari Glyptothek, dan Museum München, mengarah lurus ada Lenbachhaus, Marienplatz, Odeonplatz, Olymphiapark, BMW Museum, Allianz Arena, Maximillianstrasse, Schloss Nymphenburg, terus kami juga ditunjukkin Ludwig Maximillian Universität (salah satu Uni terbaik di Jerman). Cukup puas kok, meskipun nggak tiap-tiap tempat kami turun, tapi pas nyampe di Schloss Nymphenburg kami diberi waktu sekitar 15 menit untuk mengambil foto. Maklum, kata Rangga jarak dari Halte trem/ kereta lumayan jauh, makanya deh katanya "udah vidut, sekalian aja. Takutnya nanti nggak kesampaian buat ke sini lagi". Yuhuuu... Ambil foto jeprat jepret, udah deh langsung tancep lagi. 

Setelah melakukan perjalanan menggunakan bus sight seeing (sekitar 2,5 jam) kami meluncur mencari toko yang buka. Iya maklum aja gitu, tanggal 24 Desember toko pada tutup siang, terus tanggal 25 semua toko pada tutup nggak ada yang buka. Kalo di Indo mah, warung kecil rumahan gituan masih ada, di sini? Jangan harap ada kayak gitu, tukang siomay, bakso keliling, tukang sol sepatu keliling aja nggak ada :'( --oke next-- jadi kami keliling kota München cari toko asia yang masih buka, beruntunglah kami nemu toko asia yang masih buka, terus beli mie instan (ramen) buat makan :| lumayanlah ya daripada nggak ada sama sekali. Nah malam ini, kami berkumpul berlima lagi dan berencana menginap di rumah Awan haha rombongan semacam Aaghaban (dari novel Negeri van Oranje) tapi double cewek (aku sama Diah) :D kalo di Aaghaban kan 4 cowok, 1 cewek *apasih nggak nyambung deh* lanjut...

Yuhu... Sampailah kami di rumah Awan, masak mie yang dibeli masing-masing di toko asia buat makan malam. Meskipun kata Awan, masih ada jatah makanan di kulkas "emaknya" tetep aja beda, mie instant adalah yang paling top markotop buat kami para perantau hahaha... Apalagi makan mie ramyun, wiiihh asli maknyus banget musim dingin makan mie ramyun yang super hangat *seriusan nih, gue ngiker sekarang ini* :s kami bercengkerama bersama hingga larut, sampai lupa apa yang kami lakukan bertiga hari ini seriusan asik banget. Hohoho 

Ah ya.. Besoknya aku janjian sama si Nana (kawan satu angkatan di kampus dulu). Kebetulan Nana tinggal di Ingolstadt, sekitar satu jam dari München, jadi sekalian ketemuan. Rencana kami akan berwisata menuju Füssen dan Salzburg. Kemungkinan besar pula si anak-anak ini pada nggak bisa ikutan soalnya lagi pada males keluar. Yaelah -,-

So, waiting for the next story ya guys! Good Night from München!

--vidahasan--
Mannheim, 26.04.2015

Share:

3 April 2015

München-Füssen-München (1)

Halli Hallooo... Lama kali yaa nggak nulis. Iya nggak lama banget banget sih, cuma beberapa minggu aja nggak nulis. Hihihi. Nah, Kali ini aku menyajikan pengalaman perjalanan ke München dan sekitarnya. Enjoy it, guys!

München, 23122014

(Ini gue cerita prolognya dulu lah yaa hahahah)

Ini perjalanan yang sebenernya pengen banget dari tahun lalu dilakuin. Nah kebetulan ada kawan juga di sana. Kami sih juga uda janjian mau ketemuan di Jerman ini. Namanya Rangga dari Medan. Kenal Rangga juga karna ikut-ikutan organisasi gitu, setahun sebelumnya, tepatnya ketika bulan Maret 2013, saat itu kami ikut test A1 bareng-bareng di Goethe Institut Jakarta. Rangga dan aku memang udah rencana mau ikutan Aupair setelah lulus kuliah, dan pas tes dia uda dapet keluarga asuh di deket-deket München, sedangkan aku belum. Rangga pun berangkat ke Jerman bulan Mei 2013, dan aku akhirnya Agustus 2013 berangkat. Nah, setahun berlalu aku pun masih belum bisa nepatin janji ke dia karna kondisi, bahkan sampai dianya balik ke Indo bulan Mei 2014. Daaann tetapi, kejutan lagi, bulan September si Rangga balik lagi ke Jerman, dan dia dapet penempatan di München (bukan deket-deket München lagi). Akhirnya Tuhan mengijinkan buat aku menepati janji ke sana, berjumpa dengan Rangga hahaha (ini bukan macam cerita AADC lo yaa) hahahaha

So, akhirnya jatuhlah pas hari natal aku berwisata ke München dan sekitarnya. Emang ye, dari dulu pengen banget ke kota ini, entah kenapa. Mungkin karna banyak cerita sejarah di sana sih, jadinya kota ini emang jadi favoritku dari dulu. Tapi apalah daya, meskipun nggak bisa menetap di München selama di negeri ini, berkunjung pun tak ada salahnya. Hihihi

Perjalanan ini cukup memakan waktu panjaaaanng doong. Gile aje, berangkat dari jam 8 pagi terus nyampe München jam 15an, sekitar 6 jam perjalanan. Maklum, nggak punya duit, anak rantau dan kos mah biasa lah maunya yang murah tapi seenggaknya tetep berkelas pake kereta haha... Jadi, aku ada yang namanya Monatsfahrkarte (kartu perjalanan bulanan), nah kartu ini bisa digunain sampe Würzburg (paling ujung bagian Bayern). Aku nggak mau rugilah, dimanfaatkanlah dengan sebaik-baiknya. Jadi, aku menggunakan kereta menuju Mannheim-Würzburg-München, dengan jalur Mannheim-Osterburken, Osterburken-Würzburg, Würzburg-Nürnberg, Nürnberg-München. Nah, karna Würzburg udah masuk regional Bayern, maka aku harus beli tiket lagi dari sana menuju München. For your information, kartu kaya gini berlaku cuman sampe wilayah-wilayah tertentu, jadi nggak sampe seluruh Jerman menggunakan kartu semacam ini, makanya aku beli tiket dari Würzburg-Mannheim.

Berangkat jam 8 pagi, dan waktu itu masih gelaaaappp... Maklum yah udah masuk winter season. So, malamnya yang lebih panjang ketimbang siangnya hehe... Meskipun demikian perjalanan harus tetap dilanjutkan. Masih ngantuk-ngantuk nggak jelas, kudu ngejar kereta pagi tapinya. Sepanjang perjalanan sih lancar-lancar aja, uda berasa turis banget. Banyak pemandangan yang menarik mata selama perjalanan, dan kebiasaan adalah ketika harus transit lalu ngejar kereta selanjutnya lagi itu yang suka bikin ngos-ngosan. Apalagi ini kan masuk dalam perjalanan sendirian yang nggak sama sekali ada teman perjalanan. Tapi asli seru kok seru, sekalipun sendirian perjalanannya. Ah orang waktu ke Jerman bagian utara aja juga sendirian gitu. Cuman ketemu kawan doang di TKP hehee...

So, and then I was in Würzburg. Aku langsung ngecek-ngecek kereta menuju München dan menuju ke mesin automat buat beli tiket. Biar lebih memudahkan, aku menggunakan Bayernticket (tiket regional Bayern) yang dulu harganya masih 23€ per kepala. Jadi fungsi dari tiket regional ini adalah memudahkan penumpang biar nggak usah beli-beli tiket kendaraan umum lagi pas uda nyampe ke tujuan. Contohnya, pas uda nyampe di München, aku pengen ke tempat wisata yang aku inginin, dan ke tempat tujuan itu harus beli tiket kendaraan umum lagi. Makanya kan, kalo nggak mau rugi sekalian aja beli yang tiket regional, kalopun waktunya nyukup juga bisa ke kota-kota yang lain, tapi masih masuk regional Bayern. Ah kalo dijelasin tentang regional-regionalnya suka bingung nih aku, mending cek sendiri di google, kota-kota yang berada di regional Bayern itu apa aja hehehe

Next, setelah dapet tiket dan kereta langsung deh capcus ke München, waaahh ich war sooo gespannt hahaha maklum ya, ini nih kota impian banget. Pas menunu ke kota impian itu rasanyaaaa feeling different. Hahahaha... Dan tepat sekitar pukul 15 (lebih dikit), akhirnya sampe juga di München. Stasiunnya mah gede banget gitu, sampai bingung. Pantesan si Rangga bilang "Vid, lo nggak boleh kemana-mana ye. Tetep di peron aja, gue yang jemput lo di peron". Rupanya karna gede banget stasiunnya.. Sekitar 10 menitan Rangga jemput, daaannn kami pun berngobrol-ngobrol karna janji pun akhirnya terpenuhi, sampai di München juga deh ini hihihi...

Sembari menunggu kawan Rangga, aku mampir sebentar ke Western Union di deket stasiun, iya kirim duit buat si bapak di rumah. Udah janji juga buat kirim, kapan lagi coba mumpung masih sempet. Jadi sekalian lah ya di München aje kirimnyee... Kawan Rangga pun dateng, terus setelah beramah tamah dan kenalan namanya Awan. Nah si Awan ini dari Jogja rupanya ngomong-ngomong, maksudnya sih kuliahnya dulu di Jogja, sebelahan kampusnya sama aku. Lengkaplah sudah, siap sedia ada 2 tourguide yang siap nemenin wisata. Tau-tau rupanya 2 orang pun kurang, datanglah kawan yang lain, namanya Sigit, dari Jakarta. Hahaha so, personil pun bertambah, dan kami berempat langsung tancap menuju ke Allianz arenaaaa... Oh yeaaahh...

Gilak yee... Perjalanan 6 jam gitu, transit-transit kereta terus, bukannya istirahat dulu, malahan ngebut langsung capcus jalan-jalan.. Kapaaan lagiii begini? Namanya juga tubuh masih kuat, sehat, jadi disempatkanlah sesegera mungkin hihihi... Eh tapi, kami sempet mampir dulu juga di kosannya si Rangga. Naruh barang yang beratnya mayan gitu, meskipun ransel, tapi bawaannya lumayan juga ini nih aku. Selang sekitar 15 menitan, tancaplah kami berempat menuju Allianz arena. Stadionnya juga masih bisa terlihat dari lantai atas kamarnya si Rangga sih, jadi mikirnya juga nggak jauh-jauh amat. Iya emang nggak terlalu jauh juga menuju ke sana.

Here we are... Hai Allianz Arena, i'm coming to visiting youuu... Ulaalala...

Ah gilak sih yeee... Selama ini cuman bisa liat di tivi, tapi tau-tau uda menatap langsung stadion ini. Asliii kereeen.. Pas malem pun lampunya juga cantik, jadi nggak rugi juga dateng pas uda gelap gitu. Lebih kece dan nggak ngebosenin juga, karna ada lampu yang menyala... Merah.. Biru... Putih, I thought, was really wonderfull place...

Sekalinya nggak mau rugi dong, akhirnya buru-buru ke Bayern München store yang ada di dalem stadion. Dan asli juga nih, pas masuk pengen dibeli semuanya gituuu... Hahahaha tapi mahal gilak, kaos jersey harganya sekitar hampir 100€, duit darimana coba? Lagi kere hore gitu lah pokoknya haha.. Tapi tetep, karna uda masuk sekalian beli beberapa kok, beli kaos yang masih paling murah sama beli magnet buat kulkas. Ngarepin banget ada mas-mas gitu yang lagi latihan, tapi inget inget kalo waktu itu lagi natalan, jelas aja mereka pada liburan di rumah masing-masing pffftt... Nggak papa lah nggak ketemu mereka langsung, yang penting foto bareng sama gambar-gambarnya mereka hehe lumayan kan, daripada lo manyun nggak bisa ke sono langsung *upppss* *digebukin yang ngebaca* :p

Setelah puas main-main di München, akhirnya kami pun kembali pulang menuju ke kosan Rangga. Penasaran aku nginep dimana? Di kosannya Rangga lah, ya mau dimana lagi? Nggak perlu mikir yang macem-macem. Kite tidur juga pisah kali yee.. Dan petualangan di hari berikutnya lebih seru kok, aku kan sekitar 4 hari ke depan masih di München hihi...

See ya...

Mannheim, 03042014
--vidahasan--
Share:

17 March 2015

Freiwilliges Soziales Jahr

Freiwilliges Soziales Jahr apa sih? Apa itu? Gimana caranya? Kok bisa? Apa aja fasilitasnya? Wait wait wait! Ini memang harus aku jelasin biar pada paham program apa yang sedang aku lakukan di Jerman ini. Freiwilliges Soziales Jahr, ah aku singkat saja sepertinya lebih asik, nyaman nggak panjang-panjang nulisnya, singkatannya FSJ. Well well well (nyanyi dulu. Udah cukup. Apaan sih Vid?) next...

So, FSJ itu adalah salah satu program pemerintah Jerman. Bisa dibahasa Indonesiakan FSJ pekerja sosial tahunan. Aku sendiri jujur juga bingung ngejelasinnya gimana hehe tapi aku coba perlahan-lahan aja ya ngejelasinnya. Kalo misal kurang cucok dengan pandangannya yang baca, bisa dikasih saran, soalnya ini FSJ menurut versi aku sendiri hahaha *plaaaaak*

Oke oke balik lagi ke masalah FSJ. Jadi ini jenis program pemerintah di Jerman, program ini biasanya diikuti oleh para alumnus-alumnus aupair haha itu sih kalo yang orang asing tinggal di Jermannya sendiri. Tapi, FSJ juga ada kok yang warga asli Jerman mengikuti programnya. Cuman, prosesnya nggak ribet kaya aku ini contohnya. Mereka nggak butuh visa, dan nggak perlu berurusan dengan pegawai kependudukan setempat. Biasanya atau kebanyakan dari mereka mengikuti program ini untuk jembatan mau kemana setelah lulus SMA/ SMK. Iya kalik, soalnya mereka masih muda-muda, kalau yang asli warga Jermannya hahahha

Program ini bisa diikuti pemuda pemudi yang berumur 17 sampai 26 tahun. Ada juga sih yang 26 tahun ke atas, tapi programnya namanya bukan FSJ, namanya BFD. Aku sendiri kurang begitu paham apa perbedaan BFD dan FSJ hehehe... So next! Kontrak dari FSJ sendiri 12 sampai 18 bulan, selebihnya bisa jadi praktikum di tempat tersebut. 

FSJ juga banyak macam jenisnya, atau mungkin lebih bisa dibilang jurusan sih hehe ada FSJ di bidang sosial, budaya, tekhnik dan lain-lain. Tapi kebetulan di Jerman ini lebih banyak dibutuhkan FSJ yang lingkupnya di bidang sosial. Di bidang sosial juga bermacam lingkupnya (Altesheim, Menschen mit Behinderung, Erziehern/ Gärtnerin usw)-- Panti Jompo, orang-orang berkebutuhan khusus, pendidik-- di bidang budaya lingkupnya lebih mengarah ke Museum, Perpustakaan, dan kantor-kantor gitu sih kalau setau aku. Tapi aku di sini lebih fokus FSJ dengan lingkup ke orang-orang berkebutuhan khusus.

Tau FSJ darimana? Gimana cara melamar FSJnya?

Aku sendiri tau FSJ dari beberapa temenku yang memang setelah aupair melanjutkan ke bidang tersebut. Lalu aku cari-cari sendiri di google tentang FSJ ini, terus ada penjelasan juga tentang melamarnya gimana. Kebetulan dan alhamdulillah sahabatku, si Milkha yang slalu ngasih arahan ke aku tentang FSJ ini. Bahkan dia lah yang sering beberapa kali bantuin aku buat mengoreksi surat lamaranku ke agen FSJnya. Danke ya Milkhaa.. :*

Nah, dulu juga daftar FSJ karna udah ke keburu-buru emang pengen segera selesai aja aupairnya. Sebenernya uda berencana balik ke Indonesia aja, tapi Milkha justru ngasih motivasi buat tetep lanjut di sini selama setahun lagi. Maka, jadilah aku lanjut lagi. Begitu... Hehe Ada banyak juga pilihan Trägernya. Ada Via e.v, IB, Diakonie, Evangelische, Caritas, AOW, dan masih banyak lagi. Kebetulan kalo aku sendiri pake Reha-Südwest yang memang khusus untuk orang-orang berkebutuhan khusus.

Awalnya, aku sempet beberapa kali melamar di Via e.v, beberapa kali sudah dapet balasan bahkan sudah dapet tempat di Schriesheim, deket Heidelberg. Di sana aku FSJ di sebuah panti jompo. Lalu, setelah itu aku langsung menghubungi pihak panti jompo, terus membuat janji untuk wawancara di sana. Alhasil, aku ke Schriesheim dan saat itu bareng sama Pipit. Janjian jam berapa, dateng jam berapa cobaaa??? Aku telaaat huhuhu malu banget rasanya. Iya itu karna ada sebuah drama sebelum pergi, dan drama ini seriusan bikin jengkel dan kesel banget. Kalo diinget-inget rasa gemesnya bertambah hahaha --skip--

Akhirnya, meskipun datang terlambat sebelumnya aku pun memberi kabar kalau aku bakalan datang telat, oh tidak, si bapak sih yang telfon. Kebiasaan kalo pas ada penting gitu nggak punya pulsa T.T iya terus aku bilang aja kalau aku datang telat. Tapi si bapak baik, jadi nggak masalah katanya. Terus ada acara nyasar pula dan diturunin di atas gunung, padahal tempatnya masih jauh bangeeeett hahaha... Kayaknya waktu itu hampir sejaman juga ada. Tapi tau-tau si Pipit, ngacung-ngacungin jempolnya di jalan, terus alhamdulillah dapet tumpangan dari pasangan suami istri hahaha berkat jempolnya si pipit, aku jadi beruntung masuknya hahaha

--bentar-bentar kenapa aku jadi cerita tentang pengalaman ini? Kan aku mau cerita tentang FSJ?-- zzz kebiasaan ini namanya ngeleber kemana-mana. Yauda yauda, langsung aja deh ke FSJnya hadeehh... Ceritanya yang itu buat bonus aja deh hahaha

Oke, balik lagi ya gimana cara melamarnya?

Kamu cuma butuh surat lamaran, surat motivasi, curiculum vitae, foto, itu aja sih yang penting. Kalau misal ada ijasah sekolah yang uda diterjemahin juga nggak masalah kok. Dilampirkan aja sekalian, sapa tau malah dapet Ausbildung di tempat yang sama hehehe... Nah dulu aku kirim via email, beberapa kali ada yang sering nolak dengan lamaranku, dan itu justru bikin aku semangat buat nyari lagi, lagi dan lagi. Bahkan, kalo semisal mau, jemput bola. Telfon Einsatzstelle (tempat) yang lagi butuh FSJ. Waktu itu aku cuman bermodalkan googling sih, jadi nggak lewat agennya. Makanya, pokoknya nggak tau malu langsung cari-cari aja di google, tempat yang lagi butuh FSJ. Kejar bolanyaa sampai bener-bener goal. :)

Terus kalo uda dapet tempat, biasanya mereka menyuruh si pelamar ini buat melakukan praktek barang 1-2 hari di sana, nama istilahnya Probe atau Hospitation. Jadi, berguna biar tahu gimana kerjanya, lingkungannya, biar nggak kaget juga kerjaannya berat, ringan, atau standar aja gitu. Dulu, aku langsung telfon tempat yang lagi butuh FSJ, terus minggu itu juga aku langsung janjian buat ngelakuin Hospitation, nggak mau nunda-nunda terus. Secepatnya bergerak. Tapi aku mulai FSJ antara awal agustus atau awal september (dan bulan-bulan ini memang awal-awal bulan FSJ itu dimulai). 

Setelah ngelakuin praktek sehari, aku jadi bisa ngebayangin kerjanya kaya gimana, suka sama trmpatnya apa nggak, dan kollega kolleganya gimana. Waktu itu, aku disuruh menunggu maksimal 2 minggu, apakah aku akan jadi FSJ di sana atau nggak. Mereka mengabarkan via email atau bisa jadi via telfon. Biasanya karna aku yang nggak sabar, aku yang nanyain lagi ke mereka, kirim email hehehe :D

Oke dan fix, aku dapet tempat di salah satu rumah untuk orang-orang berkebutuhan khusus ini.  Setelah diberi kabar dari pihak setempat, mereka mengirimkan surat kontrak, terus surat tempat tinggal, dokumen ini digunakan selain untuk dokumen tempat kerja, digunakan juga untuk memperpanjang visa. Memperpanjang visa dibutuhkan surat kontrak, surat keterangan tempat tinggal, dan surat asuransi kesehata. Dulu, setelah dapet surat kontrak, aku langsung membuat kontrak asuransi kesehatan, di lembaga kesehatan yang lumayan keren sih hahaha namanya AoK, tapi nggak mesti di AoK, ada juga lembaga kesehatan yang lain. Jadi tinggal pilih sesuai keinginan aja...

Nah, semua udah lengkap persyaratan buat perpanjangan visa, baru deh memperpanjang visa di Behörde. Nah, perpanjangan visa ini juga tergantung biasanya. Biasanya ada petugas Behörde yang baik hati ada juga yang hmmm dibikin rumit aja kalo memperpanjang visa. Waktu itu sih, aku perpanjang seminggu sebelum visaku mati hahaha parah ini namanya. Tapi tapi alhamdulillah dikasih lancar lagi, visaku langsung jadi saat itu juga dan langsung setahun. Padahal sekarang ini udah ada visa yang dalam bentuk kartu, dan itu betapapun cukup lama beresnya. Akhirnya petugas di Behörde Frankfurt, mempermudah segalanya dengan memberi visa tempel yang sudah berlaku setahun. Nggak papa, yang penting kan ada visa dan nggak illegal hehehe... Harga dari visa tempel juga nggak mahal, pas sesuai kantong yang waktu itu emang lagi nggak ada duit. Zzz... Harganya 40€, dibanding sama visa kartu 100€. Huehehehe

Yauda, habis itu tinggal tunggu hari H, karna kontrakku dimulai tanggal 1 September 2014. 

Ah ya, fasilitas yang di dapet pas FSJ? Kalo aku yang penting dapet tempat tinggal. Dan nggak semua träger menyediakan tempat tinggal. Jadi, kalo mau FSJ cari yang bisa nyediain tempat tinggal gratis hehehe tentu saja selain tempat tinggal dapet uang :p ini juga penting karna kan setelah aupair diri ini hidup sendiri, jadi apa-apa kudu mikir sendiri dan jalan sendiri hehehe gajinya pun berbagai macam jumlahnya. Jadi nggak semuanya sama kaya yang lain, makanya nggak boleh iri, meskipun sama-sama FSJ tapi gajinya lain. Itu tergantung dari keputusan si Träger yaaa... Tapi yah lumayan bisa buat hidup kok uang gajinya hehehe (nggak mau nyebutin totalnya hahahah)...

Pastinya fasilitas yang lain yang di dapat adalah pengalaman yang luar biasa, yang nggak akan pernah terlupakan. Oh iya, sekilas cerita atau mungkin sekilas sinopsis. Aku nggak nyesel kok kerja di rumah orang berkebutuhan khusus. Mereka rupanya berbeda dari yang selama ini aku kira... Ini keren, bahkan menyenangkan sekali. Masih belum kebayang, kalo waktu itu FSJ di panti jompo, mesti cuman dengerin oma opa dongengin tentang diri mereka hehehe

Tapi cerita FSJ itu masing-masing kok. Ada suka duka cita asam manis asin, semuanya itu ada. Tergantung diri kita ini gimana cara melakukan kerjaannya, merasa happy, sad or setengah-setengah aja ngejalaninnya. Bring your future and get your experience! :')

Mannheim, 17.03.2015
--vida hasan--
Share:

16 March 2015

Nienburg-Hannover-Frankfurt

Nienburg-Hannover, 29.08.2014

Ini sih macam perjalanan panjang gitu. Habis dari Hamburg terus Bremen, hari ini melangkahkan kaki kembali sampai ke Hannover terus pulaaang ke Frankfurt haha estafet banget liburannya :D

Saatnya pamit lagi sama Bremen, kak Suriani. Danke ya kak Sur, uda dikasih tumpangan, udah dikasih sarapan, udah dikasih oleh-oleh pakaiannya hehe ah jadi merasa kurangajar nggak bawa apa-apa nih buat kakak zzz -____-"

So, sesuai dengan permintaan Novita sebelumnya, kami harus segera cabut sebelum pukul 9 pagi. Soalnya jam jam segitu jam jam rawan dengan adanya mbak mbak yang bersih bersih. Rupanya, pas Novita jemput aku di kamar kak Sur, mbaknya uda datang. Daaaannn maka beraksilah kami berdua dengan secara sembunyi-sembunyi (macam maling -,-) turun ke bawah. Untung nggak ketahuan, kalo ketahuan aku mesti uda disuruh bayar 5€ buat numpang semalem. Hahaha parah ih lah :|

Waktu itu, aku pergi sekalian bareng Novita. Biasa pake Niedersachsen Ticket, tapi ya gitu berdua pakainya. Rencana aku kira mau di Nienburg aja, taunya malah sekalian ke Hannover dan pas nyampe di Nienburg berasa pulang ke kampung halaman gitu. Meskipun sebulan hidup di sana, tapi rasanya kaya uda pulang kampung karna kota pertama kalinya yang disinggahi di Jerman :D kenal kak Mei sama Novita juga kan di sana. Makanyaaaa berasaaa banget homing. :D

Sekitar 40 menit perjalanan Bremen-Nienburg menggunakan kereta. Kami berhenti dulu di stasiun Nienburg dan menanti kehadiran kak Mei. Novita sempet beberapa kali ngoceh-ngoceh nggak jelas dengan keterlambatan kak Mei, udah -udah positif thinking aja nggak perlu gusar gusur gitu. Soalnya kan dia mau ada kerjaan sore harinya. Makanya niatnya kami ingin bercengkerama beberapa jam, kak Mei telat, dan Novita tau-tau harus balik karna harus kerja sore harinya. Nggak ada yang perlu disalahkan, namanya juga waktu dan itu sering kejadian kok :*

Iya kan, sekitar pukul 11:30 kak Mei baru tiba di stasiun dan langsung mengajak kami ke Hannover. Soalnya katanya kak Mei mau berjumpa sekalian juga dengan temannya di Hannover. Terus si Novita? Schade, dia harus pulang, nggak bisa ikutan gabung karna harus kerja sore harinya yah sayang huhu T.T kapan-kapan kita jumpa lagi yaa Nov... Berpisahlah kami di stasiun dengannya. Kalo ada kesempatan dimudahkan untuk berjumpanya kok :')

So, akhirnya aku cuman berdua bareng kak Mei ke Hannover. Bercengkerama di dalam kereta, karna lama sekali tak jumpa. Iyaaaa nggak ketemunya hampir setahun, sekalinya ketemu cuman beberapa jam itu rasanyaaaaa nyeseeekkk huhuhu.... Einfach schadeeeee, leudeeeee!!! T.T

iya deh yang penting ketemu, daripada nggak ketemu sama sekali itu malah makin nyesek. Nah perjalanan Nienburg-Hannover sekitar 40 menit. Tibalah kami di Hannover. Dulu sempet juga ke Hannover, yang pertama ke Hannover ada acara olahraga gitu dari KMH (Keluarga muslim Hannover) dan itu sendirian nggak jelas. Uda gitu keliling-keliling di Hannover beberapa kali, taunya tremnya ada di bawah T.T padahal uda nanya beberapa kali sama petugas, tapi seriusan nggak ngerti. Secara waktu ktu baru 2 minggu di Jerman, dan butuh pengarah, tapi nggak ada pengarah. Akhirnya yauda aku jalan sendirian gitu...

Kedua kalinya di Hannover, pas mau ke Frankfurt dan itu diantar sama kak Mei. Waktu itu emang mah pindah keluarga, makanya naik kereta dari Hannover menuju ke Frankfurt. Sempet beberapa jam keliling bareng sama kak Mei, bahkan dibeliin tiket kereta Hannover-Frankfurt sama kak Mei. Dankeeeee bangeeet kak asliiii seriusan :')

--oke next--

So, beberapa menit kemudian berjumpalah kami dengan teman kak Mei di Hannover. Terus kami klinong-klinong, makan di resto asia, terus ber cafe ria di mall haha macam ikutan mak mak kece gitu sama mereka. Meskipun cuman bertiga sama aku, berasa rame-rame gitu jalannya. Seruuuu... Udah gitu biar nambah ilmu dari orang-orang yang sudah lebih berpengalaman banyak dari aku. Jadilah dapet motivasi baru dari mamak mamak kece ini :D

Iya, dan waktu seakan memakan semuanya, dan aku harus segera kembali ke Frankfurt. Terima kasih kak Mei atas pertolongannya selama ini, kapan-kapan kita pasti akan berjumpa kembali kak dimanapun itu... :*

Ah... Liburan dan silaturahmi yang menyenangkan. Buat aku yang terpenting adalah bersilaturahmi dengan orang-orang yang aku kenal di Jerman, masalah jalan-jalan itu sebagai bonusnya. Karna yang terpenting adalah berjumpa dengan mereka, bertatap muka, dan bercengkerama itu lebih sangat asyik. Memang sambil menyelam minum air, kalo ada kesempatan berwisata pun asik, kalo emang nggak ada acara berwisata pun juga asik asal bisa bareng sama mereka yang slalu mendukung aku selama aku di sini. :')

That's it!!! Aufwiedersehen Hamburg-Bremen-Nienburg-Hannover. 


Mannheim, 16.03.2015
--vida hasan--
Share: